Waspada, Ini Berbagai Makanan yang Harus Dihindari Untuk Diberikan Kepada Anak

By David Togatorop, Rabu, 24 Agustus 2022 | 05:35 WIB
Ada beberapa makanan yang harus dihindari untuk diberikan kepada anak. (Nakita.id/David)

Nakita.id - Memang senang melihat anak lahap makannya.

Tapi, baiknya Moms berhati-hati karena bisa jadi ia lahap makan untuk makanan yang sebenarnya harus dihindari.

Karena tak semua makanan memenuhi syarat gizi yang dibutuhkan anak, bahkan ada yang tak bermanfaat sama sekali maka perhatikan ada sejumlah makanan yang harus dihindari dan sebaiknya tak dikonsumsi anak.

Makanan yang harus dihindari

Berikut 6 jenis makanan yang baiknya tidak dikonsumsi.

1. Junk food

Makanan ini banyak ragamnya, antara lain fried chicken, burger, dan pizza.

Namun semuanya tinggi lemak dan natrium, sementara seratnya cuma sedikit. Biasanya makanan ini pun sudah tidak fresh lagi, selain rasanya gurih sekali.

Hati-hati, makanan ini bisa membuat anak ketagihan, yang berakibat selain kenaikan BB, juga menimbulkan gangguan metabolisme tubuh.

Jika si kecil menginginkannya, sebaiknya beri daging bagian dalam saja, karena asam amino protein hewani sangat dibutuhkan untuk pembentukkan sel-sel tubuh anak.

Pemberiannya cukup seminggu sekali, tapi bukan lantas digilir: hari ini fried chicken, esok burger, lusa pizza, dan seterusnya. Lebih dianjurkan untuk membuatnya sendiri dari bahan-bahan segar dan tanpa bumbu kimia.

Kita perlu mengubah kebiasaan si kecil yang amat menyukai makanan ini.

Caranya, kurangi camilan tinggi lemak ini dan ganti dengan konsumsi sayuran serta buah.

Baca Juga: Bayi Dibawah Usia 1 Tahun Dilarang Konsumsi 5 Makanan Ini Karena Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

2. Mengandung zat pengawet

Untuk jangka panjang, makanan jenis ini memicu pertumbuhan sel-sel kanker.

Yang termasuk makanan ini ialah makanan/minuman kaleng, makanan siap saji dalam kemasan semisal nasi goreng dan bubur, kue-kue tart atau kue-kue basah, dan sejenisnya, maupun jajanan pasar yang dimaksud penjual agar tak cepat basi.

Usahakan untuk menghindari makanan berpengawet dari si kecil.

Terlebih bila usianya di bawah 2 tahun, jangan berikan makanan ini.

3. Jajanan murah

Dikhawatirkan, jajanan/makanan yang dijual di luar “sekolah” maupun pinggir-pinggir jalan menggunakan bukan bahan pewarna makanan.

Apalagi warna-warna yang dipakai sangat menarik anak semisal merah, kuning, atau hijau menyala.

Ini sangat membahayakan dan boleh dibilang pembunuhan pelan-pelan.

Jadi, hindari jajanan jenis ini karena bahayanya sangat besar sementara manfaatnya tak ada.

4. Snack terlalu gurih

Makanan jenis ini banyak dijuak di pasaran. Rasa kelewat gurihnya bisa mengurangi nafsu makan anak dan gizinya pun sangat ringan.

Anak yang tak terbiasa makan makanan ber-MSG akan mual bila mencobanya.

Makanan ini juga mengandung zat pengawet dan natrium. Umumnya, makanan ini juga membuat ketagihan. Jadi, sebaiknya dihindari.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Kasih Jajanan ke Anak! Begini Cara Memilih Jenis Camilan Lezat yang Sehat dan Bergizi

5. Makanan pedas

Makanan pedas didapat dari campuran cabai merah/rawit atau merica; bisa menyebabkan iritasi pada selaput lendir saluran cerna, karena kadar asamnya rendah.

Jika selaput lendir sering teriritasi oleh suasana panas yang ditimbulkan makanan pedas, lama-lama selaput itu akan menipis.

Hingga, keseringan makan makanan pedas dalam waktu lama, akan menyebabkan penyakit gastritis atau sakit maag.

Jadi, buat apa diberikan pada si kecil? Jika ia ingin mencoba, larang dengan alasan yang jelas.

6. Mengandung cuka

Makanan jenis ini harus dihindari karena cuka merupakan zat kimia. Dikhawatirkan menimbulkan iritasi karena anak balita masih sensitif.

Jadi, jangan beri si kecil asinan, pempek, ataupun makanan lain yang mengandung cuka.

Jikapun ingin memberi asinan atau pempek, buatlah sendiri tapi tanpa cuka.

Soft drink

Ini memang bukan makanan. Tapi jenis minuman ini bisa bernilai positif karena kandungan kalorinya yang tinggi, selain bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan cairan anak.

Namun karena kandungan yang diandalkan cuma kalori, sementara unsur gizi lain tak ada, maka bila dikonsumsi berlebihan mengakibatkan obesitas pada anak.

Jika sudah kegemukan dan si anak pun mengembangkan pola makan yang jelek, untuk mengatasi kelebihan BB ini jadi lebih sulit.

Akibatnya, kegemukan bisa menetap sampai dewasa. (Sumber: Tabloid Nakita)

Baca Juga: Tak Main-main, Ini 4 Dampak Buruk Stunting yang Dapat Menyerang Buah Hati Kita