Yang Harus Dilakukan Ibu Hamil Saat Terkena Batuk dan Pilek, Konsumsi Obat Tetap Sepengetahuan Dokter

By David Togatorop, Jumat, 14 Oktober 2022 | 10:04 WIB
Ibu hamil yang terkena batuk dan pilek harus menanganinya dengan benar dan tepat. (Pixabay)

Kekhawatiran bahwa batuk yang terlalu keras akan menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur tidaklah beralasan, karena bayi cukup terlindung di kandungan kala si ibu batuk.

Namun bila infeksi berlanjut dan sampai terjadi radang paru-paru, tentunya keadaan makin serius.

Radang paru-paru pada kehamilan adalah salah satu penyebab kematian non-obstetrik (tak berhubungan langsung dengan kandungan), selain penyakit jantung.

Karenanya bila ibu hamil menderita radang paru-paru, harus segera dirawat dan ditangani, agar jangan sampai terjadi kematian janin dan ibu.

Penanganan batuk atau radang tenggorokan selama kehamilan juga perlu dilakukan secara hati-hati.

Sebab, obat-obatan yang dikonsumsi secara sembarangan, khususnya antibiotik, malah akan membuat janin mengalami masalah.

Oleh karena itu, meski hanya batuk atau radang tenggorokan ringan, jangan mengonsumsi obat-obatan tanpa sepengetahuan dokter.

Pilek

Pilek atau rhinitis adalah peradangan pada mukosa hidung.

Ada banyak penyebabnya, tapi yang tersering adalah virus. Di antaranya virus influenza.

Seperti halnya penyakit pada saluran napas lainnya, rhinitis ditularkan melalui kuman di udara yang terhirup saat bernapas.

Baca Juga: Daftar Pilihan Obat Pilek yang Bisa Diberikan pada Bayi dan Balita