Moms harus tahu, bayi yang terlahir sebelum menginjak usia kehamilan ke-37 minggu justru berpeluang besar untuk mengalami cerebral palsy.
Juga, diikuti oleh berbagai masalah medis lainnya.
2. Infeksi selama kehamilan
Adanya infeksi selama kehamilan ternyata juga dapat meningkatkan protein tertentu yang disebut sitokin, yang nantinya akan beredar di otak dan darah bayi saat berada dalam kandungan.
Sitokin dapat menyebabkan peradangan, sehingga berujung pada kerusakan otak bayi.
Beberapa jenis infeksi yang telah dikaitkan dengan cerebral palsy diantaranya seperti virus (cacar air, rubella, dan cytomegalovirus), juga infeksi bakteri (infeksi plasenta atau selaput janin, infeksi panggul ibu).
Selain itu, demam pada ibu selama kehamilan atau persalinan juga dapat menyebabkan meningkatkan risiko cerebral palsy pada anak, Moms.
Baca Juga: Ketahui Tanda Anak Alami Gangguan Tumbuh Kembang Cerebral Palsy dan Cara Mengatasinya
3. Kondisi medis ibu
Penyebab cerebral palsy pada anak berikutnya adalah kondisi medis yang dimiliki Moms sendiri.
Seperti misalnya masalah tiroid, cacat intelektual, atau kejang.
Hal ini tentu memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk memiliki anak dengan cerebral palsy.