Pantas Presiden Joko Widodo Pakai Baju Adat Dolomani Asal Sulawesi Tenggara Saat Upacara Kemerdekaan di Istana Negara Besok, Ternyata Syarat Makna dan Sesuai dengan Perjalanan Hidup Jokowi

By Aullia Rachma Puteri, Selasa, 16 Agustus 2022 | 11:20 WIB
Presiden Joko Widodo dipastikan pakai baju adat saat Upacara Kemerdekaan di Istana Negara besok, bocorannya pakai baju adat Dolomani dari Sulawesi Tenggara (kompas)

Nakita.id - Seperti tahun-tahun sebelumnya, Presiden Joko Widodo akan mengenakan baju adat saat Upacara Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus, yang jatuh pada besok.

Baju adat yang akan dikenakan Presiden Jokowi saat upacara HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia itu sudah dipesan oleh Istana Negara. Baju adat mana dan seperti apa yang sudah dipesan Istana untuk dikenakan Presiden Jokowi pada upacara HUT Kemerdekaan ke-77 RI pada 17 Agustus 2022 nanti? 

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Baubau Wa Ode Nursanti Monianse, Senin (15/8/2022, mengatakan Presiden Jokowi akan mengenakan pakaian atau baju adat Kesultanan Buton.

Pakaian adat Kesultanan Buton yang akan dikenakan Presiden Jokowi pada upacara HUT Kemerdekaan RI itu sudah dikirimkan ke Istana Negara oleh Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara pada Minggu siang (14/8/2022).

Menurut agenda, pada Hari Kemerdekaan yang ke-77 Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo akan mengenakan pakaian adat dari Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Pemesanan baju tersebut terjadi pada tanggal 10 Agustus, saya ditelepon Pak Sekda Provinsi agar membuatkan baju untuk Bapak Presiden pada upacara 17 Agustus," kata Wa Ode Nursanti Monianse mengutip Tribunnews.

Makna baju adat Dolomani yang dipakai Jokowi untuk upacara besok di Istana Negara

Nursanti mengatakan, pakaian adat yang dikirim merupakan baju dolomani, yang sering digunakan oleh Sultan Buton ke-35, Sultan Muhamad Ali.

"Baju dolomani ini biasa dipakai pada acara-acara resmi kesultanan. Memang ini tidak lazim, biasanya warna hitam tapi ini dipesan warna merah jadi dibuatkan warna merah, karena suasana hari kemerdekaan, lagi tren merah putih," ujar Nursanti.

Dalam baju tersebut banyak mengandung berbagai filosofi adat tetapi pada bunga rongo yang menjadi seorang pemimpin dari bawah naik ke atas menjadi seorang pemimpin, lalu turun lagi ke bawah menjadi rakyat biasa. Kemudian terdapat ornamen tumbuhan dengan buah yang manis namun gatal yang artinya bahwa sultan harus waspada terhadap bahaya yang mengancam daerahnya.

Lalu pada kopiah terdapat ornamen bunga dan tulisan kaligrafi maulana yang artinya sejahtera dengan filosofi seorang pemimpin mampu membawa kesejahteraan, yang amanah dan mengutamakan kepentingan rakyat daripada pribadi. Nursanti menambahkan, pemerintah provinsi mengirimkan dua pakaian adat ke istana selain baju Sultan Buton juga baju adat Kota Kendari.

Baca Juga: Asyik! Orang Biasa Tanpa Jabatan Penting Bisa Ikutan Upacara HUT RI di Istana Sebagai Perayaan 17 Agustus 2022, Segera Urus Syarat-syaratnya