Semua Wanita yang Mengalami Keputihan dan Nyeri di Miss V Seperti Ini Wajib ke Dokter Spesialis, Bisa Jadi Penyakit Mengerikan di Organ Intim Penyebabnya

By Aullia Rachma Puteri, Sabtu, 9 Juli 2022 | 19:30 WIB
Keputihan dan nyeri di miss V yang wajib diwaspadai (Freepik.com)

Nakita.id - Tidak semua wanita mengalaminya, tapi ada saja yang mengalami keputihan dan nyeri di miss V.

Mungkin ada beberapa yang wajar terjadi, tapi jangan sampai hal-hal tak terduga ini terjadi karena bisa membahayakan kesehatan Moms.

Keputihan

Mengutip dari Web MD, berikut keputihan yang berbahaya bagi kesehatan Moms

TrikomoniasisTrikomoniasis adalah jenis infeksi lain yang dapat menjadi penyebab keputihan tidak normal.Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa, atau organisme bersel tunggal Trichomonas vaginalis.

Infeksi biasanya menyebar melalui hubungan seksual, tetapi juga dapat ditularkan dengan berbagi handuk atau pakaian renang.Infeksi ini bisa menghasilkan cairan keputihan berwarna kuning atau hijau yang memiliki bau tidak sedap.

Baca Juga: Sudah Tak Perlu Lagi Menggaruk Area Kewanitaan Saat Gatal, Cuma Modal Mandi Pakai Baking Soda Ampuh Mengatasi Miss V Gatal

Nyeri, radang, dan gatal juga merupakan gejala umum trikomoniasis, meskipun beberapa orang tidak mengalami gejala apa pun.

Infeksi ragi vagina

Yeast infection atau infeksi ragi vagina adalah infeksi jamur yang dapat menghasilkan cairan keputihan berwarna putih seperti keju cottage selain sensasi terbakar dan gatal.Kehadiran jamur di vagina adalah normal, tetapi pertumbuhannya bisa berlipat ganda di luar kendali dalam situasi tertentu.

Penyakit radang panggul

Pelvic inflammatory disease (PID) atau penyakit radang panggul adalah infeksi yang sering menyebar melalui hubungan seksual.Itu terjadi ketika bakteri menyebar ke vagina dan ke organ reproduksi lainnya.Infeksi bakteri ini dapat menghasilkan cairan keputihan yang banyak dan berbau busuk.PID biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia atau gonore. Seorang wanita mungkin tidak melihat gejala PID tahap awal.