Pakai Baju Ketat Selama Hamil Mengapa Tidak Dianjurkan? Ini Alasannya

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 7 Mei 2018 | 20:51 WIB
Perbedaan kehamilan di usia 20-an dan 30-an ()

# Memicu sesak dan panas di dada.

Bila usia kandungan sudah mendekati akhir trimester kedua, heartburn merupakan salah satu kondisi yang lumrah terjadi pada sebagian ibu hamil.

Saat janin semakin besar, rahim semakin memenuhi rongga perut dan akan menekan lambung serta usus.

Selain menimbulkan rasa sesak, tekanan tersebut bisa membuat asam lambung lebih mudah naik.

Biasanya, saat makan terlalu banyak atau mengonsumsi makanan yang bisa memicu naiknya asam lambung, akan timbul sensasi sesak dan panas di sekitar dada menuju kerongkongan, kadang diikuti rasa kembung dan mual. Itulah yang dinamakan heartburn.

Penelitian yang dilakukan oleh California Pacific Medical Center’s Women & Infants Center menguak, mengenakan pakaian terlalu ketat, terutama di daerah dada hingga perut, dapat membuat ibu hamil gampang terserang heartburn.

BACA JUGA: Semasa Hidup Julia Perez Ingin Bangun Mushala, Ini Hasil Bangunannya

# Tingkatkan pertumbuhan jamur pada kulit dan vagina.

Penggunaan celana ketat di negara beriklim tropis, seperti Indonesia, membuat kulit sulit bernapas dan keringat menjadi tertahan, sehingga jamur menjadi lebih mudah berkembang.

Jamur pada kulit tentu akan membuat Moms menjadi tidak nyaman. Walau bisa diobati sesuai dengan anjuran dokter, alangkah lebih baik bila Moms bisa menjaga kesehatan kulit, sehingga tidak terpapar obat-obatan selama hamil.

Selain menginfeksi kulit, jamur juga bisa berkembang di daerah kelamin. Jika ini terjadi, biasanya Moms akan mengalami keputihan, yaitu keluarnya cairan dari vagina, berwarna putih atau kekuningan.

Keputihan akan menjadi bahaya bila cairan yang keluar berwarna kehijauan, berbau busuk, serta menimbulkan gatal.

Selain mengganggu kenyamanan, infeksi jamur pada daerah kelamin juga bisa menimbulkan efek bagi janin.

Bila tak ditangani dengan segera oleh dokter obgin, infeksi tersebut bisa naik ke rahim, yang akan menyebabkan penipisan selaput ketuban dan berakibat pada pecahnya ketuban.

Hal ini tentu saja tak diinginkan, mengingat usia kandungan yang belum cukup bulan, akan membahayakan kesehatan Moms dan janin.