Ini Sederet Cara Mengatasi Nyeri Persalinan yang Tepat dan Aman

By Shinta Dwi Ayu, Selasa, 3 Januari 2023 | 17:16 WIB
Cara mengatasi nyeri persalinan, salah satunya dengan anestesi (Freepik)

Nakita.id - Berikut ini cara mengatasi nyeri persalinan yang bisa Moms coba.

Ketika menjelang persalinan, pasti perasaan Moms akan campur aduk.

Moms akan merasa bahagia karena sebentar lagi akan bertemu dengan sang buah hati.

Tapi, di sisi lain, Moms juga mungkin merasa cemas dengan rasa sakit yang akan dirasakan ketika melahirkan.

Proses melahirkan memang menjadi momen dimana Moms harus bertaruh nyawa demi sang buah hati.

Akan ada banyak keluhan di tubuh yang akan Moms rasakan selama proses melahirkan berjalan.

Salah satu keluhan yang pasti akan timbul adalah rasa nyeri.

Terkadang banyak Moms yang justru tak kuat dengan rasa nyeri ketika melahirkan.

Menurut Bidan Lanny Kuswandi dari Pro V Holistic Health Care Clinic, ada dua penyebab nyeri saat melahirkan.

Yaitu, nyeri fisiologi dan juga psikologi.

"Secara fisiologi rasa nyeri yang timbul pada saat persalinan antara primipara dan multipara sama, yaitu karena adanya peningkatan hormon oksitosin menyebabkan kontraksi uterus sehingga terjadi spasme dan ischemic myometrium akibatnya terjadi penurunan aliran darah yang menyebabkan timbul nyeri," tutur Bidan Lanny Kuswandi pada Nakita, Selasa (3/1/2022). 
 
 
 
 
Nyeri persalinan juga bisa terjadi apabila secara psikologis Moms sudah tersugesti bahwa melahirkan itu sangat sakit.

"Secara psikologi, adanya rekaman dibawah sadar setiap orang bahwa melahirkan itu harus sakit, padahal setiap orang itu berbeda-beda tergantung dari banyak hal. Maka dari itu, perlunya menghapus rekaman bawah sadar, bahwa melahirkan itu nyaman, alami, lancar, dan lainnya," sambung Bidan Lanny Kuswandi.

Tanda-Tanda Nyeri Saat Melahirkan

- Terjadinya his persalinan. Saat terjadi his ini, pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan, sifatnya teratur, interval lebih pendek, dan kekuatan makin besar, serta semakin beraktivitas (jalan) kekuatan akan makin bertambah.

- Pengeluaran lendir dengan darah. Terjadinya his persalinan mengakibatkan terjadinya perubahan pada serviks yang akan menimbulkan pendataran dan pembukaan.

Hal tersebut menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas dan pembuluh darah pecah sehingga terjadi perdarahan.

- Pada beberapa kasus persalinan akan terjadi pecah ketuban. Sebagian besar, keadaan ini terjadi menjelang pembukaan lengkap.

Setelah adanya pecah ketuban, diharapkan proses persalinan akan berlangsung kurang dari 24 jam.

- Hasil-hasil yang didapatkan dari pemeriksaan dalam, yakni pelunakan serviks pendataran.

Cara Mengatasi Nyeri Saat Persalinan

Menurut Bidan Lanny Kuswandi, ada beberapa cara mengatasi nyeri saat melahirkan, yaitu sebagai berikut:

1. Cara Sederhana

Selain dengan cara medis, mengatasi nyeri persalinan juga bisa dilakukan dengan beberapa metode sederhana berikut ini:

- Memberi kompres hangat pada bagian tubuh yang terasa nyeri atau mandi air hangat.

Baca Juga: Selamat! Mantan Penyanyi Cilik Tasya Kamila Melahirkan Anak Kedua

- Mendapat pijatan. Misalnya, di bagian kaki, tangan, dan punggung.

- Melakukan teknik relaksasi, dan hypnobirthing bisa dibantu dengan mendengarkan musik yang menenangkan, atau menggunakan aromaterapi.

- Mencoba lebih banyak bergerak. Misalnya, berjalan, labor dance, pelvic rocking dengan menggunakan bola, di sekitar kamar, atau mengubah posisi tubuh misalnya, dengan duduk, jongkok, atau berbaring menyamping.

2. Menggunakan Obat Anti Nyeri

Obat ini diberikan untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan tanpa menyebabkan mati rasa di bagian tubuh tertentu.

Untuk mengurangi rasa nyeri yang sangat berat, dokter dapat memberikan obat golongan opioid, seperti morfin.

Namun, pemberian obat golongan ini perlu diwaspadai, karena morfin dapat menyebabkan efek samping berupa gangguan pernapasan dan mengantuk.

Obat antinyeri lain seperti ketorolacnaproxen, dan aspirin juga dapat mengurangi nyeri dengan baik.

Namun, penggunaan obat-obatan ini pada ibu hamil dan menyusui perlu dikonsultasikan dengan dokter.

3. Menggunakan anestesi regional

Anestesi atau pembiusan bisa membuat bagian-bagian tubuh tertentu menjadi mati rasa dan kebal terhadap rasa sakit.

Menurut penelitian, teknik pembiusan ini aman untuk ibu hamil dan bayinya selama persalinan.

Namun, metode anestesi regional terkadang bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti penurunan tekanan darah, sakit kepala, gatal-gatal, kaki terasa berat, kesemutan, mual, dan sulit buang air kecil.

Baca Juga: Viral Foto Alia Bhatt Yoga Setelah Melahirkan, Berpose Tergantung dan Terbalik

4. Menggunakan Anestesi Lokal

Jenis anestesi ini dapat meringankan rasa sakit sekitar jalan lahir.

Yaitu vagina, panggul, dan perineum atau daerah di antara vagina dan anus.

Anestesi lokal bermanfaat untuk mengatasi nyeri ketika dokter atau bidan melakukan episiotomi guna melebarkan jalan lahir dan menjahit luka pada ibu setelah bersalin.

Obat anestesi lokal umumnya aman digunakan, tetapi terkadang bisa menimbulkan efek samping berupa alergi dan penurunan tekanan darah.

Meski demikian, efek samping tersebut tergolong jarang terjadi.

Selain pengobatan di atas, dokter juga dapat mengatasi nyeri persalinan dengan memberikan obat lain, seperti petidin dan gas entonox.

Namun, cara ini belum cukup umum digunakan di Indonesia.

Jika nyeri yang dirasakan menjelang persalinan cukup berat, Moms bisa mencoba beberapa cara mengatasi nyeri persalinan di atas.

Namun, jika rasa nyeri tak kunjung berkurang atau Moms sudah tidak kuat menghadapi rasa nyeri yang muncul, segera beri tahu dokter agar dapat diberikan penanganan.

Itu dia Moms, sederet tips mengatasi nyeri persalinan dari Bidan Lanny Kuswandi.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Felicya Angelista Melahirkan, Intip Potret Gemas dan Arti Nama Anak Keduanya dengan Caesar Hito