Vaksin Pfizer untuk Anak Usia 6 Bulan Hingga 11 Tahun Berbayar, Berikut Penjelasan Kemenkes

By Syifa Amalia, Senin, 2 Januari 2023 | 07:36 WIB
Penjelasan Kemenkes mengenai vaksin Pfizer untuk anak yang berbayar. (Freepik/prostooleh)

Nakita.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penjelasan lebih lanjut terkait dengan diperbolehkannya vaksin Pfizer untuk bayi dan anak usia 6 bulan sampai 11 tahun.

Mengenai hal tersebut Kemenkes menyatakan bahwa vaksin tersebut nantinya berbayar.

Lantaran vaksin tersebut belum masuk ke dalam program vaksin gratis pemerintah.

Dengan demikian, masyarakat dapat mengakses vaksin Pfizer untuk anak secara mandiri.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.

"Sementara bisa diakses secara mandiri karena sudah ada izin edar, ya," kata Nadia pada Jumat (30/12/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut lagi, Nadia juga menyebut bahwa akselerasi vaksin untuk anak dan balita akan menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Serta Kelompok Penasihat Strategis Ahli tentang Imunisasi (SAGE).

"Kita tunggu rekomendasi WHO dan SAGE (Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE)," ujarnya,

Tercatat hingga 29 Desember 2022, akselerasi vaksin dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun mencapai 21.703.304 atau 82,21 persen dari target 26.400.300 anak.

Sementara akselerasi dosis 2 mencapai 17.617.839 atau 66,73 persen, dan akselerasi dosis ketiga baru 1.679 anak atau 0,01 persen.

Baca Juga: Adakah Efek Samping Vaksin Pfizer untuk Anak? Ketahui Cara Mengatasinya

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).

Atas penggunaan vaksin covid yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech untuk anak usia 6 bulan-11 tahun.

Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin comirnaty children.

Dengan adanya vaksin Pfizer ini bisa menjadi pilihan vaksin anak lainnya yang selama baru tersedia vaksin Sinovac-CoronaVac.

Vaksin comirnaty children buatan Pfizer-BioNTech sudah disetujui untuk diberikan untuk anak usia 6 bulan ke atas hingga anak usia 11 tahun.

Vaksin ini memiliki formulasi kekuatan yang berbeda dengan vaksin comirnaty untuk remaja dan dewasa.

Sehingga vaksin comirnaty children tidak dapat digunakan pada individu berusia 12 tahun ke atas.

Terkait dengan dosisnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito memparkan pembagiannya.

Dosis vaksin Comirnaty Children untuk usia 6 bulan - 4 tahun untuk vaksinasi primer adalah 3 mcg/0,2 mL yang diberikan dalam 3 dosis pemberian.

Dua dosis pertama diberikan dalam rentang waktu 3 minggu, kemudian diikuti dengan dosis ketiga yang diberikan setidaknya 8 minggu setelah dosis kedua.

Sementara dosis vaksin Comirnaty Children untuk usia 5-11 tahun untuk vaksinasi primer adalah 10 mcg/0,2 m.

Baca Juga: Efek Samping yang Ditimbulkan dari Vaksin Pfizer untuk Anak Usia 6 Bulan Sampai 11 Tahun

Diberikan dalam 2 dosis dengan rentang waktu 3 minggu antara dosis pertama dan kedua.

"Sementara dosis vaksin Comirnaty Children untuk usia 5-11 tahun untuk vaksinasi primer adalah 10 mcg/0,2 mL, diberikan dalam 2 dosis dengan rentang waktu 3 minggu antara dosis pertama dan kedua,” ujar Penny dalam Kompas.com.

Hasil efikasi vaksin Comirnaty Children sebagai vaksinasi primer ditunjukkan melalui hasil studi immunobridging.

Dengan imunogenisitas setelah pemberian 3 dosis (3 mcg/0,2 mL/dosis) untuk anak usia 6 bulan hingga kurang dari 5 tahun sebanding dengan kelompok usia 16-25 tahun yang sudah memiliki data efikasi vaksin secara klinis.

Begitu pula setelah pemberian 2 dosis (10 mcg/0,2 mL/dosis) untuk anak kelompok usia 5 tahun sampai kurang dari 12 tahun.

Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dari vaksin Pfizer untuk bayi berusia 6 bulan hingga anak berusia 11 tahun, masih dalam batas aman.

Efek samping vaksin Comirnaty Children buatan Pfizer-BioNTech untuk bayi dan anak masih dapat ditoleransi.

Untuk anak kelompok usia 6 bulan hingga kurang dari 5 tahun secara umum dilaporkan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Menurut studi itu terdapat kejadian lymphadenopathy (pembengkakan atau pembesaran) kelenjar getah bening di kelompok vaksin sebesar 0,2 persen pada subjek usia 6 bulan hingga kurang dari 2 tahun. Kemudian juga sebesar 0,1 persen subjek usia 2 tahun hingga kurang dari 5 tahun.

Pada pengamatan kejadian efek samping pada anak kelompok usia 5 tahun sampai kurang dari 12 tahun yang menjadi perhatian khusus (Adverse Events of Special Interest/AESI).

Dilaporkan terjadi reaksi angioedema (pembengkakan disertai kemerahan) pada 1,2 persen subjek kelompok vaksin dan 0,8 persen subjek kelompok plasebo.

Baca Juga: Ketok Palu! BPOM Sahkan Vaksin Pfizer untuk Anak Mulai Usia 6 Bulan, Berikut Dosis yang Aman Diberikan