Menimbang Bayi di Posyandu dengan Alat Baru Antropometri Demi Cegah Stunting

By Amallia Putri, Selasa, 17 Januari 2023 | 16:36 WIB
Penimbangan berat badan anak di posyandu dengan smart antropometri. (Nakita.id/Adel)

Baca Juga: Kisaran Gaji Kader Posyandu, Berikut Jumlah Nominal yang Diterima

Sementara itu, Kementrian Kesehatan RI memang sudah berusaha untuk menargetkan penggunaan alat ukur ini di semua posyandu di tahun 2024.

Tahun 2022 lalu, antropometri kit akan disediakan di 102.853 posyandu (33.9%).

Para kader posyandu juga menapatkan pelatihan pemantauan pertumbuhan dilakukan dengan melibatkan tenaga terlatih dari Puskesmas.

Alat ukur yang satu ini menjadi salah satu yang digunakan untuk mengatasi masalah stunting.

Stunting di Indonesia

Melansir dari laman resmi Kemenkes RI, pemerintah masih berusaha untuk menurunkan angka penyakit yang satu ini.

Sampai saat ini angka stunting di Indonesia masih pada angka 305 per 100.000 KH (kelahiran hidup).

Sementara itu angka yang ditetapkan pada tahun 2024 adalah sebanyak 183 per 100.000 KH.

Perkiraan prevalensi Balita stunting yang saat ini 24.4%, masih jauh dari target 14% di tahun 2024.

Pendek karena stunting diakibatkan kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.