Jelang Hari Anak Nasional, Tropical Pamerkan Hasil Kampanye Tropical Go Green Generasi Peduli Mengolah Sampah

By Geralda Talitha, Kamis, 21 Juli 2022 | 18:15 WIB
Tropical bagikan hasil kampanye Topical Go Green Generasi Peduli ()

Nakita.id - Untuk memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli, Tropical Go Green bersama anak pemulung di Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang mengadakan acara spesial pada Kamis (21/07).

Anak-anak tersebut merupakan anak-anak pemulung, dimana mereka bersekolah secara gratis di Sekolah Alam Tunas Mulai Bantar Gebang.

Kegiatan ini ditandai dengan penyerahan sepatu dan tas yang terbuat dari sampah daur ulang plastik yang terkumpul selama periode Mei hingga Juli 2022.

Sampah-sampah dari hasil daur ulang tersebut didapat dari lokasi penampungan sampah botol plastik yang tersebar dipenjuru ibu kota.

Acara ini juga dibantu dari sebagian hasil penjualan Tropical Go Green untuk biaya pembuatan tas dan sepatu bagi anak-anak yang membutuhkan. 

Kedua hal ini merupakan bagian dari kampanye Tropical Generasi Peduli yang dijalankan sejak Februari hingga sepanjang tahun 2022.

Disebutkan Juworto selaku pendiri Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang, para siswanya hanya bersekolah tiga kali dalam seminggu.

Mereka melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang ini dengan bantuan dari tenaga sukarela dan sumbangsih pikiran dan bantuan peralatan sekolah dari para donatur. 

Di hari lain saat mereka tak bersekolah, mereka mengais sampah plastik yang bisa di daur ulang untuk menambah penghasilan keluarga.

Baca Juga: Sambut Hari Anak Nasional 23 Juli 2022, Orang Tua Wajib Tahu Daftar Gizi dan Banyaknya yang Perlu Diberikan Pada Anak Usia Sekolah

Terlepas dari peran penting mereka sebagai pemulung, dalam sistem pengelolaan sampah di Indonesia yang semakin menantang, mereka pun tidak mempunyai penghasilan tetap yang mencukupi hidup sehari-hari.

Anak-anak para pemulung ini dihantui oleh bahaya kesehatan pencemaran udara, bertempat tinggal di tempat yang tidak higienis, tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang mencukupi, dan tidak memiliki kesempatan mengenyam pendidikan yang layak.