Buat Si Kecil Lebih Bertanggung Jawab dan Penuh Empati, Berikut Cara Berperan Sama Mengajarkan Anak Meminta Maaf

By Ratnaningtyas Winahyu, Rabu, 23 November 2022 | 12:58 WIB
Berperan sama mengajarkan anak meminta maaf, salah satunya memberi contoh (Nakita.id/Karmita)

Nakita.idBerperan sama mengajarkan anak meminta maaf, bagaimana caranya?

Berperan sama dalam keluarga bisa dilakukan dalam berbagai hal.

Salah satunya berperan sama mendidik anak.

Ya, mendidik Si Kecil menjadi anak yang baik bukan hanya tugas seorang ibu.

Dads sebagai suami dan ayah juga tentunya memiliki peran besar di dalamnya.

Namun, selain mendidik dalam hal akademis, Dads juga perlu mengajarkan anak perilaku-perilaku yang baik.

Misalnya, mengajarkan anak untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan.

Meski terlihat sepele, belajar meminta maaf dapat membuat anak menerima tanggung jawab pribadi dan mengembangkan empatinya, lo.

Selain itu, hal tersebut juga tentunya penting dan diperlukan anak hingga nanti tumbuh dewasa.

Tapi, kira-kira seperti apa ya caranya?

Berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Ayah Berperan Sama Hindari Kesalahan Ini Supaya Si Kecil Tidak Jadi Anak Manja

Berperan sama mengajarkan anak meminta maaf

Melansir dari My Brave Guide, inilah beberapa cara yang bisa Dads lakukan untuk mengajarkan anak meminta maaf.

1. Nyatakan kesalahan yang dilakukan

Biasakan anak untuk menyatakan kesalahannya jika memang dilakukan.

Tapi, beritahu anak bahwa menyatakan kesalahan tidak selalu berarti mereka melakukan sesuatu dengan sengaja.

Misalnya, seorang anak mungkin secara tidak sengaja merusak mainan saudaranya.

Lalu, mengatakan, "Saya minta maaf karena merusak mainan Anda".

Hal itu tidak berarti mereka melakukannya dengan sengaja atau bahwa mereka buruk.

Pesan ini bisa sangat penting bagi anak-anak yang cenderung memiliki rasa bersalah, malu, dan/atau harga diri yang rendah.

Tujuannya adalah untuk tidak membangkitkan rasa malu pada pelaku kesalahan.

Selain itu, cara ini juga berguna untuk mengembangkan tanggung jawab pribadi dengan empati.

Penting juga dalam langkah ini untuk membimbing anak agar spesifik dan menggunakan pernyataan “saya”.

Benar: Saya minta maaf telah merusak lego kamu.

Baca Juga: Berperan Sama Menurunkan Risiko Kelahiran Prematur pada Ibu Hamil Akibat Perubahan Iklim yang Ekstrem

                            

Salah: Maaf kamu yang telah meninggalkan lego di lantai dan saya tersandung.

2. Ekspresikan mengapa tindakan itu salah atau menyakitkan

Selanjutnya, Dads perlu mengajari anak untuk menyatakan mengapa yang mereka lakukan itu salah atau menyakitkan.

Sekali lagi, fokusnya harus pada tanggung jawab pribadi anak, bukan menyalahkan atau mempermalukan. Sebagai contoh:

Benar: Meskipun itu kecelakaan, saya tahu bahwa set lego adalah favorit kamu dan saya seharusnya lebih berhati-hati.

Salah: Jika kamu tidak meninggalkan lego di lantai, saya tidak akan terluka dan merusaknya.

3. Beri tahu orang lain apa yang akan dilakukan secara berbeda lain kali

Langkah ini sangat penting dalam mengembangkan tanggung jawab pribadi.

Jika anak dapat memikirkan situasi dan memunculkan ide tentang apa yang dapat mereka lakukan secara berbeda, itu membantu mereka memahami bahwa mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Sekali lagi, dengan langkah ini, penting untuk menekankan agar spesifik. Sebagai contoh:

Benar: Lain kali saya akan memindahkan lego kamu ke tempat yang aman jika saya bermain di dekatnya agar tidak merusaknya secara tidak sengaja.

Salah: Lain kali saya tidak akan melanggarnya.

4. Meminta maaf

Terakhir, ajari anak untuk meminta maaf.

Baca Juga: 4 Cara Ayah Bisa Berperan Sama Mengatakan Tidak pada Si Kecil Tanpa Menggunakan Emosi

Cara terbaik untuk mengajari anak-anak tentang meminta maaf adalah dengan menjadi contoh.

Jika Dads melakukan kesalahan atau sesuatu yang menyakiti hati anak, mintalah maaf.

Memberi contoh meminta maaf membantu anak-anak belajar bahwa itu normal dan menunjukkan kekuatan dan cinta.

Seringkali budaya kita mengirimkan pesan mendasar (terutama kepada anak laki-laki) bahwa meminta maaf,  dan/atau menerima tanggung jawab pribadi adalah tanda kelemahan.

Sebagai orangtua, Dads dapat memerangi pesan itu dengan mencontohkan permintaan maaf yang penuh kasih dan empati sesering mungkin.

Satu pelajaran terakhir yang sejalan dengan meminta maaf adalah menanyakan apakah ada yang bisa dilakukan untuk membuatnya lebih baik.

Terkadang, menanyakan apakah ada yang harus dilakukan untuk memperbaiki situasi perlu dilakukan sebelum meminta maaf.

Sekali lagi, mengajari anak-anak untuk bertanya dan terbuka untuk membantu memperbaiki atau menyelesaikan situasi mengembangkan empati.

Cara ini mengajarkan mereka untuk menyadari perasaan, pikiran, dan kebutuhan orang lain.

Nah, itu dia beberapa cara berperan sama mengajarkan anak meminta maaf.

Semoga bermanfaat, Dads!

Baca Juga: Para Calon Ayah Bisa Berperan Sama Saat Istri Melahirkan, Berikan Pendampingan Agar Moms Tidak Gugup Jelang HPL