Hukum Dasar Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari dan Contohnya untuk Menghitung pH

By Syifa Amalia, Jumat, 25 November 2022 | 14:30 WIB
Pembahasan materi mengenai hukum dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari. (Freepik/jannoon028)

Nakita.id - Simak penjelasan mengenai hukum dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Berkat hukum dasar kimia yang dikemukakan para ilmuwan maka ini bermanfaat untuk menghitung kadar zat-zat dalam suatu reaksi kimia di sekitar.

Coba ingat lagi hukum dasar kimia oleh para ilmuan?

Mereka adalah hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Hukum Proust), hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton), dan hukum perbandingan volume (Gay Lussac).

Salah satu contoh penggunaan hukum dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk menghitung pH.

Hukum Dasar Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung pH, mari pahami dulu apa itu yang dimaksud dengan pH?

pH adalah ukuran untuk menyatakan tingkat keasaman dalam suatu larutan.  Alat ukur untuk menentukan pH pada air rawa adalah pH meter digital.

Cara penulisan pH adalah p ditulis sebagai huruf kecil, sedangkan H ditulis sebagai huruf kapital.

H singkatan dari ion Hidrogen (H+ ). Ion H adalah atom H yang melepaskan 1 elektro sementara, p singkatan dari Bahasa Jerman yaitu potenz yang artinya power atau kekuatan.

Skala pH dari angka 0 hingga 14 pada nilai Kair = 10–14. Skala pH tanpa satuan.

Nilai pH 7 merupakan keadaan netral sehingga pH di bawah 7 adalah kondisi asam sementara pH di atas 7 bersifat basa.

Baca Juga: Contoh Proses Kimia Hijau dalam Kehidupan Sehari-hari, Yuk Cari Tahu!

Tingkat keasaman dihitung berdasarkan jumlah ion hidrogen (H+ ) dalam larutan. pH mengukur jumlah ion hidrogen dari suatu molekul asam yang larut di dalamnya.

Misalnya pada contoh kasus lahan rawa memiliki tingkat keasaman tanah yang rendah sehingga tanaman sulit tumbuh di atasnya. Larutan adalah air rawa, sedangkan asam humat adalah zat yang terlarut dalam air rawa tersebut.

Molekul asam dalam air rawa dianggap asam humat yang diberi notasi umum misalnya HA. Asam humat melarutkan ion hidrogen (H+) ke dalam air rawa. Jumlah ion hidrogen dinyatakan dalam satuan M (molar). Molar merupakan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan.

Untuk membantu memahami hal ini, terdapat latihan soal yang harus diselesaikan berkenanaan dengan menghitung pH.

Untuk membantu memahami penerapan hukum dasar kimia, terdapat latihan soal yang harus dikerjakan. Analisislah kasus soal berikut.

Jika pH tanah pada lahan rawa pasang surut diketahui sebesar 2 maka untuk menetralkan kondisi asam pada tanah rawa berair berapa kebutuhan kapur untuk lahan seluas 1 hektar dengan kedalaman 1 meter?

Untuk menjawab pertanyaan ini hitunglah tiap tahapan berikut:

Hitunglah konsentrasi ion hidrogen pada pH = 2

pH = – log [H+ ]

[H+ ] = 10–pH

pH = 2 = – log [H+ ]

Baca Juga: Ciri-ciri, Jenis dan Cara Penulisan Reaksi Kimia

[H+ ] = ...... M

Hitunglah volume air rawa. 100 ha = 100 m × 100 m = 10.000 m2 Volume = luas × kedalaman = ......... m 2 × 1 m = .......... m3 = ......... liter

Diketahui: 1 m3 = 1000 liter

Tulislah persamaan reaksi kimia setara antara ion karbonat (CO3 2–) dengan ion hidrogen (H+ ) menghasilkan air dan gas karbondioksida (CO2 ).

Ingatlah bahwa koefisien reaksi kimia haruslah sudah disetarakan untuk menghitung:

1. Berapa jumlah mol CaCO3? Jika diketahui Ar Ca=40; Ar C=12; Ar O=16

Jawab: Mol H+ = 105 mol

Mol CO32- = ½ (105) = 5 x 104 mol

2. Berapa ton kapur dalam bentuk senyawa CaCO3?

Jawab: 1 mol CaCO3 = 100 gram maka

Massa CaCO3 = 5 x 104 mol x 100 g/mol = 5 x 106 gram = 5 ton.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Kimia Hijau?