Mengenal Lebih Dalam yang Dimaksud dengan Masa Pubertas Anak

By Syifa Amalia, Jumat, 16 Desember 2022 | 15:45 WIB
Mengetahui masa pubertas anak, perubahan fisik, dan emosional yang terjadi. (Nakita.id/Nita Febriani)

Nakita.id – Mengenal lebih dalam masa pubertas anak, dapat membantu orangtua dalam menyikapinya dengan tepat.

Setiap anak akan mengalami masa tertentu pada usia yang berbeda-beda.

Pubertas adalah masa ketika anak-anak menjadi dewasa muda melalui perubahan fisik dan emosional.

Tahapan ini tidak terjadi sekaligus, melainkan perlahan seiring berjalannya waktu.

Kapan Pubertas Dimulai?

Perubahan fisik dan emosional pubertas dimulai dan berakhir pada usia yang berbeda untuk setiap anak.

Sebagian besar wanita akan memulai pubertas saat mereka berusia 8 hingga 13 tahun, dan sebagian besar laki-laki akan mulai antara usia 9 dan 14 tahun.

Tetapi, normal juga untuk memulai lebih awal atau lebih lambat dari anak-anak yang lain.

Dilansir dari Kids Health, hormon dari otak memicu awal pubertas. Area otak hipotalamus memberi sinyal pada kelenjar hipofisis untuk melepaskan hormon.

Pada laki-laki, hormon memberi tahu testis untuk membuat hormon testosteron dan sperma.

Sementara pada wanita, hormon memberi tahu ovarium untuk membuat hormon estrogen dan memicu pertumbuhan dan pelepasan sel telur.

Hormon pubertas lainnya berasal dari kelenjar adrenal, sepasang kelenjar yang berada di bagian atas ginjal.

Baca Juga: Tanda Pubertas Anak Laki-laki Tumbuh Jakun, Biasanya Terjadi di Usia Berapa?

Hormon-hormon ini menyebabkan tumbuhnya rambut kemaluan dan ketiak, bau badan, dan jerawat.

Perubahan Fisik yang Terjadi Selama Masa Pubertas

Anak Laki-laki

Bagi laki-laki, perubahan fisik pubertas biasanya diawali dengan membesarnya buah zakar.

Rambut gelap, kasar, keriting akan tumbuh tepat di atas penis dan di skrotum. Penis dan testis akan semakin besar, dan ereksi lebih sering terjadi.

Ejakulasi atau yang dimaksud pelepasan air mani yang mengandung sperma juga terjadi pada mas aini. Ejakulasi saat tidur disebut “mimpi basah” atau emisi nokturnal.

Nantinya, rambut akan tumbuh di bawah lengan dan di area janggut.

Seiring berjalannya waktu, suara anak laki-laki mulai berubah  dan menjadi lebih dalam.

Beberapa pria mengalami pertumbuhan payudara (disebut ginekomastia). Biasanya hilang dalam 6 hingga 18 bulan.

Bentuk tubuh mereka mulai berubah saat bahu mereka melebar dan berat badan serta otot mereka bertambah.

Lonjakan pertumbuhan biasanya terjadi antara usia 12 dan 15 tahun.

Pada usia 16 tahun, sebagian besar pria berhenti tumbuh, tetapi otot mereka akan terus berkembang.

Anak perempuan

Bagi sebagian besar anak perempuan, perubahan fisik pubertas yang pertama adalah perkembangan payudara. Dimulai dengan benjolan kecil, keras, dan lunak di bawah salah satu atau kedua puting.

Baca Juga: Secara Ilmiah Lebih Dulu Mana, Pubertas Anak Laki-laki atau Perempuan?

Payudara akan menjadi lebih besar selama satu atau dua tahun ke depan. Rambut gelap, kasar, keriting akan muncul di labia.

Nantinya, rambut akan tumbuh lebih banyak di area kemaluan dan di bawah lengan.

Bentuk tubuh mereka mulai berubah saat pinggul mereka melebar dan berat badan serta lemak tubuh mereka bertambah.

Menstruasi akan terjadi sekitar 2 tahun setelah kuncup payudara muncul, biasanya antara usia 9 hingga 16 tahun.

Kebanyakan wanita mengalami percepatan pertumbuhan sekitar 1-2 tahun sebelum menstruasi dimulai.

Setelah mereka mendapatkan menstruasi, sebagian besar anak perempuan tumbuh sekitar 2,5 – 5 cm lagi sebelum pertumbuhan berhenti.

Perubahan Emosional yang Terjadi Selama Masa Pubertas

Perubahan emosional pubertas dapat menjadi tantangan bagi anak-anak dan orangtua mereka.

Cobalah untuk mendukung anak dan tidak tersinggung saat mereka mengalami perubahan ini.

Pada masa ini anak mungkin akan mulai memperhatikan penampilan mereka, sangat peduli tentang apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Mungkin juga menjadi lebih tertutup.

Perhatikan tanda-tanda bahwa anak membutuhkan bantua. Pubertas bisa menjadi saat ketika hal-hal seperti kecemasan, depresi, dan gangguan makan muncul.

Bicaralah dengan anak tentang perasaan yang kuat dan bantu mereka mengembangkan cara untuk mengatasi stres.

Baca Juga: Simak Tahapan Pubertas Anak Laki-Laki dan Peran Ibu dalam Menyikapi