Bank OCBC NISP Ukur Kesehatan Finansial Generasi Muda dengan Financial Fitness Index 2022

By Geralda Talitha, Senin, 15 Agustus 2022 | 17:23 WIB
OCBC NISP ajak generasi muda #BangkitSehatFinansial dengan layanan NYALA ()

Nakita.id - Demi mempertegas komitmennya dalam mendukung masyarakat Indonesia menuju #FinancallyFit, Bank OCBC NISP meluncurkan OCBC NISP Financial Fitness Index 2022 pada Senin (15/08/2022) di CGV Cinema FX Sudirman. 

OCBC NISP Financial Fitness Index 2022 merupakan riset tahun ke-2 setelah riset sebelumnya dirilis pada Agustus 2021.

Financial Indeks sendiri merupakan studi yang mengukur kesehatan finansial generasi muda, dilihat dari sikap dan perilaku terhadap empat area pengelolaan finansial.

Empat area tersebut adalah financial basic, financial safety, financial growth dan financial freedom.

Financial basic merupakan kebutuhan finansial untuk dapat memenuhi keperluan pokok dan hutang.

Sementara financial safety adalah kebutuhan finansial untuk mempersiapkan keuangan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Lalu, financial growth merupakan kebutuhan finansial untuk membangun kesuksesan jangka panjang. 

Financial freedom sendiri adalah kebutuhan finansial untuk mendapatkan pendapatan pasif agar mencapai kemerdekaan finansial.

Hasil dari Financial Fitness Index 2022 menunjukkan sebanyak 42 persen generasi muda Indonesia merasa percaya diri bahwa perencanaan finansial mereka saat ini akan memberikan kesuksesan finansial di masa depan.

Sayangnya, terdapat perbedaan antara apa yang mereka pikirkan dengan apa yang sebenarnya dilakukan.

Hal tersebut dibuktikan dengan 80 persen dari mereka tidak melakukan pencatatan anggaran, dan hanya 26 persen yang memiliki dana darurat. 

 Baca Juga: Pentingnya Memahami Love Language Pasangan Menjadi Salah Satu Cara Untuk Menstabilkan Kondisi Keuangan

Bahkan hanya 9 persen dari generasi muda yang telah memiliki produk investasi seperti reksadana, saham dan tabungan berjangka. 

Sayangnya, hanya 17 persen yang sudah memiliki pendapatan pasif. 

Sementara sebanyak 8 persen masih menggunakan uang sesuai anggaran.

Survey tersebut juga menunjukkan bahwa hanya 22 persen orang yang benar-benar paham mengenai produk investasi yang merea miliki. 

Chinni Yanti Tjhin, selaku Retail Propotion Division Head Bank OCBC NISP menuturkan saat ini tak banyak generasi muda yang melakukan investasi.

"Sedikitnya generasi muda yang menabung dan berinvestasi secara terstruktur merupakan kondisi yang mengkhawatirkan," ungkap Chinni dalam acara Konferensi Pers Peluncuran OCB NISP Financila Fitness Index 2022.

Tak hanya kesadaran yang tinggi, Chinni juga menambahkan bahwa generasi muda juga harus memikirkan bagaimana agar uang dapat bekerja untuk diri sendiri. 

Untuk bisa mengubah itu, Chinni menyarankan agar para generasi muda melakukan hal ini. 

"Salah satu caranya adalah dengan segera mengambil sikap dengan cara mulai mengubah cara menabung dan berinvesetasi sehingga kita dapat mewujudkan hal yang diimpikan dalam 5-10 tahun ke depan, seperti membeli rumah dan memberikan pendidikan terbaik untuk anak," jelasnya. 

Secara keseluruhan, Financial Fitnes Index 2022 menunjukkan bahwa skor Financial Fitness Indoneia naik menjadi 40.06 di tahun 2022, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 37.72.

Meskipun demikian, sebanyak 76% masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan keuangan yang perlu dibenahi.

 Baca Juga: Semua Wanita Wajib Tahu! Begini Tips Supaya Mandiri Secara Finansial bagi Para Perempuan

Contohnya saja seperti mengeluarkan uang demi mengikuti gaya hidup teman. 

Inggit Primadevi, selaku Director Consumer Insights di NielsenIQ Indonesia memaparkan, tahun ini anak  muda yang memiliki produk investasi memiliki peningkatkan dari tahun sebelumnya. 

"Anak muda yang memiliki produk investasi seperti reksadana, saham, cryptocurrency, bertambah menjadi 9 persen di tahun ini,"paparnya.

"Namun sayangnya secara umum, 78 persen menyatakan tidak sepenuhnya memahami risiko dan manfaat dari produk investasi," lanjut Inggit lagi. 

Dikatakan Inggit Primadevi, anak-anak muda tersebut cenderung berinvestasi karena hanya mengikuti tren di masyarakat dan menganggap investasi adalah cara cepat untuk mendapatkan keuntungan yang besar," sambungnya lagi. 

"Tetapi bagaimana kita mendapatkan imbal hasil yang lebih optimal melalui pemilihan produk yang sesuai dengan pengetahuan, profil risiko dan jangka waktu investasi,"ucap Chinni.

Meski demikian Chinni juga mengingatkan agar para generasi muda tetap mempertimbangkan keabsahan lemmabga keuangan yang harus diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Lalu, bagaimana agar para anak muda bisa mengakomodir kebutuhan mereka?

"Pertama, cek dulu kondisi finansial. Lalu petakan kebutuhan yang ada dalam hidup apa saja. Dihutung juga uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan hidup. Lalu jangan lupa monitor pengeluaran bulanan," jelas Tjokro Wimantara selaku Nyala Financial Fitness Coach. 

Anak muda juga harus membiasakan diri peka dengan jenis investasi serta jangan lupa untuk pelajari skem serta cara investasinya," sambung dia lagi. 

Amir Widjaja selaku Marketing and Lifestyle Business Division Head, Bank OCBC NISP menambahkan, siapapun dan berapapun gajinya sama-sama memiliki kesempatan untuk kesehatan finansial yang lebih baik.

Baca Juga: Pendidikan Finansial yang Harus Dikuasai Anak Sebelum Masuk SMA, Ajari Cara Membuat Anggaran Sederhana