Ada Suspek Cacar Monyet Muncul di Jawa Tengah! Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Saat Tertular Cacar Monyet

By Kintan Nabila, Kamis, 4 Agustus 2022 | 16:15 WIB
Hal-hal yang harus dilakukan saat tertular cacar monyet, salah satunya mengisolasi diri (Nakita.id/Alvioni)

Nakita.id - Cacar monyet atau Monkeypox menjadi salah satu penyakit infeksi yang tengah dikhawatirkan belakangan ini.

Baru-baru ini, di pertengahan tahun 2022, muncul suspek cacar monyet di Jawa Tengah, Indonesia.

Tak sedikit orang-orang panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat tertular cacar monyet.

Cacar monyet merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan hewan ke manusia.

Gejalanya mirip cacar air, yang meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, hingga ruam dan bintik-bintik berisi cairan.

Diketahui, satu kasus cacar monyet ditemukan di Singapura yang merupakan kasus pertama di negara ASEAN.

Penderita diidentifikasi sebagai seorang pramugara berkebangsaan Inggris berusia 42 tahun dengan keluhan sakit kepala dan ruam kulit.

Sementra itu, suspek cacar monyet di Jawa Tengah masih didalami dan belum dapat dipastikan positif cacar monyet.

Namun, tak ada salahnya bagi kita untuk waspada dengan memahami langkah-langkah yang harus dilakukan apabila tertular cacar monyet.

Baca Juga: Satu Warga Jawa Tengah Suspek Cacar Monyet, Sebenarnya Apa Saja Gejala Cacar Monyet yang Membedakannya dengan Cacar Air? Ini Ulasannya

Hal yang harus dilakukan jika tertular cacar monyet

Melansir dari WebMD, apabila tertular virus cacar monyet, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Waspadai gejalanya selama 21 hari setelah terjadi paparan pertama, yakni dengan melakukan 5 langkah berikut:

1. Periksa suhu tubuh minimal dua kali sehari

2. Wajib melakukan isolasi mandiri di rumah selama 24 jam, jika kedinginan dan mengalami pembengkakan di kelenjar getah bening, tetapi tidak demam atau memiliki ruam.

3. Jika tubuh demam dan disertai ruam, wajib segera isolasi diri dan menghubungi layanan kesehatan terdekat.

4. Apabila tubuh kedinginan dan pembengkakan kelenjar getah bening yang tak kunjung hilang, sebaiknya segera ke dokter.

5. Jika tidak bergejala, kita dapat melakukan rutinitas seperti biasa.

Namun, hindari kontak dengan orang lain, seperti donor darah/sel/jaringan, memberi ASI, air mani, atau organ.

Baca Juga: 3 Cara Mencegah Cacar Monyet yang Kabarnya Sudah Masuk Indonesia Agar Tak Tertular

Untuk memastikan apakah kita benar-benar mengalami cacar monyet atau bukan, dokter akan melakukan pemeriksaan.

Dokter akan melihat lesi atau area abnormal jaringan di dalam atau di luar tubuh secara rinci terkait gejala yang kita alami.

Tes laboratorium dapat dilakukan mengetahui apakah kita memang tertular cacar monyet atau penyakit kulit lain.

Misalnya, seperti campak, kudis, cacar air, sipilis, dan infeksi bakteri.

Pengobatan cacar monyet

Sampai saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk virus cacar monyet.

Kemungkinan dokter akan menyarankan pasien untuk beristirahat, menjaga asupan cairan, serta isolasi mandiri.

Di beberapa negara, cacar air diatasi dengan tecovirimat yang bekerja menghambat virus cacar berkembang biak.

Namun, penggunaan obat ini masih terbatas pada pasien dewasa dengan berat badan di atas 40 kg dan anak dengan berat badan lebih dari 13 kg.

Baca Juga: Wabah Cacar Monyet Resmi Ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Global! Waspadai Gejalanya yang Mirip Cacar Air

Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Tertular Cacar Monyet, Ini 5 Hal yang Harus Anda Lakukan"