BAB Sembarangan Bisa Jadi Penyebab Polio? Ketahui Alasannya!

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 29 November 2022 | 14:30 WIB
BAB sembarangan menyebabkan polio (Nakita.id/Ratnaningtyas Winahyu)

Nakita.id - Penyakit polio belakangan masih ramai menjadi perbincangan.

Ini karena Kemenkes mengumumkan status KLB atau Kejadian Luar Biasa.

Seorang anak di Aceh dinyatakan positif polio dengan gejala lumpuh layuh.

Setelah itu, dilakukan skrining dengan mengetes anak sehat di bawah usia 5 tahun.

Pemeriksaan dilakukan dengan metode Targeted Healthy Stools Sampling.

Metode ini dilakukan dengan mengecek sample tinja anak.

Dari 19 anak sehat tersebut, 3 di antaranya dinyatakan positif polio. Meski begitu, ketiga anak ini tidak masuk dalam kriteria kasus.

Pasalnya, anak-anak tersebut dalam kondisi sehat dan tidak mengalami lumpuh layuh.

Sebelumnya, Direktur Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu menjelasan penularan virus polio.

Virus polio bisa menular melalui feses dan air yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung virus polio.

Ini sebabnya, BAB atau buang air besar sembarangan bisa meningkatkan risiko polio.

Baca Juga: Upaya Penyembuhan yang Dapat Dilakukan untuk Penyakit Polio pada Anak

“Ini lingkungan di belakang tempat main anak-anak, memang ada dibangun MCK (mandi cuci kakus)."

"Tetapi ruangannya itu ya sungai-sungai kecil itu, ini tempat main anak-anak di sini,” jelas Maxi dalam pernyataan mengenai KLB polio beebrapa waktu lalu.

Maxi mengurai harapan agar anak-anak tidak buang air besar di sungai.

Ini karena dikhawatirkan tinja yang mengandung virus polio itu kemudian menyebar di sungai Pidie, Aceh.

Apalagi kasus pertama polio lumpuh layu di Aceh itu membuktikan sang anak tidak memiliki riwayat imunisasi polio.

"Saat dia mengeluarkan kotoran atau feses, kemudian tidak masuk ke septic tank, ke lingkungan yang ada di sungai, ada di air itu bisa menjadi sumber tempat penularan virus,” tukasnya.

Dampak Polio Pada Anak

Melansir dari Kompas, polio bisa memicu kelumpuhan hingga kematian pada anak.

Dalam beberapa kasus, polio masuk ke otak dan sumsum tulang belakang.

Inilah yang kemudian menyebabkan kelumpuhan pada bagian lengan, kaki, bahkan otot yang mengontrol pernapasan.

Virus polio memiliki masa inkubasi 3-6 hari dan kelumpuhan bisa terjadi dalam kurun waktu -21 hari.

Baca Juga: Waspada Gejala Penyakit Polio Bisa Ditandai dengan Kelumpuhan

Menurut data WHO, 200 infeksi polio menyebabkan infeksi permanen.

Sementara 5-10% di antaranya meninggal dunia akibat otot pernapasan berhenti berfungsi.

Moms juga perlu tahu mengenai post-polio syndrome.

BAB sembarangan menyebabkan polio

Yakni gejala polio yang muncul setelah setelah bertahun-tahun sembuh dari polio.

Kondisi ini biasanya dialami orang yang sudah 15-40 tahun sembuh dari polio.

Sindrom pasca polio ini menimbulkan gejala pada otot yang awalnya terkena polio.

Gejala ini muncul perlahan kemudian berubah menjadi lebih buruk.

Baca Juga: Mengenal Kembali Apa Itu Penyakit Polio yang Terjadi pada Anak?