Ada Bercak Darah di Otak Sejak 2 Tahun Lalu, Ruben Onsu Pilih Tutupi Sakitnya dari Keluarga hingga Kini Harus Dapat Transfusi Darah Sebanyak 8 Kantong

By Diah Puspita Ningrum, Rabu, 29 Juni 2022 | 19:45 WIB
Kondisi Ruben Onsu yang alami sakit di otak (dok. instagram/ruben_onsu)

Istirnya Sarwendah mengatakan bahwa tinggal di rumah tidak akan memperbaiki kondisi fisiknya. Karena itu, Ruben tetap bekerja sambil diawasi oleh dokter.

“Kalau orang yang sudah terbiasa bekerja tiba-tiba disuruh diam di rumah, itu juga tidak mungkin."

"Malah pikiran mereka bisa bertambah, jadi tambah stres,” kata Sarwendah di YouTube Insert Investigation, Selasa, 28 Juni.

“Kadang orang kalau badannya tidak fit, sakit, yang perlu diperhatikan adalah keadaan psikologisnya."

"Kalau senang, daya tahan tubuhnya juga akan meningkat. Itu istilahnya,” sambungnya.

Ruben Onsu telah mendapatkan izin dari dokternya untuk melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.

“Semua yang kami lakukan sekarang dalam pengawasan dokter, dan dokter juga mengizinkan,” kata Sarwendah.

Baca Juga: Main Rahasiaan? Mulai Raffi Ahmad hingga Ruben Onsu Sampai Ikut Penasaran dengan Kekasih Baru Luna Maya, Sang model Akui Masih Enggan Bocorkan Sosoknya: 'Nanti Baru Aku Tongolin'

Menurut Journal Frontiers of Neurology pada 29 Oktober 2021, bercak pada otak dapat disebut sebagai perdarahan intraserebral (PIS), yang merupakan jenis stroke kedua yang paling umum, setelah stroke iskemik, dan memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang sangat tinggi.

Setelah PIS terjadi, tindakan segera yang dilakukan dokter adalah membatasi ekspansi hematoma, dan yang kedua adalah untuk membatasi edema otak dan cedera sekunder.

Berbagai jenis terapi transfusi telah dipelajari sebagai pilihan pengobatan untuk mengurangi efek samping dari etiopatologi ICH.

Tujuan dari pemberian cairan, umumnya adalah melalui infus, adalah untuk meninjau transfusi dengan trombosit, plasma beku segar (FFP), konsentrat kompleks protrombin (PCC), dan sel darah merah (RBC) pada pasien dengan ICH.