Moms dan Dads Wajib Tahu Caranya Mencegah Anak Kecanduan HP, Salah Satunya dengan Menggali Bakat Anak

By Amallia Putri, Senin, 15 Agustus 2022 | 14:55 WIB
Pastikan Moms dan Dads lakukan sederet hal ini untuk mencegah si Kecil mengalami kecanduan main HP (Dok. Nakita/Adel)

Nakita.id - Siapa yang tidak khawatir jika si Kecil nampak terlalu terpaku di depan layar ponselnya?

Hal ini membuat Moms jadi berpikir, apakah iya ia kecanduan main ponsel?

Seperti yang kita ketahui, kecanduan main ponsel tak baik untuk fisik dan juga psikologis anak.

Maka dari itu, sebaik mungkin harus dicegah mulai dari sekarang.

Apalagi sejak merebaknya Covid-19, gadget menjadi kebutuhan semua orang, termasuk anak.

Selain di dalam kelas, anak juga belajar melalui internet.

Ada beberapa tips untuk mencegah anak agar tidak kecanduan ponsel.

Bagaimana, ya?

Tips Agar Anak Tidak Kencanduan Ponsel

1. Tingkatkan interaksi sosial

Tim Nakita telah mewawancarai psikolog pendidikan anak, remaja, dan keluarga, Rr. Finandita Utari, M.Psi., Psikolog., CTC., CGA untuk bertanya mengenai tips mencegah anak kecanduan HP.

Salah satu yang disebutkan oleh Finandita adalah dengan meningkatkan interaksi anak.

"Libatkanlah anak dalam interaksi sosial bersama dengan orang tua," jelas Finandita, saat dihubungi via daring Minggu (08/08/2022).

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Kecanduan HP, Salah Satunya dengan Memberikan Jadwal Khusus untuk Bermain Gadget

Moms bisa melakukannya sambil melakukan quality time dengan anak, lo.

Misalnya, bermain bersama anak, berekreasi ke tempat-tempat yang menyenangkan, atau malah berlibur bersama.

"Atau bisa dengan menjalankan pekerjaan rumah bersama," lanjut Finandita.

2. Komunikasi

Sudahkah Moms dan Dads menjalin komunikasi yang baik dan sehat bersama anak?

Menurut Finandita, hal ini penting untuk mencegah anak kecanduan main HP.

Rr. Finandita Utari, M. Psi, Psikolog, CTC., CGA, psikolog pendidikan anak, remaja, dan keluarga, menjelaskan soal ciri anak kecanduan main gadget

"Banyak bertanya pada anak. (Misalnya) apa yang dia lakukan di hari itu? Apa saja aktivitasnya? Apa yang dia rasakan?" jelas psikolog pendidikan anak, remaja, dan keluarga yang juga pendiri dari Primadita Consulting ini.

Apa manfaat dari komunikasi yang baik dengan anak, Moms?

Tak hanya mempererat hubungan antar orang tua dan anak, tapi juga menggali perasaannya.

Finandita mengatakan, pendekatan untuk anak laki-laki dan perempuan sedikit berbeda.

Dari pengamatannya, anak laki-laki cenderung lebih senang untuk ditanyai langsung dan to the point.

Baca Juga: Cegah Si Kecil Kecanduan Handphone, Rachel Vennya Terapkan Cara Ini

Sementara anak perempuan cenderung lebih senang untuk diajak bercerita.

Misalnya, ditanyai apa yang dipelajarinya di sekolah hari ini, bagaimana pendapatnya terhadap pelajaran tersebut, siapa saja temannya yang tidak masuk, dan lain-lain.

3. Menggali bakat dan minat anak

Orang tua wajib untuk turut mengeksplor bakat dan minat anak serta mengarahkannya.

"Bisa dengan diikutkan kelas-kelas khusus yang bisa menunjang minat dan bakatnya atau dari observasi harian," kata Finandita.

Ya, bakat dan minat anak bisa diketahui dari kesenangannya di rumah atau di luar rumah, misalnya menggambar, bernyanyi, mendengarkan musik, dan lain-lain.

Jika memang sudah mengetahui minat anak dari observasi yang selalu dilakukan, arahkan dengan diikutkan les atau kelas pengembangan bakat.

Dengan begitu, Moms dan Dads bisa tahu bahwa si Kecil memiliki talenta di bidang tersebut.

"Sehingga kita (sebagai orang tua) bisa mulai tahu bahwa, oh ternyata anak saya ada minat dan bakat di bidang itu," pungkasnya.

Tentunya, pencegahan kecanduan gadget pada anak juga perlu dilakukan dengan membuat kesepakatan dengan anak soal aturan dan jadwal bermain ponsel, tablet, laptop, dan sejenisnya.

Itulah tadi cara mencegah anak kecanduan main HP.

Di antaranya melibatkan anak di dalam interaksi sosial, menjalin komunikasi yang baik dan sehat, dan menggali minat dan bakatnya.

Baca Juga: Si Kecil Terlanjur Kecanduan Media Sosial hingga Tak Bisa Lepas dari HP? Begini Cara 'Menyembuhkannya' Menurut Psikolog