Jangan Dipendam Sendirian, Psikolog Beberkan Pentingnya Diskusi Soal Keuangan Keluarga Dengan Pasangan, Kunci Hubungan Tetap Harmonis!

By Ruby Rachmadina, Rabu, 26 Oktober 2022 | 12:52 WIB
Sebaiknya diskusikan secara terbuka soal keuangan keluarga dengan pasangan untuk mencegah terjadinya konflik dan hubungan menjadi kian harmonis. (Nakita.id)

Nakita.id – Membicarakan soal keuangan keluarga memang terasa begitu sensitif ya Moms.

Meskipun telah menikah, membicarakan keuangan dengan pasangan dinilai perlu berhati-hati.

Tak sedikit beberapa pasangan yang mungkin menyembunyikan perihal pendapatan, pengeluaran atau nominal penghasilan.

Tak pelak, keuangan keluarga kerap memengaruhi kondisi keharmonisan pasangan.

Padahal mengkomunikasikan keuangan dengan pasangan berperan sangat penting.

Hubungan keluarga bisa sehat jika Moms bisa mengelolanya dengan baik juga bijak dengan pasangan.

Berbicara sejujurnya dan transparan adalah cara terbaik untuk memperkuat hubungan.

Moms bisa bayangkan jika pengelolaan keuangan dilakukan hanya seorang diri dan tanpa perlu memberitahu pada pasangan.

Hal ini bisa saja menimbulkan konflik yang mana Moms dan Dads secara terus menerus beradu argumen.

Moms mempertahankan argumen Moms terkait pengelolaan keuangan dengan cara sendiri, begitupula dengan Dads.

Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, ini bisa menambah tingkat stres yang dialami keduanya.

Baca Juga: Cara Mengelola Keuangan Bagi Para Pasangan yang Memiliki Gaji UMR, Tak Perlu Bersedih Setiap Orang Bisa Lakukan Saran Dari Ahli Ini

Pentingnya diskusi soal keuangan keluarga bersama pasangan juga disepakati oleh Anindya Dewi Paramita, M.Psi., Psikolog di Lenting Indonesia, Jakarta Pusat saat diwawancaraii oleh tim Nakita, Kamis (20/10/2022).

"Keuangan menjadi hal yang penting untuk didiskusikan sama pasangan dan keluarga," ucap Mita.

Menurut Mita pengelolaan keuangan yang baik ada di kesepakatan antara Moms dan Dads.

Anindya Dewi Paramita, M.Psi., Psikolog di Lenting Indonesia, Jakarta Pusat.

Moms dan Dads memiliki tujuan dan keinginan yang sama dalam pengelolaan keuangan.

Tanamkan dalam diri jika setelah menikah Moms tidak bisa mengelola keuangan dengan cara sama seperti saat masih lajang.

Saat itu Moms mungkin bisa membeli apapun yang disukai karena tidak adanya tanggungan.

Tetapi kini, perannya sudah beda dan prioritas dalam hidup juga kian berubah.

"Perlu dikomunikasikan dan disepakati bersama, artinya kalau sudah berkeluarga tidak hidup sendiri," sambungnya.

Diskusikan dan putuiskan siapa yang akan melakukan tugas-tugas berdasarkan kelebihan masing-masing dari pasangan.

Tentukan mana kebutuhan pribadi dan mana kebutuhan bersama dengan pasangan.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan Dengan Baik Apabila Hanya Salah Satu yang Bekerja Dalam Rumah Tangga

Tentukan apakah semua kebutuhan ini digabungkan atau dipisah agar pengelolaan keuangannya lebih mudah.

"Musti dipikirkan apakah kebutuhan pribadi atau kebutuhan bersama bisa dijadikan satu atau dipisah," tutur Mita.

Mita menyebutkan jika setelah menikah ada banyak hal yang perlu dipersiapkan.

Sudah berkeluarga bisa jadi adanya perubahan.

Baik itu perubahan ekspektasi yang mungkin ikut berubah dan tak sama seperti saat sebelum menikah.

Perubahan kebutuhan diri sendiri yang perlu dihitung dan dipersiapkan.

Diskusi ini bisa saja membuat masa depan menjadi lebih terarah.

Moms dan Dads bisa membicarakan mengenai tabungan di masa depan untuk menjamin kesejahteraan anggota keluarga.

Apabila Moms merasa ada hal yang tidak setuju dengan rencana keuangan yang diberikan, sebaiknya langsung katakan saja.

Jangan sampai Moms memendam hal tersebut seorang diri.

Dikhawatirkan takutnya nanti malah bisa menjadi bom waktu di kehidupan rumah tangga.

Baca Juga: Cara Pengelolaan Keuangan yang Benar Bagi Pasangan yang Baru Menikah, Ahli Sarankan Lakukan Hal Ini Agar Pengeluaran Lebih Terencana

Mulailah untuk mendsikusikan keuangan anggaran, sampai beban keuangan yang dimiliki sebelum menikah.

Pada realitanya, ada salah satu pasangan tidak hanya membiayai kehidupannya seorang diri.

Melainkan ia pun harus ikut berkontribusi membiayai kehidupan orangtua atau adik dan keluarga lainnya yang ada di dalam rumah.

Apabila Moms memiliki tanggungan dan masih harus membiayai orangtua setelah menikah, bicarakanlah.

"Ada yang tidak menanggung siapa-siapa, tetapi ada pula yang perlu menanggung keluarganya. Itu perlu diketahui agar bisa tetap jalan tapi kebutuhan ini tetap terpenuhi," ujar Mita.

Menutupi beban keuangan di awal pernikahan bisa jadi sumber cek cok.

"Kalau berkeluarga tidak hanya menikah dengan orangnya, tetapi juga menikah sama keluarga, kebutuhan dan kita perlu mempertimbangkan itu," ungkap Mita.

Belum lagi jika Moms masih tinggal bersama dengan mertua.

Yang dikhawatirkan muncul kecemburuan karena pengelolaan keuangan yang salah.

Sehingga memunculkan konflik baru.

Keterbukaan akan membuat pasangan memiliki kesiapan mental menghadapi masalah keuangan sesaat setelah menikah.

Baca Juga: Ini Dia Tipsnya Agar Keuangan Kita Tetap Sehat Tanpa Harus Download Aplikasi Pinjol