Sekilas Tampak Mirip, Ternyata Ini Perbedaan Anak Kurus Sehat dan Kurang Gizi Menurut Ahli

By Shannon Leonette, Senin, 10 Oktober 2022 | 09:45 WIB
Moms wajib tahu apa saja perbedaan anak kurus sehat dan kurang gizi di sini. Jangan sampai terlewat! (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Apakah Moms sudah tahu perbedaan anak kurus sehat dan kurang gizi?

Sampai sekarang ini, ternyata masih banyak orangtua yang tidak tahu apa saja perbedaan anak kurus sehat dan kurang gizi.

Padahal, penting sekali bagi Moms untuk mengetahui beberapa perbedaan anak kurus sehat dan kurang gizi.

Sebab, secara penampilan fisik seorang anak yang kurus ini sekilas sama, Moms. Baik itu kurus sehat maupun kurang gizi.

Tak hanya itu, anak kurus juga kerap berkaitan erat dengan tanda-tanda kekurangan gizi.

Moms harus tahu, masalah kurang gizi ini sering kali dikaitkan dengan adanya kemungkinan stunting pada anak.

Sebagai informasi, menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak akibat kurangnya asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Salah satu ciri yang paling terlihat adalah tinggi badannya yang lebih rendah atau pendek dari standar anak-anak seusianya.

Selain itu, ciri stunting pada anak lainnya yang juga ditunjukkan adalah tubuhnya yang kurus.

Namun, Moms harus tahu bahwa tak semua anak bertubuh kurus itu mengalami kekurangan gizi, lo.

Tanpa berlama-lama, yuk kita simak penjelasan berikut ini!

Baca Juga: Pengaruh Berat Badan Terhadap Tumbuh Kembang Anak, Jangan Sampai Anak Terlalu Kurus atau Kegemukan

Perbedaan Anak Kurus Sehat dan Kurang Gizi

Dilansir dari Nakita, menurut dr. Juliawaty Salim, Sp.A, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, sebetulnya ada perbedaan signifikan antara anak kurus dengan anak yang kurang gizi karena stunting.

“Seorang anak dikatakan stunting bila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus 2 deviasi pada kurva pertumbuhan WHO,” jelas dr. Juliawaty.

“Penyebabnya karena kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang berkepanjangan,” sambungnya menjelaskan.

Tak hanya itu, Moms. Ada juga kondisi lain yang khusus untuk bisa membedakan anak kurus dengan stunting.

“Terjadinya stunting itu diawali dengan weight faltering dulu, berat badannya seret atau tidak naik sama sekali,” terang dr. Juliawaty.

“Bila itu dibiarkan lama-lama akan mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak, sehingga terjadilah stunting akibat nutrisi yang tidak adekuat dalam jangka waktu yang lama,” lanjutnya menerangkan.

Selain itu, dr. Juliawaty juga menjelaskan bagaimana cara membedakan mana anak kurus dan stunting.

Salah satunya adalah bisa dilihat dari pengukuran berat badan dan usia anak.

“Kalau anak yang kurus kita bisa lihat dari berat badannya berdasarkan usia apakah memang kurang,” ungkapnya.

“Kalau misalnya kurang maka anak termasuk kurus, yang kita sebut dengan istilah underweight,” katanya sambil tertawa.

Meski begitu, dr. Juliawaty sangat menyarankan untuk membawa anak agar dicek status gizinya terlebih dahulu.

Baca Juga: Tak Selamanya Kekurangan Gizi, Tanda-tanda Anak Kurus Sehat Ini Wajib Moms Ketahui dari Sekarang

Cara Menaikkan Berat Badan Anak

Salah satu cara yang bisa Moms lakukan adalah dengan memberikan asupan makanan bernutrisi yang mengacu pada anjuran Kemenkes, yaitu ‘Isi Piringku’.

Kemudian, Moms bisa pantau secara berkala apakah anak mengalami kenaikan berat badan yang sehat atau tidak.

“Berat badan yang kurang kalau dibiarkan bisa mempengaruhi tinggi badan anak dan berisiko stunting juga akhirnya,” ucap dr. Juliawaty.

Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang pasti, Moms bisa membawanya ke posyandu untuk pemeriksaan rutin.

Hal ini disampaikan oleh Ririn Rochmawati, S.Gz, Ahli Gizi di Puskesmas Gayam. Bojonegoro, Jawa Timur.

Pasalnya, menurut Ririn, dengan datang ke posyandu orangtua bisa melihat tumbuh kembang dan status gizi anak tersebut. Apakah telah tercukupi atau belum.

“Tetapi, untuk Moms dan Dads yang ingin mendeteksi lebih awal bisa menggunakan KMS yang berwarna kuning. Inilah kenapa posyandu penting untuk mendeteksi dini gizi pada anak,” imbuh Riri.

Ririn juga menyampaikan, untuk memastikan apakah anak kurus mengalami kekurangan gizi, bisa pula dideteksi menggunakan panduan berat dan tinggi badan anak.

Apabila berat badan anak kurang seimbang dengan tinggi badan ideal, maka ia perlu asupan makanan bergizi untuk menambah berat badannya.

“Untuk anak kurus, bisa mendeteksi menggunakan rujukan berat badan per tinggi badan. Jadi dengan tinggi badan segitu udah benar belum berat badannya segini. Jadi harus klop antara berat badan dan tinggi badan,” pungkas Ririn.

Nah, itu dia Moms perbedaan anak kurus sehat dan kurang gizi.

Baca Juga: Cara Membuat Anak Kurus Bergerak Aktif Supaya Kemampuan Motoriknya Berkembang Optimal