Anak Kesayangannya Tewas Mengenaskan Usai Alat Vitalnya Ditendangi Seniornya dengan Alasan Sepele, Sosok Ibu Mahasiswa Ini Tak Bisa Kuasa Menahan Tangis dan Minta Pelaku Dihukum Mati

By Devita Savitri, Senin, 4 Juli 2022 | 19:40 WIB
Ilustrasi bullying. (Wikimedia)

Nakita.id - Perundungan atau tindak kekerasan nyatanya masih terjadi walau tak nampak secara langsung di depan mata kita.

Tentu saja hal tersebut bisa membawa dampak negatif terlebih kepada psikis korban yang mengalaminya.

Namun hal yang sangat kelewatan terjadi di salah satu universitas di Indonesia.

Perundungan yang dilakukan senior berakibat fatal hingga seorang mahasiswa kehilangan nyawanya.

Kejadian menyakitkan tersebut terjadi di Universitas Taman Siswa (UNITAS) di Palembang, Sumatera Selatan.

Seorang mahasiswa diketahui mengalami kejang-kejang dan merenggang nyawa usai mendapat kekerasan.

Kekerasan yang terjadi kepadanya dilakukan oleh senior saat menjalani Diksar (Pendidikan Dasar) Menwa.

Melansir Grid.ID, kejadian nahas ini terjadi pada 16 Oktober 2019 lalu. Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka atas tewasnya mahasiswa tersebut.

Ketiga tersangka merupakan senior korban dari Menwa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah, Palembang.

Baca Juga: Telan Pil Pahit Dulu Jadi Korban Bully Usai Nekat Nikahi Pria Asal Korea Selatan, Begini Nasib Gadis Minang yang Viral Usai 4 Tahun Menikah

Ketiga tersangka tersebut adalah R, IS dan KI.

Diketahui panitia diksar berasal dari mahasiswa Muhammadiyah Palembang, sedangkan pesertanya dari UNITAS

Selama acara diksar berlangsung, terlihat jelas adanya tindak kekerasan yang terjadi pada korban dari ketiga seniornya tersebut.

Akibat tindak kekerasan itu, Muhammad Akbar jatuh dan teguling ke tanah hingga membutuhkan bantuan medis.

Ibu mahasiswa korban penganiayaan menangis menyaksikan olah TKP

Reka adegan rekontruksi kasus pun telah digelar oleh Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang diikuti oleh tiga tersangka, puluhan saksi, jaksa penuntut dari Kejari Ogan Ilir dan penasihat hukum tersangka serta keluarga korban.

Puluhan personel polisi yang berseragam maupun pakaian sipil mengawal reka adegan yang disaksikan Kapolres Ogan Ilir AKBP Imam Tarmudi.

Berdasarkan kesaksian para saksi mata, Muhammad Akbar sempat berteriak-teriak kesakitan saat menjalani diksar Menwa.

"Saya sempat menenangkan Akbar (korban), yang berteriak-teriak setelah mendapat materi.

Ia teriak meluapkan emosinya, dalam posisi terbaring," ujar salah seorang saksi yang juga Ketua Satuan Menwa Taman Siswa, Agustinus.

Baca Juga: Usai Pelaku Jadi Bulan-bulanan Seantero Jagat, Begini Kisah di Balik Perundungan yang Dialami Bocah Penjual Jalangkote

Saksi juga menyebut korban sempat diikat kakinya oleh salah satu senior. Berdasarkan pengakuan pelaku yang mengikat, tindakan itu ia lakukan untuk meluruskan kaki korban yang keram dan tak bisa berjalan.

Tak hanya mengikat kaki korban dengan tali, dalam rekonstruksi yang dilakukan, salah satu senior menendang kemaluan korban dari belakang.

Hal itu ia lakukan dengan dalih pendisplinan saat korban hendak beraktivitas pagi.

Akibat tendangan tersebut, korban sempat terguling di lapangan sambil memegang kemaluannya dengan ekspresi kesakitan.

Tak lama dari aksi tersebut, korban tiba-tiba mengalami kejang-kejang hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun sayang, rupanya nyawa korban tak bisa diselamatkan.

Saat menyaksikan reka adegan kasus kekerasan yang membunuh anaknya, ibunda Muhammad Akbar tak berhenti-hentinya menangis. Sesekali ia melampiaskan amarahnya kepada 3 tersangka kasus pembunuhan anaknya.

"Kejam sekali kalian, anak saya kalian perlakukan seperti itu. Anak saya di sini untuk pendidikan, kenyataannya dia disiksa," teriak Ibunda Muhammad Akbar dari pinggir garis pembatas.

Ibu korban meminta kepada aparat, untuk menegakkan keadilan kepada siapapun yang ditetapkan sebagai tersangka dan berharap pula agar jika ada tersangka lain yang terlibat, untuk diproses secara hukum.

"Harapan saya kepada ketiga tersangka dihukum mati," jelasnya.

Baca Juga: Gelap Mata, Tak Dapat Bantuan Hukum Setelah Melaporkan Kasus Kekerasan, Gadis Berusia 13 Tahun ini Justru Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Polisi

Artikel ini telah tayang di Grid.ID berjudul "Mahasiswa Meregang Nyawa Seketika Usai Kemaluannya Ditendang dan Dianiaya Senior, Sang Ibu Meraung Minta Pelaku Dihukum Mati"