Gagal Ginjal Akut Misterius yang Terjadi Pada Anak Benarkah Hanya Dari Obat Sirup Saja? Ternyata Berdasarkan Hipotesis Awal Justru Begini

By Ruby Rachmadina, Selasa, 25 Oktober 2022 | 18:21 WIB
Gagal ginjal akut misterius yang terjadi pada anak berdasarkan hipotesis di awal bukan hanya disebabkan oleh obat saja, tetapi ada faktor lain yang memengaruhi. (Nakita.id/Ruby)

Nakita.id - Kasus gagal ginjal akut yang menyerang pada anak hangat diperbincangkan.

Tentu saja ini menjadi kekhawatiran bagi para orangtua.

Di DKI Jakarta sendiri, kasus gagal ginjal akut tercatat terus bertambah.

Bahkan pertambahan ini terjadi secara signifikan.

Dilansir Kompas, dalam kurun tiga hari saja tercatat ada 15 kasus yang telah dilaporkan.

Data ini diambil sejak tanggal 19 Oktober 2022 hingga 22 Oktober 2022.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, sebanyak 71 kasus gagal gnjal akut terjadi sejak awal Januari hingga 19 Oktober 2022.

Kemudian, dalam tiga hari, kasus bertambah menjadi 86.

Kasus ini semakin memuncak sejak Agustus 2022.

Awal mula masih tercatat hanya ada satu hingga dua kasus dalam satu bulan, tetapi secara tiba-tiba angka ini melonjak hingga 12 kasus.

Penyebab pasti dari penyakit yang telah merenggut nyawa korban ini sejatinya masih misterius.

Baca Juga: Obat dan Perawatan Gagal Ginjal Akut Apakah Gratis? Simak Penjelasannya

Tetapi, berdasarkan hipotesis awal, Dinkes DKI mengungkapkan jika gagal ginjal akut ada hubungannya dengan faktor sosio-ekonomi, konsumsi obat, dan riwayat penyakit dari korban.

Tingginya kasus gangguan ginjal akut misterius, membuat peredaran obat jenis sirup dilarang.

Terutama di beberapa wilayah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Dengan begitu, terdapat larangan pada fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) untuk menjual obat jenis tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Moms dan Dads juga dianjurkan untuk tidak memberikan obat-obatan secara sembarangan pada anak.

Apalagi jika obat tersebut diberikan tanpa adanya resep dari dokter.

Dalam upaya pencegahan, Kemenkes telah mengeluarkan instruksi yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak.

Dalam surat tersebut Kemenkes menginstruksikan agar para tenaga medis pada fasilitas pelayanan kesehatan termasuk para dokter tidak memberikan resep berupa obat cair atau sirup pada pasien.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menganjurkan agar para orangtua terutama bagi yang memiliki anak usia balita, tidak memberikan obat-obatan secara bebas.

Sedangkan perawatan jika Si Kecil sakit, Moms dianjurkan untuk melakukan tata laksana non farmakologis.

Cara ini dinilai lebih aman dibanding memunculkan adanya bahaya bagi kondisi kesehatan anak.

Baca Juga: Ciri-ciri Penyakit Gagal Ginjal Akut yang Dialami Anak-Anak, Ini Gejala yang Paling Sering Terjadi

Pengobatan ini bisa dilakukan Moms di rumah jika anak mengalami demam, seperti:

- Mencukupi kebutuhan cairan.

- Kompres air hangat.

- Gunakan pakaian tipis.

Pastikan Si Kecil mengonsumsi makan-makanan sehat dan penuh gizi.

Kemenkes juga sempat memberikan alternatif lain bagi orangtua jika ingin mengganti obat-obatan sirup.

Saat anak sakit, Moms bisa berikan obat dalam bentuk tablet, kapsul, suppositoria (anal) atau lainnya.

Moms perlu mewaspadai jika anak-anak mengalami gejala seperti:

- Urine sedikit atau bahkan tidak ada.

- Demam, diare dengan penyulit.

- Sesak napas, penurunan kesadaran, kejang yang sebaiknya langsung dilakukan perawatan intensif dengan tenaga kesehatan yang kompeten.

Baca Juga: Daftar Obat Sirup yang Ditarik BPOM karena Menyebabkan Gagal Ginjal Akut pada Anak