Nakita.id - Hari ini masyarakat Indonesia memperingati Hari Keuangan Nasional atau Hari Oeang Republik Indonesia (HORI).
30 Oktober merujuk pada tanggal berlakunya mata uang pertama Indonesia yakni Oeang Republik Indonesia (ORI) secara sah.
Pada momen ini, diharapkan Moms dan Dads bisa lebih bijak dalam mengatur keuangan.
Khususnya mengatur dana darurat ditengah ancaman resesi global yang belakangan ini banyak dibicarakan.
Resesi global merupakan keadaan ekonomi yang berdampak secara global, dimana ekonomi tersebut mengalami penurunan.
Oleh karenanya, masyarakat dianjurkan mempersiapkan dana darurat untuk menghadapi resesi yang diprediksi terjadi pada tahun 2023 mendatang.
Dalam perencanaan keuangan, dana darurat memang merupakan simpanan wajib untuk mengantisipasi kondisi darurat atau mendesak.
Dana darurat bisa menolong kita jika sewaktu-waktu terjadi hal tidak terduga seperti sakit, kecelakaan, terkena PHK, dan lainnya.
Mengutip dari Parapuan, berikut tips mengatur dana darurat secara efektif.
Tips Mengatur Dana Darurat
1. Tentukan Berapa Dana Darurat yang Ingin Dikumpulkan
Sebetulnya tidak ada batasan berapa jumlah dana darurat yang harus dikumpulkan, tentunya lebih banyak lebih bagus.
Bagi Moms dan Dads yang sudah memiliki anak, tips hemat mengumpulkan dana darurat yang bisa dicoba adalah sekitar 6 sampai 12 bulan pengeluaran.
Sebagai contoh, apabila penghasilan bulanan berjumlah Rp6 juta dengan pengeluaran Rp5 juta, maka kumpulkan setidaknya Rp30-60 juta setiap tahun.
Baca Juga: Sambut Hari Uang Nasional Republik Indonesia, Simak Seperti Apa Sejarah dan Peringatannya
2. Tentukan Jangka Waktu dan Cara Mengumpulkannya
Selanjutnya, tentukan jangka waktu untuk mengumpulkan dana darurat agar lebih disiplin dalam menabung.
Jika ingin mengumpulkan dana darurat sebesar Rp30 juta dalam waktu dua tahun, tentu bisa.
Artinya kita harus menyisihkan sebesar Rp1,25 juta per bulan.
Dalam menentukan besaran anggaran dana darurat, Moms dan Dads bisa menyesuaikannya kembali dengan kemampuan finansial.
Tetap utamakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Namun manfaatkan penghasilan tambahan dari bonus tahunan atau kinerja untuk dana darurat agar lebih cepat terkumpul.
3. Pantau Terus Dana Darurat
Pastikan Moms dan Dads memantau dana darurat secara disiplin setiap bulannya.
Namun sewaktu-waktu pasti ada saja kebutuhan mendesak misalnya biaya berobat.
Boleh saja dana tersebut dipakai dulu tapi harus segera diganti di bulan selanjutnya.
Usahakan agar dana darurat tersebut terus bertambah dan tidak berkurang.
Dengan begitu dana agar cepat terkumpul dalam waktu yang telah ditentukan.
Baca Juga: Peringati Hari Uang Nasional, Begini Sejarah Mata Uang Indonesia Sejak Awal Kemerdekaan
4. Pastikan Penggunaannya untuk Keperluan Mendesak
Dana darurat memang ditujukan untuk menghadapi keadaan mendesak atau situasi genting.
Misalnya saat jatuh sakit, rumah rusak, kecelakaan, dan lainnya.
Jadi jangan sampai dana tersebut dipakai untuk hal-hal bersifat konsumtif seperti jalan-jalan atau membeli barang mahal.
Jika tidak ada kebutuhan mendesak, jangan pernah menggunakan dana darurat.
5. Cari Penghasilan Tambahan Lain
Agar dananya cepat terkumpul, Moms dan Dads bisa mencoba mencari penghasilan tambahan.
Jadi tidak hanya mengandalkan gaji saja, apalagi kebutuhan pokok sehari-hari sudah banyak.
Cobalah berbisnis, investasi, atau bahkan kerja sampingan.
Ada banyak bisnis sampingan yang bisa dilakukan ibu rumah tangga yang bisa dilakukan tanpa menyita waktu.
Misalnya berbisnis online shop, jadi agen air mineral di rumah, dan banyak.
Nah Moms dan Dads, itulah tips mengumpulkan dana darurat yang bisa dilakukan dari sekarang.
Memiliki dana darurat bisa membuat kita lebih tenang dalam menghadapi kemungkinan terjadinya masalah finansial.
Artikel ini talah tayang di Parapuan dengan judul "5 Tips Hemat Menabung Dana Darurat di Tengah Ancaman Resesi Global"