8 Tips Memilih Mainan yang Tepat untuk Bayi Sesuai dengan Usianya

By Syifa Amalia, Selasa, 22 November 2022 | 11:00 WIB
Simak hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih mainan untuk anak. (Tabloid Nakita)

Nakita.id – Mainan merupakan benda yang sangat penting untuk pertumbuhan anak.

Ada banyak mainan yang cocok untuk bayi baru lahir, balita hingga usia yang lebih besar.

Tetapi memilih mana yang akan dibeli bisa sangat membingungkan mana yang terbaik untuk anak.

Ketika memilih mainan yang tepat untuk anak-anak, Moms perlu mempertimbangkan lebih banyak hal.

Penting untuk mempertimbangkan apa yang mereka sukai dan mengapa mereka menyukainya, serta usia mereka.

Dilansir dari Mom News Daily, bserikut adalah tips memilih mainan anak sesuai dengan usianya.

Tips Membantu Memilih Mainan untuk Anak

Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan saat membeli mainan untuk anak-anak.

Seperti apa yang bisa dipelajari anak hingga apakah mainan tersebut terbuat dari bahan tidak beracun atau tidak.

Simak Moms pandungan untuk memilih mainan yang terbaik untuk Si Kecil.

1. Sesuaikan mainan dengan minat anak

Jika berencana membeli mainan untuk balita, maka harus memilih sesuatu yang sesuai agar anak tertarik dan senang bermain dengannya

Belilah mainan yang sesuai dengan minat bayi untuk memberikannya mainan terbaik.

Baca Juga: Cara Membersihkan Mainan Anak agar Bebas Kuman, 4 Metode Ini Bisa Dilakukan Sesuai dengan Jenis Bahan Mainan

2. Baca instruksi mainan

Pertimbangan saat mencari mainan adalah tidak hanya harus awet tetapi juga sesuai dengan usia mereka.

Saat memilih mainan baru untuk anak, Moms perlu membaca petunjuk dan memastikan anak memiliki keterampilan yang cukup untuk menggunakan mainan tersebut dengan aman.

3. Utamakan keselamatan

Keselamatan anak-anak adalah salah satu perhatian utama saat membeli mainan untuk mereka.

Penting untuk menjaga mereka tetap aman di masa pertumbuhan mereka.

Sekaligus memastikan bahwa mereka tetap sehat sambil menikmati waktu bermain mereka.

Pasalnya, tidak semua mainan aman untuk anak-anak dari berbagai usia.

4. Pilih mainan edukasi untuk balita

Mainan untuk balita adalah bagian penting dari perkembangan mereka. Mereka harus dapat merangsang kreativitas dan imajinasi balita.

Oleh karena itu, mencoba mainan edukatif untuk balita adalah pilihan yang baik.

Mainan edukatif untuk balita akan memastikan bahwa anak tidak hanya mengembangkan imajinasinya tetapi juga akan mengajari mereka keterampilan baru.

5. Mainan untuk anak usia 0-6 bulan

Gerakan, musik, dan gambar hitam-putih sederhana membuat bayi senang.

Saat membeli mainan untuk bayi baru lahir atau bayi, beberapa mainan akan membantu mengembangkan penglihatan mata, koordinasi tangan-mata, dan keterampilan penting lainnya.

Baca Juga: 7 Jenis Mainan untuk Tumbuh Kembang Anak Autisme, Mulai dari Puzzle hingga Plastisin

Moms dapat membeli mainan untuk bayi seperti apa pun yang dapat mereka ambil, tarik, peras, atau tendang.

6. Mainan untuk anak usia 6-18 bulan

Pada usia ini, bayi mulai mengantisipasi hasil, memilih tujuan, dan mengambil tindakan yang bertujuan untuk mencapainya.

Mereka mulai bermain-main dengan ukuran, bentuk, dan ruang.

Sebagian besar anak akan menginginkan mainan yang bisa mereka kunyah dan mainan yang menyala dan mengeluarkan suara.

Selain itu anak-anak seusia ini juga menyukai benda-benda cerah, penuh warna, dan baru yang merangsang indra mereka.

7. Mainan untuk anak usia 24 bulan

Untuk anak usia 2 tahun, keterampilan motorik halus baru mulai berkembang.

Sehingga sering kali mainannya terlalu maju dan akhirnya membuat frustrasi.

Sangat penting untuk merangsang indra mereka pada usia ini karena strukturnya sudah terbentuk dan banyak ciri karakter yang mulai muncul.

8. Mainan untuk anak usia 2-4 tahun

Mainan yang baik untuk anak usia 2-4 tahun harus aman, tetapi juga merangsang kreativitas dan rasa ingin tahu anak.

Mengenai mainan untuk anak usia 2-4 tahun, Moms harus memilih mainan yang akan mengajari mereka tentang bentuk, huruf, bagian, dan sebagainya.

Misalnya, teka-teki yang berukuran besar atau puzzel.

Baca Juga: Permainan Terstruktur Bantu Dorong Perkembangan Anak Penyandang Autisme, Ini Saran Dari Psikolog