Nakita.id - Sebagai sekolah interkultural, Sampoerna Academy berkomitmen untuk mendorong lahirnya generasi masa depan yang memiliki kompetensi abad 21, berkarakter kuat, serta berjiwa kepemimpinan inklusif.
Selain menerapkan pedagogi Science (sains), Technology (teknologi), Engineering (teknik mesin), Arts (kesenian), & Mathematics (matematika) atau disingkat dengan STEAM, Sampoerna Academy juga berfokus pada pengemangan karakter peserta didik.
Pengembangan karakter peserta didik dilakukan oleh Sampoerna Academy melalui berbagai kegiatan non-formal.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan momentum perayaan Tahun Baru Imlek yang akan dirayakan pada 22 Januari mendatang.
Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam mengembangkan kecakapan abad 21, khususnya terkait kecerdasan budaya dan kompetensi bahasa.
Sebagai Principal Sampoerna Academy Pakuwon Indah, Adelina Holmes menjelaskan betapa pentingnya anak memiliki kecerdasan budaya.
"Kompetensi abad 21 meliputi Creativity (kreativitas), Critical Thinking (berpikir kritis), Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi), dan Character (karakter)," ungkap Adelina dalam 'Webinar Cultural Intelligence: An Essential Skill Set for 21st Century' yang digelar Rabu (18/1/2023).
"Dari kompetensi 5C tersebut, kita bisa melihat bahwa kecerdasan budaya dan bahasa merupakan perangkat kecakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh generasi muda dan calon pemimpin masa depan," lanjutnya mengungkapkan.
Menurut Adelina, dengan kecerdasan budaya, anak dapat memahami, berpikir, berkomunikasi, serta berperilaku secara efektif dalam menghadapi berbagai perbedaan yang ada.
Sehingga, anak akan lebih adaptif dan inklusif dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Secara spesifik, kecerdasan budaya meliputi kecerdasan interpersonal yang meliputi empat faktor.
Baca Juga: Punya Peran Penting, Kesehatan Mental Para Guru Berpengaruh dalam Proses Belajar Mengajar