Kenapa Bayi Lebih Dulu Bisa Memanggil 'Papa' Dibanding Mama, Inilah Pentingnya Ayah Mau Berperan Sama dalam Pengasuhan

By Nita Febriani, Minggu, 27 November 2022 | 15:00 WIB
Alasan anak lebih dulu mengucapkan kata ayah dibanding ibu atau mama, #BerperanSama (Nakita.id/Ruby)

Nakita.id - Mendengar Si Kecil mengucapkan kata pertamanya untuk pertama kali adalah tonggak penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Sebagai Moms yang 24 jam penuh bersama Si Kecil, tentu mengharapkan kata 'Mama' adalah yang pertama mereka ucapkan.

Dengan harapan itu berarti Si Kecil menyadari keberadaan Moms lebih dulu dibanding Dads.

Namun ternyata sering kali kata pertama yang muncul dari mulut anak adalah 'Papa', 'Dada', atau bahkan 'Ayah'.

Tak sedikit Moms yang merasa kecewa karena kata pertama anaknya bukan merupakan panggilan untuk Mama.

Namun ternyata ada fakta yang cukup unik di balik kata pertama anak ini.

Kapan Bayi Mulai Berbicara?

Menurut Babycenter, bayi akan belajar berbicara selama dua tahun pertama kehidupannya.

Jauh sebelum dia mengucapkan kata-kata pertamanya, dia berlatih untuk berkomunikasi melalui berbagai cara.

Bayi akan mulai menggunakan lidah, bibir, dan langit-langitnya untuk mengeluarkan suara sejak usia 4-5 bulan.

Kemudian pada usia 7-12 bulan, bayi akan mengucapkan kata yang mulai terdengar masuk akal.

Selanjutnya, Si Kecil akan mengucapkan satu kata atau lebih dan mengetahui artinya. Luar biasa bukan Moms?

 Baca Juga: Fakta Membuktikan, Si Kecil Akan Lebih Cerdas Jika Ayah Mau Berperan Sama Mengasuh Anak Sejak Bayi

Apa kata pertama anak?

Alasan bayi mengucapkan "Mama" atau "Papa" pertama ternyata sangat individual.

Kedua kata itu sama-sama umum karena pengulangannya membuat mereka lebih mudah diucapkan dan bayi medengarnya setiap hari lebih sering daripada kata apapun.

Selain itu, penelitian dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences menunjukkan bayi mengalami peningkatan aktivitas di bagian otak yang memproses bahasa ketika mendengar kata "mama" dan "papa".

"Mungkin bukan kebetulan bahwa banyak bahasa di dunia memiliki suku kata berulang dalam 'kata anak' mereka," kata penulis studi Judit Gervain dalam siaran pers.

Namun tidak bisa ditentukan apakah mengatakan "mama" lebih mudah daripada "papa" untuk bayi.

Teori klasik oleh ahli bahasa Rusia Roman Jakobson menemukan bahwa suara "m" (untuk "mama") lebih mudah dibuat oleh bayi karena mereka cenderung melakukannya ketika mulut mereka melekat ke botol atau payudara.

Namun menurut Breyne Moskowitz, PhD, bunyi sengau seperti “m” sebenarnya lebih sulit.

Antara usia empat dan enam bulan, bayi mulai mengoceh sebagai cara untuk menguji keterampilan artikulasinya.

Mereka lebih cenderung mengucapkan suara "da" karena hal itu tidak mengharuskannya untuk memaksakan udara melalui hidung.

Dalam hal ini, bayi mungkin tidak tahu bahwa dia secara khusus memanggil "papa", tetapi itu adalah kata pertama yang dikenali orang dewasa sebagai kata yang memiliki arti.

“Anak-anak mulai dengan kata-kata sederhana yang memiliki berbagai arti,” kata Sandra Disner, PhD, seorang profesor linguistik di University of Southern California.

 Baca Juga: Ayah Masa Kini Bisa Berperan Sama Membagi Waktu antara Keluarga dan Karier, Simak Tipsnya

Teori lain menyebutkan bayi mengucapkan kata "papa" atau "ayah" terlebih dahulu karena itu merupakan orang lain terdekat yang mereka ketahui.

Sementara Moms atau ibu mereka anggap sebagai satu kesatuan dari diri mereka sendiri.

Pasalnya mereka menghabiskan sangat banyak waktu bersama Moms bahkan hampir seperti tak terpisahkan.

Makanya mereka merasa Moms adalah bagian dari diri mereka sendiri, bukan orang lain seperti ayah.

Dan bayi tidak merasa perlu 'memanggil' dirinya sendiri. Kemampuan ini baru akan muncul ketika bayi berusia sekitar 12 bulan dimana ia mengenali dirinya sendiri atau bisa menyebutkan namanya.

Tak heran jika umumnya bayi yang mengucapkan ayah terlebih dahulu baru akan bisa mengucapkan "mama" di usia 1 tahun.

Bukan tidak mungkin jika Dads #BerperanSama dalam pengasuhan dan membangun bonding yang sangat kuat dengan Si Kecil, maka kebalikannya akan terjadi.

Baca Juga: Ayah Berperan Sama untuk Menghentikan Kebiasaan 'Merengek' ketika Anak Menginginkan Sesuatu