Diharapkan anak mau memakannya.
Bisa juga sayuran dicampur dengan bahan lain seperti telur.
Selain tersamar, rasanya pun berbeda.
Biasanya anak tak mau makan sayur karena rasanya ada pahit-pahitnya.
Cara lain, gunakan alat bantu makan yang menarik. Misal, sayur dihidangkan dalam piring atau mangkuk lucu.
Secara psikologis si kecil yang masih balita akan suka melihat gambar binatang lucu yang menempel di alat makannya.
Jika merasa terhibur, ia jadi mudah untuk membuka mulutnya.
Sebaiknya sayur dicuci dulu baru dipotong. Cuci di bawah air yang mengalir.
Untuk sayuran yang mengandung vitamin C, karena vitamin C larut dalam air, sebaiknya jangan dimasak terlalu lama.
Setelah air mendidih, baru dimasukkan sayuran agar vitamin C tak rusak kena penguapan dan panas tinggi.
Sebaiknya, sayuran juga dimasak untuk sekali makan. Misal, untuk porsi makan siang saja. Untuk porsi makan malam, dibuat lagi. Bila sayuran kerap dipanaskan, kandungannya tak bagus lagi. (Sumber: Tabloid Nakita)
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR