Nakita.id – Polio masih menjadi penyakit infeksi virus yang perlu diwaspadai terutama pada anak-anak.
Dikenal memiliki penularan yang tinggi, tapi tahukah Moms bagaimana cara penyebaran penyakit polio?
Hal ini penting untuk diketahui supaya bisa melakukan tindakan pencegahan polio supaya tidak tertular.
Polio dikenal juga sebagai poliomielitis. Virus polio disebabkan oleh virus berbasis RNA kecil dari kelompok enterovirus dari keluarga Picornavirus.
Mereka memiliki tiga jenis berbeda yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Masalah serius yang dapat ditimbulkan dapat mengancam jiwa hingga kelumpuhan.
Virus polio dapat menyebar pada dengan berbagai cara.
Berikut adalah beberapa cara penyebaran penyakit polio.
Virus polio hanya dapat bertahan hidup pada manusia dan ditularkan melalui kontak manusia secara langsung maupun tidak langsung. Penularan dapat terjadi dengan cara berikut:
- Makan makanan yang disiapkan oleh seseorang yang menderita polio
- Minum air yang tidak diolah yang telah terkontaminasi virus polio melalui limbah
Baca Juga: Apa Saja Dampak yang Muncul pada Penderita Polio? Yuk, Ketahui Cara Pencegahannya juga
- Kontak dengan cairan hidung dan tenggorokan dari orang yang terinfeksi virus polio misalnya kontak dengan saputangan kotor atau tisu yang dibuang
- Kontak dengan benda atau permukaan yang disentuh oleh orang yang terinfeksi yang tangannya mengandung bekas feses atau kontak langsung dengan tangan orang yang terinfeksi
- Menghirup atau menelan tetesan udara dari batuk dan bersin seseorang yang terinfeksi virus polio.
- Polio dapat dengan mudah ditularkan ketika seseorang yang terinfeksi virus polio melakukan kontak dekat dengan banyak orang lain, seperti di pusat penitipan anak dan rumah keluarga.
Cara penularan langsung lainnya adalah melalui batuk atau bersin.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui rongga hidung atau mulut dan terus berkembang biak. Saat jumlahnya meningkat, virus mencapai usus dan terserap ke dalam darah dan sistem limfatik dan akhirnya mengambil alih seluruh tubuh.
Orang yang bekerja dengan pasien polio dan laboratorium dengan virus polio rentan terhadap penularan langsung.
Adapun metode penularan tidak langsung termasuk jejak feses dari orang yang terinfeksi yang masuk ke dalam makanan dan air orang yang sehat.
Dilansir dari South Australia Health, masa inkubasi antara virus memasuki tubuh dan gejala menjadi jelas adalah 7-14 hari.
Di antara periode ini seseorang dapat mengalami sejumlah gejala yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelumpuhan setelah menyerang sel-sel sumsum tulang belakang.
Virus polio dapat bertahan di tenggorokan selama sekitar 7 hari dan di feses selama 3 hingga 6 minggu.
Baca Juga: Mengapa Pencegahan Polio Bisa Diatasi dengan Imunisasi? Simak di Sini!
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak akan menunjukkan gejala.
Sepuluh persen orang yang terinfeksi mungkin mengalami gejala mirip flu seperti:
- Demam
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Sakit kepala
Terkadang kekakuan leher dan punggung disebut sebagai meningitis aseptik non-paralitis.
Kurang dari 1% orang yang terinfeksi virus polio mengalami kelemahan otot yang parah yang mempengaruhi anggota badan, otot diafragma, dan otot kepala dan leher.
Risiko kelumpuhan tungkai permanen kurang dari 1%.
Sementara risiko kematian terjadi pada 2 sampai 5% anak-anak dan 15 sampai 30% orang dewasa dengan polio paralitis.
Baca Juga: Orang Tua Harus Lebih Peduli, Ini Cara Pencegahan Polio pada Anak Sebelum Terlambat
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR