5 Cara dan Stimulasi Komunikasi dengan Bayi yang Tepat untuk Cegah Speech Delay

By Syifa Amalia, Selasa, 4 Oktober 2022 | 11:12 WIB
Cara stimulasi komunikasi dengan bayi untuk cegah speech delay. (Nakita.id)

Nakita.id – Moms, bisa melakukan sendiri cara stimulasi komunikasi dengan bayi untuk cegah speech delay.

Dalam mengajari anak belajar berbicara, dapat dilakukan cara stimulasi komunikasi dengan bayi untuk cegah speech delay.

Cara stimulasi komunikasi dengan bayi untuk cegah speech delay penting dilakukan untuk mendorong mereka berbicara.

Pada beberapa tahun pertama, usia bayi merupakan waktu kritis mereka untuk mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa mereka.

Setiap orangtua biasanya mulai menstimulasi bayi dengan mengajak mereka terus berkomunikasi.

Masa ini sekaligus saat yang yang ditunggu-tunggu untuk mengetahui apa kata pertama yang bisa mereka ucapkan.

Mereka biasanya mulai menghasilkan kata pertama di usia 9-13 bulan.

Sering kali perkembangan anak yang mungkin tertinggal dengan anak lain, Moms pasti mulai was-awas.

Khawatir apabila anak mengalami speech delay.

Nah, untuk menghindari kemungkinan itu, Moms dan Dads bisa melakukan stimulasi komunikasi bayi untuk mencegah keterlambatan berbicara.

Cara Komunikasi dengan Bayi Cegah Speech Delay

1. Narasikan setiap aktivitas yang dilakukan

Bayi senang jika mendengar orangtuanya berbicara. 

Baca Juga: Cara Mengatasi Speech Delay Pada Anak, Lakukan Ini Ya Moms dan Dads

Bicarakan tentang perasaan Moms, ajukan pertanyaan, lalu berhenti sejenak untuk memberi mereka waktu untuk menerimanya dan mungkin tersenyum atau membalas.

Selain itu, dapat menggunakan kata-kata yang sama selama rutinitas sehari-hari untuk memberi isyarat apa yang terjadi selanjutnya.

Misalnya, ‘Ibu sedang mencuci jari-jari kaki kecilmu’, ‘Kamu terlihat sangat senang mandi’, atau ‘Sekarang aku memakai bajumu.’

Seiring bertambahnya usia anak dan mereka mencoba menyuarakan dan mengucapkan kata-kata.

2. Baca buku bersama

Membaca bersama dengan anak-anak baik untuk mereka, berapa pun usia mereka dan apakah mereka menderita keterlambatan apa pun atau tidak.

Membaca buku bersama, tujuannya tidak harus menyelesaikan cerita atau membaca semua teks.

Tetapi, menarik minat mereka dan mendorong mereka untuk berkomunikasi tentang apa yang mereka alami.

Ketika mereka menunjuk ke hal-hal yang berbeda di halaman, cobalah sebutkan apa yang mereka lihat.

Misalnya, dengan katakan, ’Bola, kamu menemukan bolanya!' atau 'Sapi, moooo'.

3. Nyanyikan lagu bersama

Lagu dapat memicu memori dan hubungan emosional.

Menyanyikan lagu-lagu seperti ‘kepala, bahu, lutut, dan kaki' sambil berdiri dan menunjuk ke setiap bagian tubuh dapat memperkuat ingatan anak tentang cara membuat suara-suara itu.

Baca Juga: Berperan Sama Melatih Anak agar Cepat Berbicara, Mengurangi Risiko Si Kecil Mengalami Speech Delay

Memutar CD musik atau video dengan lagu anak-anak memang bagus, tetapi lebih baik lagi jika Moms benar-benar bisa bernyanyi untuk mereka.

Mereka akan lebih cenderung mengingat lagu saat menyanyikannya secara langsung.

4. Ajak anak bermain dengan anak yang lebih banyak bicara

Terkadang, anak-anak belajar lebih baik dari anak-anak lain.

Inilah sebabnya, mengapa banyak anak mulai berbicara lebih banyak begitu mereka pergi ke sekolah atau tempat penitipan anak.

Untuk itu, ketika Moms memiliki saudara atau teman yang memiliki bayi yang sudah lebih banyak bicara, mereka bisa bermain bersama.

5. Beri mereka pilihan dan hindari pertanyaan ‘ya’ atau ‘tidak’

Banyak anak dengan keterlambatan bicara sangat pandai menggelengkan kepala "ya" atau "tidak."

Mereka telah menemukan bahwa ini bekerja cukup baik untuk menyampaikan maksud mereka dan memenuhi kebutuhan mereka.

Moms bisa untuk menawarkan dua pilihan alih-alih pertanyaan tertutup.

Misalnya, ketika bertanya apakah dia ingin bermain dengan mainan mobil atau robot, dia setidaknya akan membuat konsonan awal dan suara vokal pilihan yang dia sukai.

Untuk itu, Moms juga bisa mendorong anak untuk mengucapkan kata yang dipilih.

Saat bermain dengan bola, misalnya, jika anak memberi isyarat bahwa mereka menginginkan bola itu kembali, berpura-puralah seolah-olah tidak tahu apa yang mereka inginkan. Terkadang ini akan mendorong mereka untuk berbicara.

Baca Juga: Begini Cara Supaya Anak Cepat Bicara Menurut Terapis Anak, Kuncinya Harus Perbanyak Komunikasi dan Interaksi Langsung dengan Si Kecil!