Upaya Pencegahan Penularan Virus Hepatitis B dari Ibu ke Bayi, Kemenkes Beri Antivirus untuk Ibu Hamil

By Syifa Amalia, Minggu, 15 Januari 2023 | 08:00 WIB
Pemberian antivirus untuk ibu hamil guna cegah transmisi virus hepatitis B oleh Kemenkes. (Freepik)

Nakita.idHepatitis B merupakan salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian lebih terutama pada ibu hamil.

Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang mengakibatkan radang hati bahkan bisa menjadi sirosis hati atau kanker hati.

Cara penyebaran virus ini dapat ditularkan oleh cairan maupun darah dari orang yang terinfeksi.

Apabila ibu hamil positif hepatitis B maka hal ini berisiko besar dapat menularkan kepada bayi.

Nah, untuk mencegah transmisi virus hepatitis B dari ibu ke anak, ibu hamil perlu mendapatkan vaksin.

Terkait hal ini, Pemerintah melakukan upaya tambahan untuk memberikan antivirus pada ibu hamil.

Dilansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id., Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan hal ini diperlukan sebagai langkah pencegahan terjadinya transmisi virus hepatitis B dari ibu ke anak

Di samping pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi yang baru lahir.

“Upaya tambahan tersebut salah satunya melalui penggunaan antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate yang telah terbukti keamanan dan efektifitasnya,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Tenofovir Disoproxil Fumarate juga digunakan untuk pengobatan hepatitis B kronis pada pasien dewasa dengan penyakit hati kompensasi dan dekompensasi.

Pemberian antivirus pada ibu hamil merupakan tindakan preventif yang penting dilakukan.

Baca Juga: Estimasi Biaya Periksa Skrining Hepatitis B di Puskesmas dan Rincian Pemeriksaannya

Mengingat bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki risiko lebih dari 90% – 95% berkembang menjadi hepatitis B kronik.

Sementara yang terinfeksi setelah usia 5 tahun jarang (<5%) mengalami infeksi kronik.

Lantas bagaimana ya pemberian vaksin ini? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Cara Pemberian Antivirus Hepatitis B untuk Ibu Hamil

Ibu hamil bisa memperoleh suntikan vaksin hepatitis B di puskesma atau fasilitas kesehatan tingkat pertama serta faskes rujukan tingkat lanjut.

Sebagai langkah awal pemberian antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate dilakukan kegiatan percontohan pada rumah sakit dan Puskesmas di beberapa provinsi dan kabupaten/kota.

Adapun dosisnya yaitu :

Obat antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate diberikan kepada ibu hamil dengan HBsAg positif, dengan kadar virus sama atau lebih dari 200.000 IU/mL (5,3 log10 IU/mL).

Atau ibu hamil dengan Hepatitis B e-Antigen (HBeAg) positif selama trimester ketiga kehamilan sampai dengan 1 (satu) bulan setelah melahirkan.

Pemberian obat antivirus kepada ibu hamil dengan HBsAg positif dilakukan oleh dokter umum yang terlatih pada fasilitas kesehatan tingkat pertama atau dokter spesialis penyakit dalam pada fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut.

Lebih lanjut lagi, dilaksanakan oleh tim kerja yang ditetapkan oleh pimpinan di fasilitas pelayanan kesehatan

Sementara itu, percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil dilaksanakan mulai tahun 2022 sampai dengan tahun 2023.

Baca Juga: Penyakit Infeksi Saat Hamil yang Bisa Membahayakan Janin hingga Sebabkan Keguguran, Salah Satunya Hepatitis

Cakupan wilayahnya meliputi rumah sakit dan Puskesmas pada 6 provinsi dan 10 kabupaten/kota.

Daftar fasilitas kesehatan yang melaksanakan percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil, antara lain:

1. Jawa Barat : RSUD Kota Bandung dan Puskesmas Arcamanik Kota Bandung.

2. DKI Jakarta : Puskesmas Cengkareng dan RSUD Taman Sari Jakarta Barat; Puskesmas Tanah Abang dan RSUD Kemayoran, Jakarta Pusat; Puskesmas Kebayoran Lama dan RSUD Tebet Jakarta Selatan; Puskesmas Cakung dan RSUD Kramat Jati Jakarta Timur; Puskesmas Tanjung Priok dan RSUD Koja Jakarta Utara;

3. Sulawesi Selatan : Puskesmas Sudiang Raya dan RSUD Labuang Baji Kota Makassar.

4. Jawa Timur : Puskesmas Sememi, Puskesmas Wonokusumo, RSUD dr. Mohamad Soewandhie, RSUD dr. Soetomo Kota Surabaya.

5. Lampung : RSUD Hj. Abdul Moeloek, Puskesmas Way Kandis, dan Puskesmas Gedong Air Kota Bandar.

6. Kalimantan Selatan : Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penularan dari ibu hamil yang terinfeksi kepada anaknya menjadi salah satu penyebab tingginya angka hepatitis B di Indonesia.

Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi hepatitis B (HBsAg) secara umum sebesar 7,1% pada penduduk Indonesia.

Ditemukan pula sekitar 820 ribu kematian pada tahun 2019 akibat sirosis hati dan kanker hepatoseluler (kanker hati) karena infeksi virus hepatitis B.

Baca Juga: Moms Wajib Baca! Inilah Penyakit Hepatitis pada Bayi Baru Lahir yang Perlu Diwaspadai, dari Gejala hingga Cara Mengobatinya