- Kontak dengan cairan hidung dan tenggorokan dari orang yang terinfeksi virus polio misalnya kontak dengan saputangan kotor atau tisu yang dibuang
- Kontak dengan benda atau permukaan yang disentuh oleh orang yang terinfeksi yang tangannya mengandung bekas feses atau kontak langsung dengan tangan orang yang terinfeksi
- Menghirup atau menelan tetesan udara dari batuk dan bersin seseorang yang terinfeksi virus polio.
- Polio dapat dengan mudah ditularkan ketika seseorang yang terinfeksi virus polio melakukan kontak dekat dengan banyak orang lain, seperti di pusat penitipan anak dan rumah keluarga.
Cara penularan langsung lainnya adalah melalui batuk atau bersin.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui rongga hidung atau mulut dan terus berkembang biak. Saat jumlahnya meningkat, virus mencapai usus dan terserap ke dalam darah dan sistem limfatik dan akhirnya mengambil alih seluruh tubuh.
Orang yang bekerja dengan pasien polio dan laboratorium dengan virus polio rentan terhadap penularan langsung.
Adapun metode penularan tidak langsung termasuk jejak feses dari orang yang terinfeksi yang masuk ke dalam makanan dan air orang yang sehat.
Dilansir dari South Australia Health, masa inkubasi antara virus memasuki tubuh dan gejala menjadi jelas adalah 7-14 hari.
Di antara periode ini seseorang dapat mengalami sejumlah gejala yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelumpuhan setelah menyerang sel-sel sumsum tulang belakang.
Virus polio dapat bertahan di tenggorokan selama sekitar 7 hari dan di feses selama 3 hingga 6 minggu.
Baca Juga: Mengapa Pencegahan Polio Bisa Diatasi dengan Imunisasi? Simak di Sini!