Mengenal Obat Penawar Gagal Ginjal Akut serta Dosis Penggunaannya

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 3 November 2022 | 14:59 WIB
Dosis obat penawar gagal ginjal akut, fomepizole (Nakita.id/Naura)

Nakita.id - Obat penawar gagal ginjal akut lebih dikenal dengan nama Fomepizole.

Obat fomepizole dikenal sebagai obat terapi pasien gagal ginjal akut. Penyakit gagal ginjal akut belakangan ini sedang menjadi perbincangan khalayak ramai.

Hal ini karena gagal ginjal akut tersebut dialami oleh banyak pasien yang didominasi anak-anak akibat keracunan senyawa etilen glikol. Senyawa tersebut merupakan cemaran pelarut tambahan dalam obat-obatan sirop.

Anak-anak yang mengonsumsi obat-obatan tersebut kemudian dilaporkan mengalami gangguan ginjal akut.

Akibatnya, mereka harus mendapatkan perawatan yang intensif untuk mengatasi kondisi ini. Perawatan tersebut termasuk dengan pemberian obat fomepizole.

Obat ini digunakan sebagai obat terapi bagi para pasien gagal ginjal akut. Untuk mengenal fomepizole sebagai obat gagal ginjal akut, simak informasi selengkapnya berikut ini.

Apa itu Fomepizole?

Fomepizole dikenal juga dengan nama antizol dengan nama kimia fomepizole adalah 4-methylpyrazole. Fomepizole memiliki rumus molekul C 4 H 6 N 2 dan berat molekul 82,1.

Wujudnya merupakan cairan bening hingga kuning pada suhu kamar. Tiap vial mengandung 1,5 mL (1 g/mL) fomepizole.

Obat ini digunakan untuk mengobati keracunan etilen glikol atau metanol. Dilansir dari Drugs, etilen glikol merupakan komponen yang dapat mengalami oksidasi berurutan untuk menghasilkan glikolat, glioksilat, dan oksalat.

Glikolat dan oksalat adalah produk sampingan metabolik dapat menyebabkan asidosis metabolik dan kerusakan ginjal. Dosis mematikan etilen glikol pada manusia adalah sekitar 1.4mL/kg.

Dosis Obat Penawar Gagal Ginjal Akut Fomepizole

Pemberian obat fomepizole diberikan dengan cara disuntikkan melalui infus yang kemudian dialirkan ke pembuluh darah.

Baca Juga: Mengenal Obat Gagal Ginjal Akut Fomepizole yang Dijadikan Obat Terapi Pasien

Fomepizole berfungsi sebagai penangkal yang digunakan untuk mengobati keracunan dengan etilen glikol atau metanol.

Obat ini terkadang digunakan bersama dengan hemodialisis untuk membersihkan tubuh dari racun.

Dilansir RXlist, nama kimia fomepizole adalah 4-methylpyrazole. Ia memiliki rumus molekul C 4 H 6 N 2 dan berat molekul 82,1.

Wujudnya merupakan cairan bening hingga kuning pada suhu kamar. Tiap vial mengandung 1,5 mL (1 g/mL) fomepizole.

Ketika keracunan etilen glikol atau metanol tidak segera diobati maka menyebabkan akumulasi metabolit beracun yang menyebabkan asidosis metabolik, mual/muntah, kejang, stupor, koma, kalsium oksaluria, nekrosis tubular akut, kebutaan, dan kematian.

Pengobatan ini terdiri dari memblokir pembentukan metabolit toksik menggunakan inhibitor alkohol dehidrogenase, seperti Antizol (fomepizol), dan koreksi kelainan metabolisme.

Berikut ini adalah dosis pemberian obat fomepizole.

Dosis pemuatan fomepizole yakni 15 mg/kg, diikuti dengan dosis 10 mg/kg setiap 12 jam untuk 4 dosis, kemudian 15 mg/kg setiap 12 jam setelahnya sampai konsentrasi etilen glikol atau metanol tidak terdeteksi atau telah berkurang di bawah 20 mg/dL.

Juga ketika pasien tidak menunjukkan gejala dengan pH normal. Semua dosis harus diberikan sebagai infus intravena lambat selama 30 menit.

Selain itu, tidak boleh menggunakan jarum suntik polikarbonat atau jarum yang mengandung polikarbonat (termasuk jarum filter polikarbonat) saat mengencerkan atau memberikan Antizol (fomepizol).

Hal ini karena, fomepizol dapat berinteraksi dengan polikarbonat, mengganggu integritas jarum suntik dan/atau komponen jarum yang mengandung polikarbonat.

Baca Juga: Update Status Gagal Ginjal Akut di DKI Jakarta, Kini Kasus Sudah Dalam Tahap Penyelidikan

Sementara itu, dilansir dari Kompas, obat fomepizol pun sudah diberikan kepada pasien-pasien di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, 10 pasien tersebut membaik setelah diberikan obat penawar (antidotum) Fomepizole. Mereka sudah dapat mengeluarkan air kecil atau air seni.

Dan, dari hasil pemeriksaan laboratorium, kadar etilen glikol dari 10 anak tersebut pun sudah tidak terdeteksi.

"Aturan pemakaian akan diberikan 5 kali suntikan, termasuk di RSCM sudah diberikan 3 (kali), dan ada yang 4 kali. Ada perbaikan dan kita akan stop (jika sudah membaik), tidak digunakan terus menerus," jelas Syahril.

Efek Samping Fomepizole

Meski sebagai penawar racun, tetapi fomepizole juga dapat memberikan efek samping bagi pasien. Tanda efek samping obat fomepizole, diantaranya sebagai berikut:

- Ruam kulit, memar, kesemutan parah, mati rasa, nyeri, kelemahan otot

- Mual parah, pusing atau ada sensasi berputar

- Sakit kepala

- Mengantuk

- Rasa tidak enak di mulut

Untuk itu, apabila mengalami reaksi alergi, gatal-gatal, sulit bernapas, atau pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, maupun tenggorokan, maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

Baca Juga: Pahami Kondisi Bayi Penderita Gagal Ginjal Akut dan Tips Pengobatan yang Bisa Moms Lakukan Berikut Ini