Sering Dipakai Tukang Bakso dan Mie Ayam, Ternyata Begini Sejarah Mangkuk Ayam Jago dan Filosofinya

By Kintan Nabila, Senin, 12 September 2022 | 13:38 WIB
Sejarah mangkuk ayam jago dan filosofinya (Nakita.id/Nita Febriani)

Nakita.id - Bagi masyarakat indonesia, khususnya para penggemar bakso dan mie ayam, pasti tidak asing dengan mangkuk ayam jago.

Pada hari ini, Senin (12/9/2022) mangkuk ikonik tersebut diabadikan dalam Goodle Doodle.

Apakah Moms penasaran seperti apa sejarah mangkuk ayam jago tersebut dan filosofinya?

Mangkuk ayam jago berwarna putih, terdapat gambar ayam jago dengan kepala merah dan ekor hitam, serta hiasan bunga dan daun-daunan.

Ternyata bukan cuma di Indonesia, mangkuk tersebut juga cukup terkenal di asia.

Sebab asal mulanya mangkuk legendaris ini pertama kali dibuat di China.

Di China, mangkuk ini tak hanya populer sebagai perangkat makan sehari-hari saja.

Melainkan perangkat makan wajib yang digunakan sebagai seserahan dalam upacara pernikahan.

Mengutip dari Tribunnews, sejarahnya mangkuk ayam jago bermula pada abad ke-14.

Mangkuk ayam jago lahir pada masa Dinasti Ming periode pemerintahan Kaisar Chenghua.

Kala itu, kaisar memesan empat buah cawan bergambar ayam jago dan ayam betina dari pengrajin keramik khusus kekaisaran.

Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng! Jadi Pawang Hujan Juga Harus Bermodal Jutaan Rupiah, Segini Harga Mangkuk Emas Milik Rara Istiani yang Bernilai Fantastis

Kaisar Chenghua memesan empat buah cawan keramik dengan teknik doucai.

Cawan tersebut dibuat khusus untuk dirinya dan sang istri sebagai tanda cinta mereka berdua.

Kemudian cawan itu dikenal dengan nama "cawan ayam" atau Jigangbei.

Pada Jigangbei terdapat gambar ayam jago, ayam betina, dan anak ayam yang memiliki makna kemakmuran.

Selain itu, anak ayam pada mangkuk memiliki makna banyak anak banyak rezeki.

Cawan Jigangbei tersebut kini kita kenal dengan sebutan mangkuk ayam jago.

Jigangbei atau mangkuk ayam jago memiliki filosofinya tersendiri.

Kata "Ji" memiliki makna "ayam" dan bunyinya mirip dengan kata Jia atau rumah.

Sementara gambar bunga peony yang ada di mangkok melambangkan kemakmuran atau kekayaan.

Sedangkan pohon pisang dengan daun lebar memiliki makna keberuntungan untuk keluarga.

Mengutip dari Kompas, sekitar awal abad ke-20, mangkuk ayam jago mulai merambah ke luar China.

Baca Juga: Hits Tak Hanya di Mangkuk, Motif Ayam Jago Punya Makna Dalam

Penyebarannya bermula dari para perantau yang membawa mangkuk produksi pabrik Provinsi Guangdong ini.

Para perantau membawa mangkuk ayam jago ke beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Sejak saat itu, mengkuk ayam jago diproduksi dengan berbagai metode.

Mulai dari teknik gambar tangan maupun mesin.

Meski sudah banyak tersebar di beberapa negara, cawan asli pada masa kekaisaran masih menjadi daya tarik tersendiri.

Khususnya untuk para kolektor barang antik di seluruh dunia.

Bahkan cawan aslinya disebut-sebut hanya ada empat di dunia.

Keempatnya pernah dilelang oleh badan lelang Sotheby di Hong Kong pada tahun 1960, 1970-an, 1980-an, 1990-an, dan 2014.

Lelang tertinggi mangkuk tersebut mencapai 36,3 juta dollar AS.

Sementara itu, di Indonesia sendiri gambar ayam jago yang ikonik tersebut sudah merambah ke dunia fashion.

Melalui tangan kreatif anak bangsa, kita bisa lihat gambar ayam jago tersebut di tas, kaus, dan topi.

Baca Juga: Iris Lemon dalam Mangkuk dan Letakkan di Kamar Tidur, Ini Alasannya