Jenis Jamur Kulit yang Bisa Membahayakan, Perlu Dicegah Sebelum Infeksi Berlebih

By Syifa Amalia, Rabu, 14 September 2022 | 18:50 WIB
5 jenis jamur kulit yang kerap dialami dan tindakan pencegahan agar terhindar dari penyakit kulit ini. (Nakita.id/Naura)

Nakita.id – Penyakit jamur kulit dapat timbul di seluruh bagian tubuh di mana jamur tersebut menginfeksi.

Disadari atau tidak, jamur hampir selalu ada di semua tempat sehingga membuat Moms mengalami jamur kulit.

Misalnya tempat yang kotor atau dipermukaan barang rumah tangga yang dapat berpindah ke kulit sehingga menyebabkan penyakit jamur kulit.

Melansir Cleveland Clinic, infeksi jamur kulit memicu munculnya ruam kemerahan yang dapat menyebar ke area sekitarnya.

Secara umum, ciri-ciri ruam jamur kulit ini berupa warnanya lebih gelap di area tepi, ada penebalan ruam di bagian tepi infeksi, sebagian area ruam terdapat bagian yang berwarna keputihan.

Gejala infeksi jamur biasanya berbeda tergantung pada jenisnya.

Namun gejala umum yang paling banyak dikeluhkan antara lain perubahan kulit yang pecah-pecah atau mengelupas dan gatal.

Untuk mengetahui cara penanganan jamur kulit yang tepat, Moms terlebih dahulu harus mengenali apa saja jenis-jenis penyakit jamur kulit.

Dengan mengetahui masing-masing infeksi jamur pada kulit, berikutnya adakan lebih mudah menentukan pengobatannya.

Jenis-Jenis Jamur Kulit

Dalam istilah medis, infeksi kulit jamur dinamakan dengan tinea. Terdapat beberapa jenis infeksi jamut kulit meliputi :

1. Penyakit aaki atlet (Tinea Pedis)

Jenis infeksi jamur satu ini termasuk yang paling umum dialami oleh banyak orang.

Baca Juga: Penyakit Kulit Eksim: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Penyakit kaki atlet adalah infeksi jamur yang kerap muncul di kaki, terutama sela-sela jari kaki.

Di beberapa kasus, infeksi jamur kulit ini dapat menyebar ke bagian lain tubuh. Termasuk kuku, selangkangan, atau tangan.

Gejala yang ditumbulkan dari penyakit kaki atlet antara lain rasa gatal dan timbul bercak putih di antara jari kaki, kulit bisa menjadi merah, kulit bersisik.

Bahkan bisa muncul lebih berisi cairan yang bisa pecah dan berdarah.

Jika tidak diobati, gejalanya akan berkembang menjadi infeksi parah.

2. Tinea cruris (Jock itch)

Ruam di area selangkangan, gatal di selangkangan lebih banyak menyerang pria daripada wanita.

Infeksi jamur ini lebih sering terjadi pada mereka yang memakai pakaian ketat untuk waktu yang lama, berbagi pakaian yang sama, melakukan olahraga atletik.

Rentang dialami oleh orang yang memiliki kelebihan berat badan atau diabetes.

Gejala dari infeksi jamur jock itch ini meluputi kemerahan pada kulit disertai sensasi terbakar, gatal terus-menerus dan kulit pecah-pecah.

3. Kurap (Tinea corporis)

Dilansir dari Medical News Today, Tinea corporis atau kurap adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur yang hidup pada jaringan mati seperti pada kulit, rambut, dan kuku.

Kurap biasanya mudah dikenali karena bentuknya seperti cincin yang mungkin dapat menyebar.

Baca Juga: 10 Jenis Penyakit Kulit yang Umum Terjadi di Indonesia, Wajib Tahu!

Kurap dapat ditularkan melalui kontak kulit ke kulit.

Jamur penyebab kurab juga dapat bertahan hidup pada benda-benda seperti handuk, pakaian, dan kuas.

Kurap ditandai dengan bercak kulit merah dan rasa gatal yang hebat.

4. Panu (Tinea versikolor)

Tinea versikolor atau pityriasis versicolor adalah infeksi jamur kulit berupa bercak kecil dan berbentuk oval di kulit.

Penyebab infeksi jamur kulit ini karena pertumbuhan jamur malassezia yang berlebihan.

Panu dapat ditandai dengan bercak yang banyak muncul di punggung, dada, dan lengan bagian atas.

Bercak tinea versikolor dapat terlihat lebih gelap atau lebih terang ketimbang warna kulit di sekitarnya.

Selain mengalami perubahan warna, infeksi jamur kulit ini menyebabkan gatal dan kulit jadi bersisik.

5. Kandidiasis kulit

Infeksi jamur yang cukup umum adalah kandidiasis. Infeksi jamur ini disebabkan oleh Candida albicans.

Jamur ini biasa hidup di bagian tubuh yang lembab dan sirkulasi udara yang buruk.

Penyakit kulit ini sering menyerang area tersembunyi seperti bagian bawah payudara, lipatang bokong, dan pantat bayi yang menggunakan popok.

Baca Juga: Mengatasi Ruam Kulit dengan Obat Ruam Alami Bayi Minyak Kelapa, Benarkah Berhasiat?

Pertumbuhan berlebih dari Candida mengganggu keseimbangan normal bakteri dan jamur.

Ketidakseimbangan bakteri ini dapat disebabkan karena antibiotik, stres, ketidakseimbangan hormon, atau kebiasaan makan yang buruk.

Gejala infeksi jamur kulit kandida antara lain ruam kemerahan, gatal, dan muncul bintik kecil-kecil.

Cara Pencegahan Jamur Kulit

Pada beberapa orang, infeksi jamur cenderung dapat kembali bahkan setelah pengobatan.

Langkah pencegahan lebih baik dilakukan daripada mengobati. Untuk itu, Moms bisa melakukan langkah-langkah ini untuk membantu mencegah jamur kulit.

- Pastikan untuk selalu mempraktikkan kebersihan yang baik. Seperti mengenakan pakaian bersih setiap hari, terutama kaus kaki dan pakaian dalam.

- Jangan berbagi pakaian, handuk, atau barang pribadi lainnya dengan orang lain.

- Pilih pakaian dan sepatu yang bernapas dengan baik dan pakaian atau sepatu yang terlalu ketat.

- Pastikan untuk mengeringkan dengan benar dengan handuk bersih, kering, setelah mandi, mandi, atau berenang.

- Kenakan sandal atau sandal jepit di ruang ganti daripada berjalan dengan kaki telanjang.

- Jauhi hewan yang memiliki tanda-tanda infeksi jamur, seperti bulu yang hilang atau sering digaruk.

Baca Juga: Cara Mencegah dan Mengobati Panu Pada Anak, Harus Sabar Karena Bisa Berbulan-bulan