Siapkan Diri dan Keuangan untuk Hadapi Resesi 2023, Apa yang Harus Kita Lakukan?

By Nita Febriani, Kamis, 24 November 2022 | 21:35 WIB
Menyiapkan Diri dan Keuangan untuk Hadapi Resesi 2023 (Freepik/drobotdean)

Nakita.id - Topik resesi belakangan menjadi perbincangan hangat di berbagai sektor, termasuk rumah tangga.

Resesi ekonomi global memang telah membuat kekhawatiran di banyak negara. Namun, Moms basih bisa bernapas lega karena perekonomian Indonesia masih tumbuh positif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi negara masih mampu tumbuh lebih dari 5% (year on year) pada kuartal III-2022.

Ini adalah berita menggembirakan, meskipun tentu saja kita tetap perlu waspada akan ketidakpastian global.

Salah satu hal yang dapat terjadi sebagai dampak ketidakpastian global ini adalah potensi kenaikan suku bunga demi memperlambat inflasi. Sebab, ketika suku bunga naik dapat membuat perlambatan ekonomi.

Dampak yang akan dirasakan adalah kemampuan daya beli masyarakat melemah karena berkurangnya penghasilan dan pengeluaran yang tinggi akibat harga kebutuhan pokok naik secara berkepanjangan.

Founder @ladybossproject.id Kelly Patricia dalam Talk Show #SuperSp3ktaDay dari Super You by Sequis Online, Kamis (24/11/2022) mengatakan informasi resesi kadang enggan diketahui oleh sebagian masyarakat karena dirasa dapat menimbulkan kekhawatiran.

Namun menurut Kelly, memiliki pengetahuan mengenai dampak resesi ekonomi akan membantu melakukan antisipasi menghadapi perubahan kehidupan yang dapat terjadi.

Resesi tidak selalu menjadi ancaman, bisa saja menjadi kesempatan selama kita mempersiapkan diri dan melakukan kontrol finansial, yakni menurunkan gaya hidup, tidak boros tapi tidak juga menahan uang karena ekonomi harus bergerak.

Pendapatan yang kita miliki sebaiknya diatur dengan bijaksana agar kebutuhan saat ini tetap dapat terpenuhi sekaligus bersiap memenuhi kebutuhan pada masa mendatang,” sebut Kelly.

Kelly menyarankan agar tidak mengandalkan gaji bulanan.

Baca Juga: Jangan Langsung Panik! Begini 3 Tips Hadapi Resesi Keuangan Menurut Perencana Keuangan

Bisa dengan berbisnis berbasis hobi dan dijalankan secara online sehingga bila terjadi penurunan pendapatan, keluarga masih dapat bertahan hidup.

Segmen market “menengah bawah” atau “menengah atas” bisa jadi target pelanggan sebab segmen ini akan cenderung menurunkan budget dan lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan hidup. 

Selama harga produk dan barang kita terjangkau tapi kualitasnya mumpuni maka terbuka peluang mendapatkan pelanggan.

Saran lain dari Kelly, yakni meningkatkan investasi, misalnya jika memiliki cash tambahan, dapat membeli aset likuid (mudah dicairkan) dan harganya ‘diskon’. 

Saat resesi, banyak aset yang harganya turun. Nantinya, nilai aset berpotensi meningkat pada masa depan.

Kelly juga menyarankan hindari menambah utang karena utang akan berurusan dengan bunga. Jika bunga bersifat fluktuatif maka nilai utang dapat meningkat.

Dalam acara yang sama, Head of Sequis Digital Channel Antonius Tan menyampaikan bahwa literasi asuransi perlu giat dilakukan untuk menyadarkan masyarakat perlunya melakukan mitigasi finansial dalam kondisi apapun termasuk saat resesi.

Menabung dan investasi saja tidak cukup karena jika terjadi kecelakaan, sakit, hingga meninggal dunia maka tabungan dan investasi dapat terganggu.

Sebaliknya, dengan memiliki asuransi, masyarakat akan merasa tenang bekerja dan berkesempatan mengembangkan nilai aset yang dimiliki.

“Super You by Sequis optimis menghadapi tahun 2023 karena asuransi berbasis online semakin diminati masyarakat modern.

Hingga November 2022 (Year to Date), tercatat terdapat lebih dari 20 ribu polis asuransi Super You yang menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dan nasabah kepada kami terus bertambah.

Baca Juga: Ingin Pintar Atur Uang Saat Resesi untuk Komunitas Perempuan dan Ibu Rumah Tangga? Ini Caranya

Kami ingin membantu masyarakat melewati masa resesi dengan baik dan tetap bisa produktif berkarya karena sudah memiliki perlindungan asuransi.

Untuk itu, kami tidak segan menargetkan bisa meraih Pendapatan Premi hingga Rp15 Miliar pada tahun 2023.

Selain itu, inovasi juga akan kami lakukan melalui peluncuran 4 produk proteksi kesehatan guna memenuhi kebutuhan berasuransi masyarakat yang beragam.

Kami cukup optimis, pada tahun depan, Super You dapat mencapai target lebih dari 15.000 polis baru,” sebut Antonius.

Menjawab pertanyaan soal mitos mahalnya premi asuransi menjadi kendala berasuransi, Antonius menyarankan agar masyarakat tidak hanya berpikir bahwa asuransi yang terbaik adalah yang berpremi mahal.

Sebaliknya, memiliki asuransi bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial lewat Super You by Sequis Online, asuransi sudah bisa dibeli mulai dari Rp20 ribuan.

Nilai perlindungan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar. Dengan harga yang terjangkau, banyak manfaat tersedia untuk melindungi nasabah tanpa perlu melewati prosedur cek kesehatan. 

Jika terjadi kejadian tak terduga saat resesi ekonomi maka kerugian yang harus ditanggung bisa jadi semakin besar karena ada kemungkinan terjadi penurunan penghasilan.

Bila dari saat ini kita tidak memiliki jaring pengaman finansial akan sulit bertahan saat resesi.

Hal ini disampaikan Founder of @gatherich Ken Handersen yang menyarankan agar masyarakat memprioritaskan keselamatan diri dan keuangan keluarga dalam menghadapi resesi ekonomi melalui asuransi jiwa dan kesehatan. 

Untuk mempersiapkan dana asuransi, Ken juga menyinggung soal arus kas positif, yakni pemasukan lebih besar dari pengeluaran. Selisihnya dapat digunakan untuk melunasi utang.

Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan dengan Gaji UMR yang Benar

Jika utang sudah lunas atau nilainya berkurang maka akan lebih leluasa menyiapkan dana darurat dan asuransi, lalu bisa berinvestasi. 

“Risiko finansial yang besar kebanyakan berasal dari kebutuhan dana berjumlah besar dan cepat untuk biaya pengobatan atau berhentinya sumber pendapatan secara mendadak karena pencari nafkah tidak dapat lagi bekerja atau tutup usia.

Peran asuransi adalah menjaga kondisi finansial keluarga dari dua risiko besar tersebut. Bagi yang sudah memiliki asuransi dapat meninjau kembali apakah nilai proteksinya sudah memadai menghadapi resesi,” sebut Ken.

Menutup rangkaian peringatan ulang tahun Super You, Antonius mengajak masyarakat tidak panik menghadapi resesi tapi mengamankan aset berharga dengan asuransi. 

Antonius optimis Super You tetap menjadi pilihan masyarakat karena terbukti selama 3 tahun berhasil melakukan inovasi melalui 3 produk, yaitu Super Well (asuransi penyakit kritis), Super Care (asuransi penyakit menular), dan Super Easy Health Protection (asuransi kesehatan menyeluruh).

Super You juga telah memenuhi standar keamanan informasi dalam penyediaan produk asuransi digital serta memenuhi standar keamanan transaksi produk asuransi digital melalui sertifikasi ISO/IEC 27001:2013.

Baca Juga: Tips Menabung Mudah Supaya Keuangan Tetap Sehat, Yuk Simak Langkahnya!