Penjelasan dan Contoh Lengkap Hukum Dasar Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari, Salah Satunya Menentukan pH Air

By Syifa Amalia, Kamis, 3 November 2022 | 17:48 WIB
Contoh penerapan hukum dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari. (Freepik.com)

Nakita.id – Dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang dapat ketahui atau diselesaikan berkat hukum dasar kimia.

Dengan adanya hukum dasar kimia,membantu untuk menghitung kadar zat-zat dalam suatu reaksi kimia di sekitar.

Sebagai pengingat, hukum dasar kimia pada dasarnya adalah teori yang mendasari perhitungan kimia dan hubungan kuantitatif dari reaksi dan produk dalam persamaan kimia.

Hukum kimia dasar yang dikemukakan oleh para ilmian diantaranya:

Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Hukum Proust), hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton), dan hukum perbandingan volume (Gay Lussac).

Banyak hal yang dijumpai di kehidupan sehari-hari mengalami perubahan materi.

Misalnya, lahan rawa pasang surut diubah menjadi hamparan padi.

Lahan rawa memiliki tingkat keasaman tanah yang rendah sehingga tanaman sulit tumbuh di atasnya.

Oleh karena itu, keasaman tanah harus dinetralkan oleh kapur, contohnya dolomit.

Kebutuhan kapur per hektar lahan dapat dihitung dengan cara menentukan terlebih dahulu tingkat keasaman tanah pada keadaan awal.

Tingkat keasaman ini dinyatakan dalam pH.

Baca Juga: Materi Kimia SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka: Cara Merumuskan Persamaan Reaksi Kimia yang Setara Beserta Contohnya

Lantas, bagaimana cara menentukan pH menggunakan hukum dasar kimia?

Sebelum mempelajari cara menghitung pH, cari tahu dulu yuk, apa itu pH pada penjelasan berikut ini.

pH adalah ukuran untuk menyatakan tingkat keasaman dalam suatu larutan. Pada kasus ini air rawa adalah larutan.  

Alat ukur untuk menentukan pH pada air rawa adalah pHmeter digital.

Cara penulisan pH adalah p ditulis sebagai huruf kecil, sedangkan H ditulis sebagai huruf kapital.

H singkatan dari ion Hidrogen (H+ ). Ion H adalah atom H yang melepaskan 1 elektro sementara, p singkatan dari Bahasa Jerman yaitu potenz yang artinya power atau kekuatan.

Skala pH dari angka 0 hingga 14 pada nilai Kair = 10–14. Skala pH tanpa satuan.

Nilai pH 7 merupakan keadaan netral sehingga pH di bawah 7 adalah kondisi asam sementara pH di atas 7 bersifat basa.

Tingkat keasaman dihitung berdasarkan jumlah ion hidrogen (H+ ) dalam larutan. pH mengukur jumlah ion hidrogen dari suatu molekul asam yang larut di dalamnya.

Pada kasus ini, molekul asam dalam air rawa dianggap asam humat yang diberi notasi umum misalnya HA. Asam humat melarutkan ion hidrogen (H+) ke dalam air rawa.

Jumlah ion hidrogen dinyatakan dalam satuan M (molar). Molar merupakan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan.

Baca Juga: Mengetahui Ciri dan Jenis Reaksi Kimia, Materi IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka

Dalam hal ini, larutan adalah air rawa. Sedangkan asam humat adalah zat yang terlarut dalam air rawa tersebut

Untuk membantu memahami hal ini, terdapat latihan soal yang harus diselesaikan berkenanaan dengan menghitung pH.

Analisislah kasus soal berikut.

Jika pH tanah pada lahan rawa pasang surut diketahui sebesar 2 maka untuk menetralkan kondisi asam pada tanah rawa berair berapa kebutuhan kapur untuk lahan seluas 1 hektar dengan kedalaman 1 meter?

Untuk menjawab pertanyaan ini hitunglah tiap tahapan berikut:

Hitunglah konsentrasi ion hidrogen pada pH = 2

pH = – log [H+ ]

[H+ ] = 10–pH

pH = 2 = – log [H+ ]

[H+ ] = ...... M

Hitunglah volume air rawa. 100 ha = 100 m × 100 m = 10.000 m2 Volume = luas × kedalaman = ......... m 2 × 1 m = .......... m3 = ......... liter

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Kalimat Perbaikan Teks Biografi Mohammad Hatta Halaman 140, Bahasa Indonesia SMA/SMK Kelas X Kurikulum Merdeka

Diketahui: 1 m3 = 1000 liter

Tulislah persamaan reaksi kimia setara antara ion karbonat (CO3 2–) dengan ion hidrogen (H+ ) menghasilkan air dan gas karbondioksida (CO2 ).

Ingatlah bahwa koefisien reaksi kimia haruslah sudah disetarakan untuk menghitung:

1. Berapa jumlah mol CaCO3? Jika diketahui Ar Ca=40; Ar C=12; Ar O=16

Jawab:

Mol H+ = 105 mol

Mol CO32- = ½ (105) = 5 x 104 mol

2. Berapa ton kapur dalam bentuk senyawa CaCO3?

Jawab:

1 mol CaCO3 = 100 gram maka,

Massa CaCO3 = 5 x 104 mol x 100 g/mol = 5 x 106 gram = 5 ton.

Baca Juga: Jawaban Soal Uji Kompetensi Statistika Nomor 1-3 Halaman 212 Buku Matematika Kelas X SMA Kurikulum Merdeka