Ketuban Pecah di Usia Kandungan 2 Bulan, Apa yang Harus Dilakukan?

By Kirana Riyantika, Jumat, 11 November 2022 | 10:01 WIB
Penjelasan ketuban pecah dini prematur di usia kandungan 2 bulan (Pixabay/widephish)

Nakita.id - Banyak yang bertanya-tanya mengenai bisakah ketuban pecah di usia kandungan 2 bulan.

Air ketuban diketahui sebagai cairan bening kekuningan yang ada di dalam kantung ketuban.

Kantung ketuban memiliki fungsi melindungi janin dari berbagai gangguan misal infeksi, benturan, dan sebagainya.

Normalnya, air ketuban pecah menjelang persalinan.

Air ketuban yang pecah setelah usia kandungan lebih dari 37 minggu sebelum waktu persalinan dimulai disebut ketuban pecah dini.

Pada kasus normal, air ketuban pecah lalu kurang lebih 24 jam kemudian Moms secara alami melahirkan.

Bila Moms tidak kunjung kontraksi setelah ketuban pecah melebihi 24 jam, maka biasanya diberi tindakan induksi persalinan.

Namun, pada beberapa kasus air ketuban bisa pecah kurang dari usia kehamilan 37 minggu.

Kondisi ini disebut sebagai ketuban pecah dini prematur.

Melansir Osmosis dan Medline, berikut penjelasan mengenai ketuban pecah dini prematur.

Penjelasan Ketuban Pecah Dini Prematur

1. Pengertian

Ketuban pecah dini prematur terjadi ketika ketuban pecah sebelum usia 37 minggu kehamilan.

Baca Juga: Yang Dimaksud Ketuban Pecah Dini dan Penyebabnya!

Semakin dini ketuban pecah, maka ini menunjukkan adanya masalah serius. Sehingga, bila ketuban pecah di usia kandungan 2 bulan harus ditangani dengan serius.

2. Penyebab Ketuban Pecah Dini Prematur

Dalam beberapa kasus, penyebab ketuban pecah dini prematur belum diketahui.

Beberapa faktor risiko ketuban pecah dini prematur:

- Infeksi pada rahim, leher rahim, atau vagina

- Ada terlalu banyak peregangan pada cairan ketuban

- Moms yang pernah menjalani operasi atau biopsi serviks

- Kebiasaan merokok

- Jika kehamilan sebelumnya alami ketuban pecah dini atau ketuban pecah dini prematur

3. Tanda Ketuban Pecah Dini Prematur

Tanda utama keluarnya ketuban adalah adanya cairan yang keluar dari vagina. Cairan itu bisa bocor perlahan, bisa menyembur.

Seringkali para Moms bingung membedakan cairan ketuban dengan urin.

Perbedaan cairan ketuban dan urin adalah dari segi warna dan bau.

Baca Juga: Penyebab dan Akibat Air Ketuban Pecah Perlu Diwaspadai, Catat!

Cairan ketuban tidak berwarna dan tidak berbau seperti urin.

Cairan ketuban juga tidak bisa ditahan keluarnya, beda dengan urin yang masih bisa ditahan.

4. Tindakan Setelah Ketuban Pecah Dini Prematur

Sebaiknya, segera periksakan ke dokter bila Moms alami ketuban pecah dini prematur.

Dokter biasanya akan memeriksa selaput ketuban.

Jika ketuban pecah dini di usia kandungan sebelum 34 minggu, maka ini merupakan kasus serius.

Bila tidak ditemukan tanda-tanda infeksi, maka petugas kesehatan mungkin menyarankan menunda persalinan dengan meminta Moms melakukan istirahat total di tempat tidur atau bed rest.

Dokter akan memberikan obat-obatan tertentu untuk menguatkan janin.

Biasanya dokter juga meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi.

Moms yang alami ketuban pecah dini prematur akan diawasi dengan ketat di rumah sakit.

Itulah dia Moms penjelasan mengenai hal yang harus dilakukan bila alami ketuban pecah dini prematur.

Segera bawa ke dokter atau bidan bila Moms alami ketuban pecah dini prematur supaya bisa segera ditangani.

Baca Juga: Perlu Dihindari oleh Bumil, Ini Dia Deretan Makanan yang Bisa Picu Air Ketuban Pecah