Jangan Diabaikan, Ternyata Begini Pentingnya Makanan Selingan untuk Anak

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 31 Oktober 2022 | 15:00 WIB
Pentingnya makanan selingan untuk anak (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Selama masa pertumbuhan, anak membutuhkan asupan gizi yang cukup dan tepat.

Hal ini karena kebutuhan gizi anak menjadi pertimbangan untuk proses tumbuh kembangnya.

Ketika kebutuhan gizinya terpenuhi, maka anak akan memiliki kesehatan dan tumbuh kembang yang baik.

Untuk melengkapinya, Moms bisa memberikan makanan selingan.

Tentu saja pemberian makanan selingan ini juga harus diperhatikan kandungan gizinya.

Para ahli gizi menganjurkan bila anak memiliki pola makan yang sehat.

Pola makan yang sehat dalam hal ini adalah 3 kali makan wajib, yaitu pagi, siang, dan malam, kemudian 2 kali makan selingan yaitu makan antara sarapan dan makan siang, dan juga di antara makan siang dan makan malam.

Pentingnya pemberian makanan selingan ini adalah untuk melengkapi gizi bagi si Kecil.

Terutama jika proses tumbuh kembang si Kecil sangat melaju cepat, ditambah lagi jika anak mulai beraktivitas padat di dunia prasekolah.

Bahkan, anak yang memiliki berat badan besar atau gemuk pun membutuhkan makanan selingan, atas dasar kondisi fisiologis anak.

Lambung anak ukurannya relatif kecil, sehingga volume dan daya tampungnya terbatas.

Baca Juga: Biar Tak Bosan, Yuk Mengenalkan Keju Sebagai Makanan Selingan Anak

Sehingga untuk memenuhinya tidak bisa langsung dalam jumlah besar, melainkan harus sedikit demi sedikit dengan frekuensi 5-6 kali makan, tujuannya adalah agar tidak terlalu membebani kerja organ tubuhnya dan kebutuhan gizinya dapat tercukupi.

Kelanjutan Pola Makan Bayi

Pemberian makanan selingan bagi bayi atau yang bisa disebut dengan pola atau kebiasaan makan bayi ini sebenarnya sudah terbentuk sejak bayi.

Seiring bertambahnya usia, si Kecil akan mendapatkan ASI esklusif selama 6 bulan dan diikuti dengan pengenalan makanan melalui MPASI, hingga akhirnya mulai makanan padat.

Di usia bayi, mereka membutuhkan makanan lunak dan padat yang mana makanan tersebut menjadi makanan selingan karena masih mendapatkan ASI ekslusif.

Akan tetapi saat usianya satu tahun lebih, makanan lunak dan padat menjadi makanan utama dan makanan cair atau lembut menjadi makanan selingan.

Moms bisa mengadaptasi atau memodifikasi makanan tersebut. Misalnya dengan puding dan vla dari susu.

Itulah mengapa makanan selingan juga tak boleh diabaikan.

Moms juga perlu memperhatikan konsistensi dan kepekatan makanan, seperti halnya makanan utama.

Patokannya adalah memilai dari makanan cair, makanan lunak, dan akhirnya bisa mengikat pada makanan padat.

Berbeda halnya dengan anak dengan usia satu tahun ke atas yang sudah bisa mulai mengonsumsi makanan orang dewasa. meskipun ada kelonggaran memilih bahan makanan selingan.

Akan tetapi Moms tetap harus menghindari makanan yang terlalu keras atau berat seperti ketan dan terlalu menyengat, seperti durian. (Sumber: Tabloid Nakita)

Baca Juga: Rekomendasi Resep MPASI 6 Bulan Plus Sup Iga Sapi, Enak Bikin Sehat