Kenali 4 Jenis Kelainan Jantung Pada Bayi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 15 Desember 2022 | 14:48 WIB
Kelainan jantung pada bayi dan cara mengatasinya (Nakita.id/Karmita)

Nakita.id - Inilah jenis kelainan jantung pada bayi yang harus ibu hamil waspadai.

Karena penyakit jantung bisa saja menyerang bayi ketika ia masih dalam kandungan.

Semua orangtua pasti menginginkan melahirkan anak dalam keadaan sehat.

Namun pada kenyataannya masih banyak terdapat bayi yang dilahirkan dalam kondisi yang tidak normal, termasuk menderita penyakit jantung bawaan.

Sayangnya juga, penyakit jantung bawaan ini ada 4 jenisnya yang harus Moms dan Dads ketahui.

Jenis Kelainan Jantung Pada Bayi

Melansir dari Mayo Clinic, bayi juga bisa mengalami kelainan jantung saat lahir.

Bahkan ketika bayi baru lahir, hal tersebut bisa saja terjadi.

Kelainan yang disebut juga dengan cacat jantung bawaan ini adalah gangguan yang menggambarkan jika anak Moms mengalami masalah pada jantung saat dilahirkan.

Hal ini dapat disebabkan masalah pada struktur jantungnya, seperti terdapat lubang kecil di dalamnya atau sesuatu yang lebih parah.

Kondisi ini mampu menimbulkan gangguan yang sangat serius, tetapi dapat diatasi dengan operasi.

Selain itu, beberapa kelainan jantung bawaan pada anak-anak terbilang sederhana sehingga tidak membutuhkan perawatan.

Baca Juga: Innalillahiwainnailaihirojiun, Kabar Duka dari Sinetron 'Si Entong' Sosok Aktornya Dicky Topan Meninggal Dunia di Umur 26 Tahun

Pada beberapa kasus, dokter dapat menemukan masalah terkait jantung tersebut selama kehamilan berlangsung.

Dengan mempelajari kelainan jantung pada bayi, maka Moms dapat mengetahui apa yang harus dilakukan selama beberapa bulan hingga tahun untuk dilakukan.

Berikut ada 4 jenis kelainan jantung pada bayi.

1. Cacat Septum Ventrikel

Salah satu jenis kelainan jantung yang dapat terjadi pada bayi adalah cacat septum ventrikel.

Gangguan ini terjadi ketika terdapat lubang pada jantung dan merupakan kelainan yang umum terjadi saat lahir.

Lubang tersebut terbentuk di dinding yang memisahkan bilik jantung lebih rendah (ventrikel) dan memungkinkan darah mengalir dari kiri ke sisi kanan jantung.

Darah dipompa kembali ke paru-paru alih-alih disebarkan ke seluruh tubuh sehingga membuat jantung bekerja lebih keras.

Jika parah, pembedahan mungkin akan dilakukan secepatnya.

2. Tetralogy of Fallot (ToF)

Jenis kelainan jantung pada bayi yang dapat membahayakan adalah tetralogy of fallot.

Gangguan ini termasuk dalam kondisi langka yang disebabkan oleh kombinasi empat cacat jantung saat bayi dilahirkan.

ToF dapat memengaruhi struktur jantung, sehingga membuat darah yang kekurangan oksigen mengalir keluar dari jantung dan ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Hari Jantung Sedunia, Ini Dia Pentingnya Dukung Nutrisi Tepat untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Kelainan Jantung Bawaan

Bayi yang mengidap gangguan ini, kulitnya dapat tampak berwarna biru karena tubuhnya kekurangan oksigen.

3. Koarktasio Aorta

Gangguan lainnya yang merupakan jenis dari kelainan jantung pada bayi adalah koarktasio aorta.

Hal ini mampu menimbulkan penyempitan pada aorta, pembuluh darah besar yang bercabang dari jantung dan berguna untuk memberikan darah yang kaya oksigen ke tubuh.

Saat terjadi, jantung harus memompa lebih keras untuk memaksa darah melalui bagian aorta yang telah menyempit.

Kondisi ini tergantung seberapa parah penyempitan yang terjadi.

4. Cacat Septum Atrium

Bayi Moms juga dapat mengalami cacat septum atrium sebagai salah satu kelainan jantung bawaan. Kondisi ini terjadi ketika terdapat lubang di dinding antara dua ruang atas jantung (atrium).

Cacat kecil mungkin ditemukan secara kebetulan dan tidak pernah menyebabkan masalah.

Beberapa lubang yang terbentuk saat lahir dapat menutup saat masa pertumbuhan.

Namun, jika lubang yang ada besar, kerusakan pada jantung dan paru-paru mungkin saja terjadi.

Cara Mengatasi Kelainan Jantung Pada Bayi

Sebagian besar kasus kelainan jantung pada bayi dapat terdeteksi melalui USG selama masa kehamilan.

Untuk itulah, sangat penting melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mendeteksi berbagai jenis kelainan pada janin, termasuk kemungkinan penyakit jantung bawaan.

Baca Juga: Yuk Cari Tahu Plasenta Akreta yang Buat Seorang Wanita Hamil Harus Persalinan Caesar

Dengan kontrol kehamilan yang teratur, hal-hal yang dikaitkan sebagai penyebab penyakit jantung bawaan diatas dapat dihindari atau dikenali secara dini.

Hal ini sangat penting untuk mencari solusi dari adanya faktor risiko yang terdapat pada ibu hamil, sebagai contoh pada kasus ibu hamil dengan penyakit gula, kadar gula darah harus dikontrol dalam batas normal selama masa kehamilan.

Umumnya, penyakit jantung bawaan dapat terdeteksi pada saat USG dilakukan pada paruh kedua kehamilan atau pada kehamilan lebih dari 20 minggu.

Apabila terdapat kecurigaan adanya kelainan jantung pada janin, maka penting untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan fetal ekokardiografi.

Melalui pemeriksaan ini, gambaran jantung dapat dilihat dengan lebih teliti.

Selain itu, pencegahan dapat dilakukan pula dengan menghindarkan ibu dari risiko terkena infeksi virus tertentu seperti virus rubella.

Dalam hal ini, penting dilakukan untuk dilakukan skrining sebelum merencanakan kehamilan.

Skrining yang juga dikenal dengan skrining TORCH ini merupakan hal yang penting dilakukan pada ibu hamil sebagai langkah pencegahan bayi terlahir dengan kelainan jantung.

Pencegahan infeksi virus rubella dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak erat dengan binatang berbulu yang belum diimunisasi dan menghindari konsumsi makanan mentah atau belum matang.

Di samping itu, konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter juga harus dihindari karena beberapa obat diketahui dapat membahayakan janin yang dikandungnya.

Khusus untuk obat-obatan yang sebelumnya atau saat hamil sedang dikonsumsi, harus dibicarakan secara khusus dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang menangani pemeriksaan kehamilan.

Baca Juga: Cegah Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, Ibu Hamil Harus Rutin Konsumsi Makanan Ini