Kegiatan Posyandu dan Manfaatnya yang Perlu Diketahui, Memberikan Pelayanan Kesehatan Optimal untuk Ibu dan Anak

By Ruby Rachmadina, Jumat, 23 September 2022 | 07:36 WIB
Kegiatan posyandu utama dan manfaatnya. (Nakita/Adel)

Nakita.id – Moms tentu sudah tak asing lagi dengan posyandu atau pos pelayanan terpadu.

Posyandu hadir untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan, khususnya bagi ibu dan anak.

Peranan posyandu sangatlah besar.

Tidak hanya untuk ibu dan anak, tetapi ada banyak kegiatan di posyandu yang juga diperuntukkan bagi ibu hamil dan ibu menyusui.

Umumnya, tujuan didirikannya posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan atau setelahnya.

Ini dilakukan dengan memberikan pemberdayaan kepada masyarakat.

Pelayanan posyandu bisa didapatkan oleh Moms setidaknya 1 kali dalam sebulan.

Yang tentu berbeda dari puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan setiap hari.

Penyelenggaraan posyandu juga mudah dijangkau oleh masyarakat.

Moms dapat merasakan pelayanan kesehatan posyandu di lingkungan desa, kelurahan, hingga RT atau RW.

Ada beberapa kegiatan posyandu utama yang perlu diketahui berikut ini yang dilansir dari laman Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Baca Juga: Sederet Layanan Kesehatan di Posyandu Untuk Ibu dan Buah Hati

Kegiatan posyandu

1. Program kesehatan ibu hamil

Pelayanan yang diberikan untuk ibu hamil meliputi pemeriksaan kehamilan dan pemantauan gizi.

Moms juga dapat melakukan konsultasi mengenai persiapan persalinan dan pemberian ASI eksklusif.

Kondisi kesehatan ibu hamil juga dapat terjada dengan pemberian vaksin TT guna mencegah terjadinya penyakit tetanus yang masih berkembang di Indonesia.

Pascapersalinan, ibu juga bisa mendapatkan suplemen vitamin A, vitamin B, dan zat besi yang bisa dikonsumsi selama masa menyusui.

Pada waktu ini juga Moms bisa melakukan pemasangan alat kontrasepsi (KB).

2. Program kesehatan anak

Kegiatan posyandu yang paling unggul adalah pemeriksaan bayi dan balita secara rutin.

Ini dilakukan untuk memantau tumbuh dan perkembangan anak.

Serta mendeteksi sejak dini apabila Si Kecil mengalami gangguan tumbuh kembang.

Di posyandu diselenggarakan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang yang hasilnya nanti dicatat di dalam buku KIA atau KMS.

3. Keluarga berencana (KB)

Kegiatan posyandu dalam pelayanan KB diberikan oleh kader posyandu dalam bentuk kondom dan pil KB.

Tetapi untuk pelayanan suntik KB hanya dapat diberikan oleh tenaga puskesmas dan apabila tersedia ruangan serta peralatan yang menunjang dan tenaga terlatih, posyandu juga dapat melakukan pemasangan IUD dan implan.

Baca Juga: Daftar Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak Tersedia di Posyandu, Simak Selengkapnya!

4. Imunisasi

Salah satu kegiatan posyandu yang merupakan salah satu program dari pemerintah adalah pemberian imunisasi wajib bagi anak usia di bawah 1 tahun.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan ada 5 jenis imunisasi yang wajib diberikan.

Si Kecil perlu mendapatkan imunisasi hepatitis B, polio, BCG, campak, dan DPT-HB-HIB.

Untuk mendukungnya, posyandu jadi salah satu pihak yang berhak menyelenggarakan program imunisasi.

Tidak hanya anak, ibu hamil juga bisa mendapatkan vaksinasi di posyandu, seperti vaksinasi tetanus, hepatitis dan pneumokokus.

5. Pemantauan status gizi

Posyandu berperan untuk mencegah risiko terjadinya stunting pada anak.

Dengan begitu, posyandu menyediakan pelayanan pemantauan status gizi Si Kecil.

Pelayanan yang diberikan meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi dan pemberian suplemen.

Jika ditemui ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis (KEK) atau balita yang pertumbuhannya tidak sesuai usia, nantinya kader akan merujuk pasien ke puskesmas.

6. Pencegahan dan penanggulangan diare

Di kegiatan posyandu dalam pencegahan diare dilakukan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sedangkan penanggulangannya melalui pemberian oralit atau diberikan suplemen zinc jika diperlukan penanganan lebih lanjut.

Kegiatan pengembangan di posyandu yakkni Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat dikembangkan apabila 6 kegiatan utama di posyandu telah dilaksanakan dengan baik.

Baca Juga: Fungsi Posyandu dalam Penanganan Stunting, Aktif Melakukan Pemeriksaan Rutin Sejak Bayi dalam Kandungan