5 Cara Melatih Anak Untuk Potty Training, Umur yang Tepat dan Alatnya

By David Togatorop, Kamis, 4 Agustus 2022 | 08:49 WIB
Ketahui cara melatih anak untuk potty training. (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Semakin anak beranjak dewasa, orangtua perlu mengajari anak untuk potty training.

Sebab, kelak anak akan makin terlatih untuk BAB dan BAK sendiri.

Lalu, bagaimana cara yang baik mengajarinya potty training?

Idealnya, baik potty maupun toilet training, mulai diterapkan kepada anak usia 2 tahun karena dari faktor fisik, sosial, dan emosional sudah lebih siap.

Namun, tidak menutup kemungkinan diajarkan lebih awal kepada anak usia 18 bulan.

Tentunya, ia sudah menunjukkan tanda-tanda kesiapan.

Dengan melakukan potty training, diharapkan anak menjadi sepenuhnya nyaman menggunakan toilet secara independen.

Yang berarti juga, anak dapat menarik celana ke bawah dan kembali menggunakan celana, serta mencuci tangan setelah buang air.

Nah, agar si anak terampil menerapkan potty training, berikut persiapan dan langkah-langkahnya.

Baca Juga: Jangan Dipaksa Moms, Inilah Waktu yang Tepat untuk Anak Mulai Belajar Potty Training

1. Komitmen

Dibutuhkan komitmen, perhatian, dan dedikasi dari orangtua agar program potty training ini sukses.

2. Periksa tandanya

Sebelum memulai program potty training selama 3 hari, sebaiknya bila sebulan (atau lebih) sebelumnya, periksalah, apakah anak telah menunjukkan tanda-tanda siap untuk potty training.

3. Siapkan beberapa buah potty

Idealnya, setiap ruangan di dalam rumah memiliki satu potty, termasuk satu potty yang diletakkan di kamar mandi.

Dengan menyiapkan potty di setiap ruangan, ketika batita tiba-tiba ingin buang air, maka dapat segera ditunaikan.

Pasalnya, batita belum semuanya memiliki kemampuan mengontrol berkemih dengan baik.

Sehingga dikhawatirkan bila harus ke toilet tiba-tiba, bisa “jebol” di tengah jalan.

Baca Juga: Moms, Latih Si Kecil Agar Pipis Sendiri Dengan Tips Berikut! Bisa Menghemat Pengeluaran

4. Siapkan perlengkapan

Misalnya kain lap, larutan pembersih, ember untuk membersihkan kebocoran dari program potty training bila sewaktu-waktu anak ngompol karena tidak tahan buang air di potty.

Sediakan pula beberapa celana yang longgar, bila anak ingin ganti celana.

5. Pengenalan

Selanjutnya, kurang lebih 2-5 minggu sebelum akhir pekan (hari H), mulailah memperkenalkan penggunaan potty atau kegiatan bertoilet.

Bila perlu ajaklah anak ke kamar mandi, kemudian perlihatkan tata cara bertoilet: dari menurunkan celana yang dipakai, kemudian duduk di kloset atau WC, membersihkan alat kelamin, menyiram bekas toilet, menggunakan kembali celananya, dan mencuci tangan.

Dengan demikian, anak belajar cara bertoilet.

Semakin sering batita diajak ke toilet, ia akan semakin familiar dan paham tahapan bertoilet.

Yang perlu diingat, Moms perlu bersabar ketika melatih anak untuk toilet training, ya.