Nakita.id - Moms mungkin sudah sangat familier kalau memberikan sayur kepada anak maka umumnya dia akan menolaknya.
Memang sulit membuat anak menyukai sayur karena itu kita harus tahu cara mengolah sayuran supaya anak menyukai sayur.
Umumnya anak menyukai buah-buahan.
Namun sayur, tak sedikit anak yang menolaknya. Perlu kiat khusus agar anak menyukainya.
Kandungan manfaat sayuran
Sayuran berwarna lebih banyak manfaatnya, karena memiliki beta karoten yang berguna untuk mengubah pro-vitamin A yang dikandung dalam sayuran menjadi vitamin A.
Contoh: sayuran warna merah seperti wortel atau tomat, dan sayuran hijau seperti kangkung atau bayam.
Sayuran juga mengandung vitamin B kompleks dan vitamin C, serta beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh seperti kalsium dan zat besi.
Brokoli merupakan sayuran yang amat disarankan karena mengandung zat anti kanker.
Sayuran lain yang punya manfaat sama, di antaranya daun singkong; bisa dikenalkan pada anak tapi diris-iris halus.
Daun singkong juga mengandung zat besi tinggi, jadi cocok untuk anak yang tengah dalam masa pertumbuhan.
Sebaiknya sayuran diberikan pada anak mulai usia 6 bulan, yang dicampurkan ke dalam nasi tim saring.
Baca Juga: 5 Resep MPASI Bayi 6 Bulan Berbahan Dasar Alpukat dengan Kombinasi Buah dan Sayur
Jangan beri sebelum usia tersebut, karena sayuran mengandung zat nitrat yang bisa mengganggu penyerapan mineral dari makanan lain.
Kenalkan lebih dulu pada sayuran berserat rendah seperti wortel.
Setelah tak ada keluhan, sayuran lain bisa diberikan seperti tomat, labu kuning, kangkung atau bayam.
Menginjak usia 8 bulan, barulah diberikan yang berserat lebih kasar semisal kacang panjang atau buncis, dan disajikan dalam bentuk lebih kasar.
Mulai usia 2 tahun anak boleh mengkonsumsi sayuran apa saja yang beragam dan bervariasi.
Namun bila si kecil memiliki kelainan saluran cerna, sebaiknya hindarkan dulu dari sayuran yang menimbulkan gas seperti kos dan sawi.
Dikhawatirkan anak jadi kembung dan rewel.
Menyiasati Sayur
Hendaknya sayur dikenalkan secara bertahap dan terus-menerus tapi jangan memaksa anak.
Bila si kecil ogah makan sayur, siasati dengan menyulap sayuran menjadi makanan menarik.
Antara lain dibuat kue seperti cake wortel, atau buatlah menu dengan bahan sayur-sayuran semisal wortel dan labu siam menjadi seperti es buah.
Dengan dipotong kecil-kecil, sayuran tersebut jadi tersamar dan tak kelihatan sebagai sayur.
Baca Juga: Vitamin Anak Kurus Supaya Tubuhnya Cepat Gemuk dan Sehat
Diharapkan anak mau memakannya.
Bisa juga sayuran dicampur dengan bahan lain seperti telur.
Selain tersamar, rasanya pun berbeda.
Biasanya anak tak mau makan sayur karena rasanya ada pahit-pahitnya.
Cara lain, gunakan alat bantu makan yang menarik. Misal, sayur dihidangkan dalam piring atau mangkuk lucu.
Secara psikologis si kecil yang masih balita akan suka melihat gambar binatang lucu yang menempel di alat makannya.
Jika merasa terhibur, ia jadi mudah untuk membuka mulutnya.
Cara Memasak
Sebaiknya sayur dicuci dulu baru dipotong. Cuci di bawah air yang mengalir.
Untuk sayuran yang mengandung vitamin C, karena vitamin C larut dalam air, sebaiknya jangan dimasak terlalu lama.
Setelah air mendidih, baru dimasukkan sayuran agar vitamin C tak rusak kena penguapan dan panas tinggi.
Sebaiknya, sayuran juga dimasak untuk sekali makan. Misal, untuk porsi makan siang saja. Untuk porsi makan malam, dibuat lagi. Bila sayuran kerap dipanaskan, kandungannya tak bagus lagi. (Sumber: Tabloid Nakita)