Nakita.id - Tentunya anak yang sudah mulai mengenal rasa makanan akan bosan bila disuguhkan hidangan yang itu-itu saja.
Karena itu, Moms bisa mengenalkan keju untuk makanan selingan.
Hasil olahan susu ini termasuk kaya gizi. Sayangnya, tinggi garam dan lemak. Hati-hati, bisa menyebabkan obesitas dan hipertensi.
Kebanyakan anak menjadikan keju sebagai penganan selingan favoritnya. Entah dimakan begitu saja ataupun yang disajikan sebagai isi dan topping.
Keju terbuat dari susu yang dipadatkan, sehingga keju pun memiliki kandungan zat gizi mirip susu yang kaya protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Malah, keju bisa dibilang sebagai makanan penambah protein dan kalori.
Ancar-ancarnya, setiap 100 gr keju mengandung 326 kalori. Beda dengan susu yang per 100 gr-nya hanya menyimpan 64 kalori.
Ditambah lagi, setiap 100 gr keju mengandung 22 gr protein.
Seperti diketahui, kalori merupakan sumber energi. Nah, buat anak yang sedang tumbuh dan berkembang, kalori amat dibutuhkan karena anak balita tengah giat-giatnya bereksplorasi.
Hal ini penting untuk perkembangan kecerdasannya. Bukankah dengan bereksplorasi, anak memuaskan rasa ingin tahunya, yang berarti pula melatih daya pikirnya?
Sedangkan protein amat berperan terhadap proses pembentukan otak itu sendiri. Dengan demikian, selain keju akan memacu pertumbuhan anak, perkembangan otaknya pun bisa terbantu.
Baca Juga: Makanan Ibu Menyusui Sandwich Daging Keju, Enak Bikin ASI Melimpah
Tak hanya itu, keju juga bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan pembentukan gigi.