5 Ciri Pergerakan Janin yang Sehat dalam Kandungan, Simak Penjelasan dari Dokter Kandungan

By Kintan Nabila, Jumat, 2 Desember 2022 | 12:00 WIB
Mengetahui pergerakan janin yang sehat dalam kandungan (Freepik.com/prostooleh)

Nakita.id - Memerhatikan kesehatan tubuh di masa kehamilan memang penting untuk dilakukan.

Tapi Moms juga tak boleh lupa, jika kesehatan janin di dalam kandungan juga tak kalah penting.

Oleh karena itu, Moms wajib melakukan pemeriksaan kandungan untuk mengetahui pergerakan janin yang sehat.

Nah, kira-kira seperti apa ciri-ciri pergerakan janin yang sehat?

Untuk menjawab pertanyaan itu, Nakita telah mewawancarai dr. Pradana Akmaja Chaetawarsa M.Kes, SpOG dokter kandungan dari RSUD Kramat Jati.

Dijelaskan oleh dr. Pradana, ciri-ciri bayi yang sehat bisa dilihat dari lima kondisi ini, Moms.

“Pertama, kita bisa tahu perkembangan atau pertumbuhannya sesuai dengan umur kehamilannya,” kata dr. Pradana saat ditemui Rabu (30/11/2022).

Umur kehamilan dapat Moms ketahui lewat pemeriksaan kehamilan dari luar atau USG.

Pertumbuhan janin yang sesuai dapat dikatakan baik jika ukurannya sesuai dengan umur kehamilan.

“Contohnya di 12 minggu, itu setinggi tulang kemaluan. Sekitar 6 bulan atau 24 minggu sudah setinggi pusarnya dan 38-39 minggu itu sekitar 2 sampai 3 jari dibawah tulang dada kita,” papar dr. Pradana.

Sementara, bayi yang disebut sehat dapat dilihat dari pergerakan janinnya yang aktif dan ibu yang bisa beraktivitas seperti biasanya.

Baca Juga: Tak Sabar Menanti Degupan Pertama, Pada Usia Kandungan Ini Ternyata Detak Jantung Bayi Sudah Bisa Terdengar

Lantas, di usia berapa pergerakan janin bisa dirasakan?

Dikatakan dr. Pradana, rata-rata pergerakan janin dapat dirasakan di usia 16-18 minggu usia kehamilan.

Saat pertama kali dirasakan, pergerakan janin tersebut biasanya akan terasa halus seperti sentuhan dari bayi.

dr. Pradana Akmaja Chaetawarsa M.Kes, SpOG, Dokter Spesialis Kandungan RSUD Kramat Jati.

Gerakan janin di dalam perut biasanya akan terasa layaknya sundulan, Moms.

Untuk intensitas pergerakannya, Moms bisa merasakan hingga 10 kali dalam rentan waktu 2 jam.

Pergerakan janin ini biasanya akan dirasakan saat Moms memasuki trimester ke-2 kehamilan.

Saat pertama kali dirasakan, gerakan janin di dalam kandungan akan terasa seperti ini, Moms.

“Jadi, yang dirasakan (gerakannya) pasti pelan dulu. Biasanya seperti sentuhan-sentuhan halus,” terangnya lagi.

Namun, setiap ibu akan merasakan pergerakan janin yang berbeda serta dalam rentan usia kehamilan yang berbeda juga.

“Setiap orang punya sensor yang berbeda-beda. Jadi, kalau misalnya ibu A dan ibu B bisa merasakan pergerakan pertama kali yang berbeda, ada yang di usia 18 minggu, 19 minggu,” tutur dr. Pradana.

Baca Juga: 4 Pantangan Makanan Ibu Hamil yang Wajib Dihindari agar Tak Berdampak Buruk pada Kondisi Janin, Wajib Bumil Perhatikan!

Jangan khawatir jika dalam beberapa menit Moms tak merasakan pergerakan janin di dalam kandungan.

Sebab, normalnya pergerakan janin di dalam kandungan akan terjadi 10 kali gerakan dalam rentan waktu 2 jam.

“Jadi, nanti si bayi atau si ibu akan merasakan pukulan yang lebih keras dari awal-awal bulan,” ucapnya.

Saat janin di dalam kandungan bergerak, biasanya juga akan diikuti dengan kontraksi-kontraksi palsu.

Tak hanya pergerakan, detak jantung bayi juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan saat Moms melakukan pemeriksaan USG.

Biasanya, detak jantung bayi dapat mulai terdengar untuk pertama kali dalam usia kehamilan ini.

“Detak jantung bayi pertama kali bisa didengar di usia 6-7 minggu,” paparnya.

Dijelaskan dr. Pradana, ciri-ciri detak jantung janin yang normal, yaitu suaranya yang menyerupai tapak kuda.

“Jadi, yang disebut normal itu iramanya yang teratur seperti tapak kuda dengan jumlah normalnya dari 120 sampai 160 kali setiap menit,” lanjutnya.

Apabila Moms merasakan detak jantung janin jarang terdengar, maka itu dapat menjadi tanda jika janin tak nyaman dengan kondisinya di dalam rahim.

“Untuk penyebabnya bisa karena kekurangan oksigen, infeksi atau ada sesuatu sesuatu yang membuat bayi sesak atau detak jantungnya yang melambat,” pungkas dr. Pradana.

Baca Juga: Sederet Pantangan Ibu Hamil yang Harus Dihindari Demi Kesehatan Janin