Begini Cara Menyiasati Ketika Mulai Menyalahkan Diri Sendiri saat Terkena Preeklampsia menurut Psikolog, Kuncinya Memahami

By Shannon Leonette, Rabu, 6 Juli 2022 | 17:30 WIB
Dukungan orang terdekat penting untuk menyiasati ketika mulai menyalahkan diri sendiri saat terkena preeklamsia (Dok. Nakita)

Nakita.id - Moms, begini cara menyiasati ketika mulai menyalahkan diri sendiri saat terkena preeklamsia.

Preeklamsia merupakan salah satu kondisi kehamilan yang banyak dialami ibu hamil, khususnya yang sudah mencapai usia kehamilan 20 minggu ke atas.

Tanda-tanda preeklamsia yang paling mudah dikenali adalah adanya tekanan darah tinggi dan protein di urine.

Tanda lainnya yang juga perlu Moms ketahui adalah adanya kerusakan pada banyak sistem organ, seperti hati dan ginjal.

Jika preeklamsia saat hamil ini tidak segera ditangani, tentu komplikasi serius dapat timbul baik pada Moms maupun janin itu sendiri.

Bahkan, preeklamsia pada ibu hamil juga kemungkinan besar dapat menyerang kesehatan mental secara perlahan, yang bisa saja membuat Moms mudah cemas dan mulai menyalahkan diri sendiri.

Padahal, terlalu sering cemas saat hamil justru bisa membahayakan nyawa janin itu sendiri, Moms.

Maka dari itu, Moms perlu tahu bagaimana cara menyiasati ketika mulai menyalahkan diri sendiri saat terkena preeklamsia.

Tanpa berlama-lama, yuk kita simak cara-caranya menurut ahli ini!

Baca Juga: Benarkah Preeklampsia Bisa Menyerang Kesehatan Mental Ibu Hamil? Begini Jawaban Psikolog

Begini cara menyiasati ketika mulai menyalahkan diri sendiri saat terkena preeklamsia menurut seorang psikolog.

Menurut Distyana Dahlia, M.Psi., Psikolog, psikolog dewasa di sebuah biro psikologi di Jakarta Selatan, hal pertama yang perlu seorang ibu hamil lakukan adalah memahami terlebih dahulu.

Distyana Dahlia, S.Psi., M.Psi., Psikolog

“Pahami bahwa kondisi ini adalah kondisi yang tidak mudah dan bukan keinginan sendiri,” sebut Distyana saat diwawancarai secara oleh eksklusif oleh Nakita pada Selasa (5/7/2022).

“Ingatlah bahwa ibu bisa meminta bantuan pasangan, keluarga, atau pun tenaga kesehatan profesional untuk melakukan konseling,” lanjutnya mengatakan.

Distyana mengatakan, ibu hamil dapat terbuka pada pasangan mengenai apa yang dirasakan, kekhawatiran, kecemasan, dan lain-lain, sehingga tidak merasa sendiri.

Selain itu, Distyana juga menyampaikan untuk melakukan pemeriksaan medis secara teratur, serta melakukan relaksasi rutin.

“Agar pikiran lebih tenang dan harapannya perasaan negatif bisa berkurang,” harapnya.

“Umumnya, dukungan dari orang terdekat dapat memperkecil risiko kondisi gangguan kesehatan mental saat dan pasca kelahiran,” terangnya.

Baca Juga: Mitos vs Fakta, Benarkah Preeklampsia Hanya Bisa Dicegah dengan Penerapan Pola Makan Sehat? Ini Jawaban Menurut Dokter Obgyn

Selain itu, Distyana juga menyampaikan beberapa tips berikut agar tak mudah cemas saat terkena preeklamsia saat hamil.

- Memperkaya edukasi tentang preeklamsia agar lebih paham langkah terbaik yang bisa dilakukan

- Meninjau ulang aktivitas sehari-hari selama kehamilan

- Melakukan kegiatan-kegiatan rileks, seperti yoga prenatal

- Selalu mengontrol asupan makanan setiap harinya selama kehamilan

- Selalu mengidentifikasi diri kondisi atau hal apa yang membuat stres

- Melakukan konseling dengan tenaga profesional, termasuk jika memiliki riwayat depresi, trauma melahirkan, gangguan kecemasan, dan lain-lain

- Meminta bantuan pada orang lain, termasuk pasangan, selama kehamilan

Untuk melihat kembali bagaimana cara menyiasati ketika mulai menyalahkan diri sendiri saat terkena preeklamsia, cek halaman 2. (*)

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Ini Kerap Ditanyakan Para Bumil, Preeklampsia Rentan Terjadi Jika Sedang Hamil Anak Perempuan? Begini Jawaban Dokter Obgyn