Benarkah Melahirkan Caesar Berarti Tidak Menjadi Ibu Sepenuhnya? Ini Jawaban menurut Psikolog

By Shannon Leonette, Selasa, 26 Juli 2022 | 07:05 WIB
Benarkah anggapan dimana melahirkan caesar berarti tidak menjadi ibu sepenuhnya? Yuk, kita cari tahu jawabannya menurut psikolog ini! (Nakita.id/Naura)

Nakita.id - Benarkah melahirkan caesar berarti tidak menjadi ibu sepenuhnya?

Sampai saat ini, nyatanya masih banyak stigma dari masyarakat bahwa melahirkan caesar berarti tidak menjadi ibu sepenuhnya, termasuk dari keluarga kita sendiri.

Lantas, benarkah anggapan dimana melahirkan caesar berarti tidak menjadi ibu sepenuhnya?

Baik itu melahirkan caesar atau normal, tentu Moms harus melewati suatu masa bernama masa nifas.

Masa nifas sendiri kurang lebih berlangsung antara 6-8 minggu atau sekitar 40 hari.

Namun, masa pemulihan setiap wanita sendiri bisa berbeda-beda, Moms.

Ada yang kurang dari 40 hari, bahkan ada juga yang lebih dari 40 hari.

Selama masa nifas berlangsung, penting bagi Moms untuk melakukan perawatan diri setelah melewati masa-masa perjuangan dimana seluruh tubuh termasuk organ-organ reproduksinya bekerja dengan sangat keras.

Akibatnya, selain mengalami kelelahan secara fisik, Moms juga tentu mengalami kelelahan secara mental, sehingga akan membutuhkan waktu untuk benar-benar pulih.

Baca Juga: Ciri-ciri Luka Jahitan Melahirkan Normal Sembuh dan Panduan Perawatannya Agar Cepat Kering

Apakah benar anggapan dimana melahirkan caesar berarti tidak menjadi ibu sepenuhnya?

Tanpa berlama-lama, yuk kita simak beberapa penjelasannya menurut psikolog ini!

Menurut Seni Septiani Sanusi, S.Psi., Psikolog, psikolog di Pusat Konsultasi Psikologi Ramaniya, menjadi seorang ibu sebenarnya sudah dimulai sejak masa hamil hingga melahirkan.

Seni Septiani Sanusi, S.Psi., Psikolog

“Menjadi seorang ibu itu sudah dimulai dari masa kehamilan hingga proses kehamilan,” ucap Seni saat diwawancarai Nakita pada Kamis (21/7/2022).

“Semuanya butuh perjuangan yang kuat untuk bisa mewujudkannya,” katanya menambahkan.

Sementara itu, Seni menyampaikan bahwa anggapan persalinan caesar sendiri belum menjadi ibu sepenuhnya kemungkinan didasari oleh beberapa hal.

“Anggapan bahwa dengan persalinan caesar belum menjadi ibu sepenuhnya kemungkinan didasarkan pada asumsi bahwa dengan operasi, perjuangannya menjadi kurang,” jelas Seni.

“Karena ada rasa sakit yang tidak dirasakan saat bayi mencari jalan keluar dan ibu membantu dengan mendorongnya keluar,” lanjutnya menjelaskan.

Baca Juga: Bukan Cuma Gegara Berat Badan Bayi, Operasi Caesar Seperti Aurel Hermansyah Juga Bisa Disebabkan 7 Kondisi Ini

Seni menjelaskan, persalinan caesar sendiri memiliki risiko meninggalkan luka.

“Padahal, setiap operasi sekecil apa pun, termasuk persalinan dengan operasi, akan selalu memiliki risiko meninggalkan luka di tubuh,” katanya.

“Sehingga, perlu persiapan fisik dan mental yang juga siap saat akan melahirkan normal,” pesannya.

Tak hanya itu, adanya luka bekas operasi caesar juga kerap membuat banyak Moms tak percaya diri.

Seni menyarankan untuk berkomunikasi dan berkonsultasi baik dengan dokter kandungan maupun suami yang ikut mendengarkan.

“Mengkomunikasikan di awal akan selalu lebih baik dibandingkan membicarakan setelah terjadi,” sarannya.

“Setiap konsultasi dengan dokter kandungan, usahakan suami ikut mendengarkan. Termasuk, kecemasan calon ibu terhadap luka jahitan pasca persalinan,” kata Seni sambil berpesan.

Nah, itu tadi beberapa penjelasan akan anggapan terkait melahirkan caesar berarti tidak menjadi ibu sepenuhnya. Semoga membantu!

Untuk melihat kembali penjelasan terkait anggapan melahirkan caesar berarti tidak menjadi ibu sepenuhnya, cek halaman 2. (*)

Baca Juga: Infeksi Pasca Persalinan Caesar, Kenali Tanda-tanda, Pengobatan, hingga Cara Mencegahnya