Komitmen Ekstra Greenfields Perkuat Ketahanan Pangan Bangsa dengan Bangkitkan Kiprah Peternak Sapi Perah Lokal

By Ruby Rachmadina, Kamis, 1 September 2022 | 13:18 WIB
Greenfields Indonesia perkuat pertahanan pangan bangsa bersama peternak sapi perah lokal. (Nakita.id/Ruby)

Nakita.id – Di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang semakin mengancam ketahanan pangan susu nasional, PT Greenfields Dairy Indonesia, integrated dairy farm yang memproduksi susu segar terbesar di Indonesia, kian menegaskan komitmen ekstranya untuk senantiasa bertumbuh dan berkembang bersama para peternak sapi perah lokal dalam berbagai kondisi melalui perluasan program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG).

Dalam kesempatan ini, Greenfields juga meresmikan salah satu fasilitas unggulan dari KSG, yaitu tempat penampungan susu atau milk collection center (MCC) yang ketiga di daerah Pijiombo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Heru Setyo Prabowo, Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia menjelaskan pihaknya selalu menjaga kualitas produk hingga aman dikonsumsi para konsumen.

Serta terus memajukan perekonomian dan industri susu dengan program KSG yang telah dijalani sejak 2007 lalu.

“Dengan visi ‘Greenfields Farming Philosophy’, Greenfields selalu menjamin terjaganya kesegaran dan kualitas seluruh produk mulai dari peternakan, proses produksi hingga tiba di tangan konsumen. Lebih dari itu, Greenfields juga memiliki komitmen ekstra memajukan perekonomian dan industri susu melalui program KSG yang diinisiasi sejak 2007 untuk memacu geliat para peternak sapi perah lokal di sekitar area dua peternakan kami,” ungkap Heru.

Selama 14 tahun, KSG telah memberikan sejumlah dukungan seperti penyuluhan, pembinaan, hingga pelayanan kesehatan kepada para mitra peternak, termasuk ketika wabah PMK merebak.

Program KSG tidak hanya menyasar untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak, tetapi juga menyokong hasil produksi susu sapi perah dalam negeri guna memperkuat ketahanan pangan susu nasional.

Hingga kini, produksi susu dalam negeri masih belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.

Terdapat kesenjangan yang besar antara kebutuhan susu masyarakat Indonesia sebesar hampir 4,4 juta ton per tahun dengan jumlah susu segar dalam negeri (SSDN) yang hanya sebanyak 997,35 ribu ton per tahun.

Kondisi ini mengakibatkan ketergantungan kita terhadap susu impor hingga 80%.

Dari jumlah pasokan susu dalam negeri, 51%-nya berasal dari Provinsi Jawa Timur yang telah dikenal sebagai tulang punggung produksi susu sapi perah di Indonesia.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak Mewabah di Indonesia, Apakah Bisa Menularkan ke Manusia?