Hal Penting Mengenai Ibu Hamil Minum Obat Agar Janin Tidak Cacat

By David Togatorop, Kamis, 1 September 2022 | 05:50 WIB
Ibu hamil tidak bisa sembarangan minum obat agar tidak menyebabkan janin cacat. (Nakita.id/Naura)

Rekomendasi dokter

Perlu diketahui, beberapa obat sakit kepala yang mengandung asetosal dapat meningkatkan kontraktilitas atau daya kontraksi pada rahim serta menimbulkan perdarahan di kehamilan trimester III.

Begitu juga obat-obatan pereda demam yang biasanya dirangkap dengan obat sakit kepala. Jika diminum dalam dosis besar, malah dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

Selain sakit kepala dan demam, dari trimester I, ibu hamil biasanya mengalami sembelit.

Untuk mengatasinya, dokter biasanya hanya menyarankan konsumsi buah-buahan seperti pepaya.

Sebab, menggunakan obat pencahar pada saat hamil, tak diizinkan, karena bisakodil (bahan obat) yang dikandung obat pencahar merupakan obat penguras perut yang kuat.

Sementara keletihan akibat perubahan kondisi tubuh di saat kehamilan, biasanya diatasi dengan pemberian vitamin.

Namun jangan mengkonsumsi minuman suplemen yang disebut-sebut dapat mempertahankan stamina. Sebab, banyak minuman suplemen yang rasanya segar mengandung kafein.

Padahal, konsumsi kafein selama hamil dapat meningkatkan angka aborsi spontan. Selain itu, konsumsi kafein melebihi 300 mg per hari dapat menurunkan berat lahir bayi.

Akan halnya angguan alergi atau asma yang sewaktu-waktu dapat menyerang ibu, juga harus diatasi dengan obat-obatan yang telah direkomendasikan dokter.

Obat asma yang mengandung teofilin, relatif aman pada trimester I dan II, tapi penggunaannya pada trimester III dapat menyebabkan bayi apnea atau terhenti pernapasannya.

Untuk penggunaan obat batuk bebas, ibu juga dianjurkan berkonsultasi pada dokter. Sebagai patokan, hindari obat batuk yang mengandung yodida karena menyebabkan kontraindikasi dengan ibu hamil. (Sumber: Tabloid Nakita)

Baca Juga: Berapa Kenaikan Berat Badan Ideal Ibu Selama Hamil? Jangan Sampai Tak Terkendali