Mengasuh Anak Memasuki Usia Remaja, Kemen PPPA Arahkan Cara Seperti Ini untuk Menyikapi Perubahan Sikap Anak yang Bisa Saja Terjadi

By Ruby Rachmadina, Rabu, 20 Juli 2022 | 10:00 WIB
Kemen PPPA berikan cara agar orangtua bisa menyikapi perubahan sikap ketika mengasuh anak memasuki usia remaja. (Nakita.id)

Mengasuh anak memasuki usia remaja membuat orangtua perlu menyiapkan diri.

Sebab mengasuh anak memasuki usia remaja yang memiliki emosi yang bergejolak tak selalu mudah.

Dalam mengasuh anak memasuki usia remaja orangtua perlu memberikan pendampingan yang sesuai.

Perlu bimbingan yang tepat agar anak bisa menerima arahan yang Moms dan Dads berikan.

Suasana hati anak remaja memang tak bisa ditentukan.

Seperti gelombang pasang surut di laut, perasaan anak remaja bisa cepat sekali berubah.

Anak remaja bisa saja senang dalam satu waktu namun sepersekian detik perasaanya bisa berubah menjadi sedih atau marah.

Dalam fase ini perasaan mereka pun terasa lebih sensitif.

Lalu, bagaimana orangtua bisa menyikapi perubahan sikap anak yang memasuki usia remaja?

Baca Juga: Pola Mengasuh Anak Memasuki Usia Remaja, Psikolog Menyarankan Orangtua Perlu Kenali Karakteristik Anak Hingga Memposisikan Diri Seperti Mereka Terlebih Dahulu

Dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Selasa (19/7/2022) Deputi Bidang Pemenuhan Anak Kemen PPPA Ir. Agustina Erni Susiyanti,M.Sc orangtua perlu menyikapi adanya perubahan sikap pada anak remaja.

Emosional anak yang naik turun ini memang umum dan lumrah terjadi.

Menurut Erni peran orangtua amat krusial ketika anak memasuki masa pubertas.

Deputi Bidang Pemenuhan Anak Kemen PPPA Ir. Agustina Erni Susiyanti,M.Sc.

Orangtua harus bisa memberikan pengawan dan penuntun untuk anak dalam menjalani masa awal remajanya.

Pemberian kasih sayang diperlukan untuk mengasuh anak memasuki usia remaja.

Meski di masa ini anak kerap kali tertutup dan enggan untuk bercerita, Moms dan Dads harus tetap mengajak mereka berdiskusi dan bercerita akan kesehariannya dalam melakukan aktivitas.

Hal ini mengingat orangtua tetap menjadi pionir utama memberikan pengarahan dan pendidik untuk anak.

"Memberikan kasih sayang dan membangun kelekatan pada anak merupakan hal yang penting dilakukan oleh orangtua atau keluarga," ungkap Erni.

Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh, Berikut Cara Ampuh Mengurangi Tingkat Stres pada Remaja

Sikap anak yang semakin tertutup dengan orangtua memang jadi salah satu proses anak memasuki usia remaja.

Namun Erni menghimbau orangtua harus memiliki kepekaan mengenai sikap yang anak tunjukan.

Apabila Moms melihat anak di rumah terlihat murung atau selalu ingin sendirian, Moms bisa tanyakan perasaan mereka.

Tanyakan hal apa yang melatarbelakangi yang membuat mereka berperilaku seperti itu.

Sehingga anak remaja merasa bahwa mereka tidak selalu sendiri dalam menghadapi persoalan yang dialaminya.

"Ketika terjadi perubahan sikap pada mereka misalnya anak terlihat lebih tertutup, orangtua harus memiliki kepekaan dan mencari tahu apa yang sedang terjadi pada anaknya, menunjukkan perhatian dan kepeduliannya saat dibutuhkan," ujarnya.

Namun Moms juga harus menghormati dan tidak memaksa jika anak enggan bercerita.

Beri mereka sedikit waktu agar mereka siap menceritakan semuanya terlebih persoalan itu sifatnya privasi.

Moms perlu memberikan komunikasi yang positif agar mereka mau terbuka di setiap hal yang mereka alami.

Baca Juga: Mengasuh Anak Memasuki Usia Remaja Ada Banyak Hal yang Harus Dipersiapkan, Kemen PPPA Himbau Orangtua dan Keluarga Memiliki Tanggung Jawab Penuh Penuhi Hak Anak

Namun terkadang ada beberapa orangtua yang menganggap urusan pribadi anak menjadi urusannya juga.

Ini dikarenakan hal tersebut berlaku dari pengasuhan sejak lama yang membuat orangtua saat ini pun menerapkan pengasuhan yang sama pula.

Terkadang orangtua juga kerap menyalahkan anak terhadap apa yang ia ceritakan.

Padahal cara ini hanya akan membuat anak enggan untuk bercerita kembali.

Alih-alih menyalahkan atau memarahi anak, ada baiknya Moms diskusikan secara bersama-sama.

Bahkan Erni menghimbau orangtua perlu menjadi pendengar terlebih dulu.

Moms bisa mendengarkan ketika anak bercerita agar ia mengutarakan berbagai kegelisahan yang muncul di dalam pikirannya.

Bila diperlukan Moms bisa berbicara sekadar memberikan saran atau cara penyelesaian terbaik apabila anak mengalami masalah.

"Mengajak anak berpendapat dan berdiskusi serta membantu memberikan solusi dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi anak remaja. Orangtua harus memiliki kemampuan menjadi pendengar yang baik," tegas Erni.

Baca Juga: Duh, Pusing Hadapi Anak yang Beranjak Remaja dan Mulai Suka Membangkang, Apa Alasannya? Simak Fakta Ilmiahnya dari Segi Psikologis dan Cara Mengatasinya Agar Suasana Rumah Tak Tegang