Susul Aplikasi Chatting WhatsApp! Kominfo Blokir Google dalam 4 Hari ke Depan, Segera Beralih ke Mesin Penelusuran Ini Saja Dijamin Aman

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 17 Juli 2022 | 18:58 WIB
Kominfo blokir Google jika tak segera lakukan ini (Tangkap layar google)

Nakita.id - Satu lagi kabar kurang menyenangkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyinggung soal mesin pencarian Google.

Pasalnya, Kominfo blokir Google 4 hari lagi!

Tapi, bukan hanya mesin pencarian Google saja, ada Instagram, dan aplikasi chatting WhatsApp, Netflix dan lainnya.

Hal ini karena aplikasi tersebut hampir memasuki batas pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat pada 20 Juli 2022 dari Kominfo.

Sebenarnya jumlah PSE Asing dan Domestik di laman PSE Kominfo per 17 Juli 2022 yang telah mendaftar adalah 5.692 PSE.

PSE Asing sejumlah 82 dan PSE Domestik ada 5.610.

Dari daftar PSE Asing tersebut, aplikasi seperti WhatsApp, Google, Instagram, Twitter, Telegram, Netflix, dan Facebook belum terdaftar.

Sehingga, platform digital tersebut wajib mendaftarkan diri ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, paling lambat 20 Juli 2022. Jika tidak melakukan pendaftaran, Kominfo akan memberikan sanksi administratif berupa pemblokiran.

Untuk antisipasi saja Moms, jika Kominfo blokir Google, ada baiknya kalau Moms dan Dads mengetahui jenis-jenis mesin pencarian lainnya agar tidak bingung.

Baca Juga: Restorannya Direview dan Dapat Bintang 1 Hanya Karena Tidak Menyajikan Telur Orak-arik, Pemilik Restoran Beri Reaksi di Luar Dugaan

Mengutip dari Info Komputer, berikut pengganti Google yang bisa Moms dan Dads:

Bing

Bing yang merupakan besutan raksasa teknologi Microsoft, merupakan mesin pencari terbesar kedua setelah Google.

Mesin pencari ini terbilang mudah digunakan dan memberikan pengalaman yang lebih visual dengan foto latar belakang harian yang indah.

Bing sangat bagus untuk pencarian video, karena menampilkan hasil sebagai thumbnail besar yang dapat dipratinjau dengan suara dengan mengarahkan kursor ke arah videonya.

Sama seperti Google, Bing dilengkapi dengan fitur internal seperti konversi mata uang, terjemahan, dan pelacakan penerbangan, menjadikannya mesin pencari yang serbaguna yang membuatnya bertahan di pasar global.

Yang menariknya, Bing memiliki program hadiah yang memungkinkan pengguna mengumpulkan poin saat berselancar atau berbelanja di internet.

Poin-poin itu nantinya dapat ditukarkan di Microsoft Store untuk membeli aplikasi, game, atau film misalnya.

DuckDuckGo

Baca Juga: Satu Keluarga Asal Balikpapan Nyasar ke Tengah Hutan Setelah Ikuti Petunjuk Arah dari Google Maps, Begini Kronologinya

DuckDuckGo adalah mesin pencari populer bagi mereka yang mengutamakan privasi dan tidak menyukai setiap penjelajahan mereka di internet dilacak dan dicatat oleh mesin pencari.

Mesin pencari ini memiliki antarmuka yang sangat bersih dengan iklan yang minimal, sehingga pengalaman penggunanya bagus dan efisien.

Sama sekali tidak ada pelacakan pengguna, pengguna bahkan dapat menambahkan ekstensi DuckDuckGo ke browser untuk menjaga aktivitasnya tetap pribadi.

DuckDuckGo tidak memiliki indeks pencarian mereka sendiri (seperti Google dan Bing), tetapi mereka menghasilkan hasil pencarian mereka menggunakan berbagai sumber.

Dengan kata lain, mereka tidak memiliki data sendiri tetapi mereka bergantung pada sumber lain (seperti Yelp, Bing, Yahoo, atau StackOverflow) untuk memberikan jawaban atas pertanyaan penggunanya.

Yahoo! Search

Yahoo! Search telah ada bahkan lebih lama dari Google. Ini merupakan mesin pencari paling populer ketiga di seluruh dunia, bahkan menjadi salah satu mesin pencari default untuk Firefox.

Salah satu hal menarik tentang Yahoo! adalah lebih dari sekadar mesin pencari. Portal web Yahoo! menawarkan e-mail, berita, belanja online, permainan, dan lainnya, memberikan pengalaman pengguna yang menyeluruh di satu platform.

Integrasinya dengan Flickr, Yahoo Answers, dan Yahoo Finance juga menawarkan hasil gambar yang lebih baik dan sejumlah besar informasi tentang berbagai topik yang dibutuhkan penggunanya.

Baca Juga: Siapa Sosok Bu Kasur Hingga Dijadikan Google Doodle Hari Ini? Ternyata Sangat Berjasa di Bidang Pendidikan Anak

Baidu

Didirikan pada tahun 2000, Baidu adalah mesin pencari terkemuka di Cina, dengan menguasai lebih dari 70% pangsa pasar internet di Cina.

Meskipun Baidu dapat diakses di seluruh dunia, sayangnya mesin pencari ini hanya tersedia dalam bahasa Mandarin.

Mesin pencari ini sangat mirip dengan Google. Hal itu terlihat mirip dalam hal desain, dimonetisasi melalui iklan, dan menggunakan rich snippets dalam hasil pencarian.

Namun, Baidu sangat disensor. Gambar-gambar tertentu dan bahkan situs web pro-demokrasi diblokir di mesin pencari ini.

Yandex

Yandex digunakan secara luas di negara asalnya yakni Rusia, di mana digunakan oleh lebih dari 45% pengguna internet di negara tersebut.

Mesin pencari ini juga digunakan di Belarus, Kazakhstan, Turki, dan Ukraina.

Yandex menyediakan layanan yang sangat mirip dengan Google. Pengguna dapat mencari situs web, gambar, video, dan berita dalam tata letak yang ramah pengguna.

Baca Juga: 10 Nama yang Paling Dicari di Google Tahun 2021, dari Greysia Polii Hingga Vanessa Angel Telah Gemparkan Internet

Dengan fitur tambahan termasuk aplikasi seluler, peta, terjemahan, penyimpanan cloud, dan lainnya, Yandex menawarkan fungsionalitas yang sama banyaknya tetapi dengan antarmuka yang lebih bersih.

Oh ya, Yandex juga menampilkan dirinya sebagai perusahaan teknologi yang membangun produk dan layanan cerdas yang didukung oleh machine learning (pembelajaran mesin).

Ask.com

Didirikan pada tahun 1996, Ask.com sebelumnya dikenal sebagai Ask Jeeves. Mesin pencari Ask.com didasarkan pada format tanya jawab di mana sebagian besar pertanyaan dijawab oleh pengguna lain atau dalam bentuk polling.

Ini membuatnya sangat user-friendly, terutama bagi mereka yang kurang akrab dengan mesin pencari, seperti pengguna komputer yang lebih tua.

Ini juga memiliki fungsi pencarian umum, tetapi hasilnya kurang berkualitas dibandingkan dengan Google atau bahkan Bing dan Yahoo.

AOL

AOL yang merupakan akronim dari “America Online” merupakan mesin pencari yang pertama kali muncul pada tahun 1985.

Berbasis di New York City, AOL adalah salah satu pelopor awal internet pada pertengahan 1990an. Awalnya, AOL menyediakan layanan dial-up, portal web, e-mail, dan pesan instan.

Baca Juga: Emak-emak Tak Lagi Pusing Anggaran Kuota Internet Membengkak, Begini Cara Menghemat Kuota Internet Saat Menggunakan Google Meet dan Zoom

Jaringan AOL mencakup banyak situs web populer seperti engadget.com, techchrunch.com, dan huffingtonpost.com.

Pada 23 Juni 2015, AOL diakuisisi oleh Verizon Communications senilai $4,4 miliar.

Hari ini, AOL Search masih ada, tetapi itu hanya sebagian kecil dari bisnis AOL dan Verizon Communications.

Ecosia

Ecosia adalah mesin pencari yang berbasis di Berlin yang didirikan oleh Christian Kroll pada tahun 2009. Alasan utama ecosia diciptakan adalah untuk membantu mendanai penanaman pohon dan proyek restorasi.

Dengan demikian, tak heran bila mesin pencari ini dikenal sebagai "mesin pencari untuk penanaman pohon".

Bagaimana cara kerja ecosia? Ecosia adalah mitra Bing, artinya hasil pencariannya didukung oleh Bing.

Ecosia menghasilkan uang untuk mendukung perencanaan pohon dengan menampilkan iklan di hasil pencarian mereka.

Setiap kali iklan diklik, ecosia mendapat sedikit bagian. Diperkirakan dibutuhkan sekitar 45 pencarian untuk membiayai penanaman satu pohon.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Cara Kuota Internet Tetap Hemat Meski Dipakai Anak Pembelajaran Jarak Jauh Pakai Google Meet, Dijamin Irit dan Antiboros